Blogger Themes

News Update :

Agenda Jahat Bush Pada Kunjungannya di Timur Tengah

Selasa, 08 Januari 2008

Sunday, 06 January 2008

 Syabab.Com - Israel benar-benar telah menjadi negara bagian dari AS. Bush dengan berbagai upaya membela teroris Israel yang telah merampas tanah Palestina milik kaum Muslim tersebut. Dengan manis Bush memberikan solusi dua negara. Padahal itu membahayakan. Sayangnya, keinginan Bush ini diamini oleh pemimpin pengkhianat Palestina, Abbas.

Seperti dilansi kantor berita antara, menyebutkan sekalipun para pemimpin Israel dan Palestina tak mencapai kesepakatan perdamaian hingga akhir 2008, "persetujuan mengenai bagaimana bentuk negara Palestina" sudah ada, kata Presiden AS George W. Bush kepada stasiun televisi Israel.

"Saya optimistis bahwa kami dapat merumuskan garis besar mengenai suatu negara," kata Bush kepada Channel 2 News dalam suatu wawancara yang disiarkan Ahad malam.

"Saya optimistis karena saya percaya Perdana Menteri (Israel Ehud) Olmert dan Presiden (Palestina Mahmoud) Abbas ingin mencapai sasaran ini."

Abbas - Olmert untuk Bersekongkol pada Konferensi Annapolis

Olmert dan Abbas telah berjanji dalam konferensi Annapolis pada November lalu untuk berusaha mencapai kesepakatan perdamaian Israel-Palestina paling lambat akhir tahun ini.

Kehadiran Abbas pada konferensi yang rusak tersebut bukanlah representatif wargta Palestina. Hamas dan gerakan lainnya di Palestina seperti Hizbut Tahrir malah tidak diberikan kesempatan. Bahkan Hizbut Tahrir Palestina membongkar kejahatan konferensi Annapolis. Protes dilakukan di berbagai kota, satu diantaranya harus syahid ditembak oleh polisi setia Abbas sedangkan muslim lainnya luka-luka.

Konferensi Annapolis, bukanlah konferensi perdamaian melainkan konferensi jahat dan di dalamnya dirancang berbagai operasi pendudukan dan penjajahan atas kota Ghaza.

Bush Upayakan Solusi Dua Negara

Pendudukan Israel di tanah Palestina merupakan hasil dari persekongkolan pihak PBB, Amerika dan Inggris sejak 1948. Keberanian mereka mencaplok Palestina, setelah kekuatan kaum Muslim, Khilafah Islamiyyah benar-benar telah dibubarkan. Serta kaum Muslim terpecah belah ibarat keratan kue yang terpotong-potong yang siap disantap oleh para penjajah serakah.

Pekan ini Bush, yang tiba Rabu untuk kunjungan tiga hari di Israel dan daerah Palestina, mengatakan ia menduga kenyataan bahwa ia adalah "suatu kuantitas yang dikenal" oleh Olmert dan Abbas dapat terbukti menjadi pendorong ke arah kemajuan.

"Saya percaya para pemimpin tersebut mengenal saya, dan saya mengenal mereka ... Mereka nyaman bersama saya ... Oleh karena itu, pertanyaannya ialah, apakah mereka akan memutuskan untuk melakukan upaya yang diperlukan guna mewujudkan kesepakatan sewaktu saya menjadi presiden. Mungkin orang selanjutnya takkan setuju dengan penyelesaian dua-negara, mungkin orang berikutnya akan memerlukan waktu untuk bertindak," kata Bush kepada pewawancara Yonit Levi, sepertri dilansir DPA.

Bush mengatakan Abbas, yang terlibat dalam pergolakan politik dengan Gerakan Perlawanan Islam (Hamas -- yang menolak penyelesaian dua-negara bagi konflik tersebut, harus mampu memperlihatkan prestasi dari proses diplomatik dengan Israel.

"Abbas, yang telah setuju bahwa Israel memiliki hak untuk ada, harus dapat mengatakan kepada rakyatnya, `Mari lah bersama saya, dukung lah saya, dan ini lah apa yang dapat terjadi. Jika anda mengikuti cara terors dan pembunuh, ini takkan pernah terjadi," kata Bush.

Saat membicarakan masalah ambisi nuklir Iran, Bush mengatakan seandainya ia adalah orang Israel, ia akan "memperhatikan ucapan presiden Israel secara sungguh-sungguh", dan mengatakan ia juga melakukan itu.

Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad telah menyeru agar Israel dihapuskan dari peta, dan Jerusalem menganggap program nuklir Teheran sebagai ancaman strategis utama.

"Iran dulu menjadi ancaman, dan Iran sekarang adalah ancaman," katanya. Ia memperingatkan bahwa kalau Teheran menyerang Israel, "kami akan membela sekutu kami --tak ada keraguan," katanya.

Masalah Iran diperkirakan menjadi perhatian utama dalam pembicaraan Bush dengan para pemimpin Israel selama kunjung mendatangnya.

Solusi Bush atau Solusi Khilafah?

Bush telah merancang solusi palsu bagi konflik Timur Tengah yang dipicunya sendiri oleh dia dan sekutunya. Bush menawarkan solusi dua negara.

Dua negara bukanlah solusi bagi kaum Muslim. Satu negara untuk Israel dan satu lagi bagi Palestina. Pendirian Israel sama artinya mengakui legalitas penjajahan Israel atas Palestina. Padahal Israel telah merampas tanah milik kaum Muslim tersebut yang dibantu oleh PBB. Begitu juga pendirian negara Palestina Merdeka bukanlah solusi. Berarti negara yang berdasar pada nasionalisme itu semakin menambah perpecahan negeri kaum Muslim di dunia yang hingga kini mencapai lebih dari 50 negeri muslim. Tanah Palestina merupakan milik kaum Muslim yang harus dikemmbalikan kepada kaum Muslim.

Islam memiliki solusi bagi Palestina. Pendirian Khilafah Islamiyyah merupakan satu-satunya solusi bagi penyelesaian Palestina. Yang diinginkan oleh kaum Muslim ialah kembalikan Palestina ke tangan institusi kaum Muslim dunia tersebut. Kaum Muslim dunia tentu harus kembali bersegera mewujudkannya, hingga Palestina dan juga negeri-negeri lainnya akan kembali dibebaskan.

Pasukan Khilafah ini yang akan mengusir Israel dari tanah Palestina. Khilafah akan menerapkan Islam dalam kehidupan dan menyatukan kaum Muslim dunia. Khilafah ini juga yang akan mebebaskan dari tindakan kejam para pemimpin diktator, penguasa korup, pendudukan, dan kesengsaraan. [z/f/antara/syabab.com]

Share this Article on :

0 komentar:

 

© Copyright AL-FATIH ZONE 2010 -2011 | Design by Herdiansyah Hamzah | Published by Borneo Templates | Powered by Blogger.com.