Blogger Themes

News Update :

AS Rencanakan Operasi Militer di Pakistan

Selasa, 08 Januari 2008

Sunday, 06 January 2008

 Syabab.Com - Surat kabar New York Times menyebutkan Amerika Serikat tengah mempertimbangkan perluasan operasi intelejen dan militer di kawasan suku Pakistan yang berbatasan dengan Afghanistan. Walaupun pihak pemerintah Pakistan menolaknya, namun penolakannya semakin menunjukkan wajah penguasa Pakistan sebagai hamba bagi AS. Ia sendiri yang akan melakukan operasi pembunuhan tersebut.


Menanggapi berita dari NYT tersebut pemerintah Pakistan mengatakan tidak akan membiarkan pasukan Amerika memburu al-Qaida dan militan pro Taliban di wiliyah mereka.

Juru bicara departemen luar negeri Pakistan, Muhamad Sadiq mengatakan negaranya memiliki kemampuan untuk memerangi para militan tersebut.

"Operasi apapun yang diperlukan untuk memerangi para militan di Pakistan akan dilakukan oleh pasukan kami sendiri. Kami memiliki kemampuan dan tekad untuk melakukan operasi apapun yang diperlukan," kata Sadiq.

Dalam laporannya, koran the New York Times mengatakan, pertemuan tingkat tinggi di Gedung Putih, yang dihadiri Presiden Bush, Wakil Presiden, Dick Cheney, dand Menlu Condoleezza Rice tersebut membahas apakah mereka akan mengubah kebijakan Amerika terhadap Pakistan.

Agen keamanan Amerika, CIA, dan militer Amerika mungkin melancarkan operasi rahasia yang lebih agresif di kawasan kesukuan di pegunungan yang bergejolak di dekat perbatasan Afghanistan.

Namun, jurubicara kementerian luar negeri Pakistan, Muhammad Sadiq mengatakan kepada BBC, memperkenankan pasukan Amerika melancarkan aksi semacam itu adalah hal yang mustahil.

Reaksi ini sangat berbeda dengan argumentasi, yang menurut the New York Times, diajukan oleh sebagian pejabat dalam rapat tingkat tinggi di Gedung Putih.

Argumentasi itu menyebutkan bahwa ancaman militan muslim terhadap pemerintah Presiden Musharraf begitu gawat, sehingga dia mungkin memberi Amerika keleluasaan lebih besar untuk bertindak.

Kawasan kesukuan terpencil di pegunungan di perbatasan barat laut Pakistan menjadi ajang aksi kekerasan yang meningkat dari kubu Islam garis keras dalam enam bulan terakhir, dan hal ini memicu bentrokan sengit antara golongan militan dan pasukan Pakistan.

Menurut suratkabar ini, intelijen Amerika menunjukkan al-Qaida dan Taleban mempergiat upaya mereka menggoyang pemerintah Pakistan.

Duta Besar Pakistan untuk Amerika, Mahmud Ali Durrani mengatakan dalam wawancara televisi CNN hari Minggu bahwa pemerintahnya benar-benar sedang memerangi terorisme.

Loyalitas Pakistan pada AS


Sejak dulu, Pakistan sudah menjadi mitra AS terutama dalam kampanye global "war on terorrism" yang hakikatnya adalah "war on Islam". Musharraf sendiri telah menerima dana untuk menggelar operasi perintah dari tuanya, AS.

Demi AS, Musharraf rela mengorbankan nyawa kaum Muslim. Beberapa tindak kekerasan dilakukan oleh Musharraf untuk membunuh kaum Muslim yang ingin hidup di bawah naungan syariah Islam. Mulai dari serangan terhadap desa-desa yang menginginkan syariah hingga penyerbuan Masjid Merah yang menewaskan kaum Muslim.

Semakin jelas, Musharraf sebagai agen dari Barat yang telah mengkhianati Allah, Rasul-Nya dan kaum Mukmin. Dia lebih tunduk patuh pada AS ketimbang pada Allah, Pencipta Semesta Raya ini. Loyalitas Musharraf telah diberikan kepada G.W. Bush daripada kepada kaum Mukminin.

Demikianlah, kondisi salah satu negeri kaum Muslim tanpa payung Khilafah Islamiyyah, pemersatu umat. Para pemimpin di negeri-negeri kaum Muslim malah telah menjadi antek penjajah ketimbang untuk rakyatnya. Namun, hari-hari kelam tersebut akan segera berakhir, terutama ketika Khilafah Islamiyyah tegak dalam waktu yang tak akan laa lagi, Insya Allah!. [f/bbc/voa/syabab.com]

Share this Article on :

0 komentar:

 

© Copyright AL-FATIH ZONE 2010 -2011 | Design by Herdiansyah Hamzah | Published by Borneo Templates | Powered by Blogger.com.