Blogger Themes

News Update :

Goncangan Pasar Global dan Urgensi Khilafah

Sabtu, 28 Juni 2008

Oleh: Hidayatullah Muttaqin

“Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang terombang-ambing kemasukan setan lantaran (tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan mereka berkata (berpendapat), sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. … “ (T.Q.S. al-Baqarah ayat 275).

A. Pengantar

Jurnal-ekonomi.org - Bursa saham dunia kembali mengalami keanjlokan (crash) luar biasa. Pada perdagangan Rabu (18/6/2008) indeks bursa Eropa mengalami kejatuhan menyusul aksi jual yang dilakukan oleh para penjudi di lantai bursa. Indeks FTSE 100 merosot 1,53%, Indeks Paris CAC 40 turun 1,23%, Indeks DAF 30 Frankfurt turun 0,6%, Euro Stoxx 50 turun 0,98%.

Sementara itu bursa Asia Pasifik mengalami pukulan yang cukup kuat. Indeks Nikei Jepang 225 turun 2%, Indeks S&P/ASX 200 Australia turun 1,1%, Indeks Kospi Korea Selatan turun 1,4%. Indeks Weighted Price Taiwan anjlok 1,5%, Indeks Straits Times Singapura turun 1,3%, dan NZX-50 Selandia Baru turun 1,3%. Indeks Hang Seng Hong Kong jatuh 1,4%, Indeks Gabungan Shanghai anjlok 1,5%, Indeks Gabungan KLSE Malaysia turun 1,5%, sedangkan IHSG Jakarta tertekan 0,2%.

Kerontokan bursa saham dunia terjadi menyusul laporan tentang akan terjadinya kehancuran pasar global (Global Market Crash). Surat kabar Inggris Telegraph (19/6/2008) memberitakan peringatan analis Royal Bank of Scotland (RBS) bahwa bursa global akan mengalami goncangan dalam tiga bulan ke depan sebagai akibat tingginya tingkat inflasi dunia. Analis senior Royal Bank of Scotland, Bob Janjuah mengatakan “sebuah periode yang sangat buruk akan segera menghampiri kita, bersiaplah.”

Secara rasional, dentuman inflasi di seluruh dunia menyebabkan pelemahan daya beli masyarakat internasional. Penurunan sisi demand menyebabkan anjloknya pendapatan perusahaan-perusahaan besar yang tercatat (listing) di bursa efek sehingga kondisi ini memicu aksi jual para “penjudi berdasi” di bursa efek untuk menghindari kerugian yang lebih besar.

B. Resesi AS

Di AS, gelombang harga minyak dan melemahnya permintaan masyarakat menyebabkan penurunan kinerja perusahaan raksasa ekspedisi FedEx. Kaitan penurunan pendapatan FedEx dengan pasar modal di AS adalah setiap kerugian FedEx berdampak pada penurunan keuntungan (deviden) yang diperoleh para pemegang saham FedEx.

Dalam publikasi Market Wacth (18/6/2008) dilaporkan periode kuartal kedua hingga Mei 2008 FedEx kehilangan pendapatan sebesar US$ 241 juta atau setara Rp 2,217 trilyun dengan kurs Rp 9.200 per dollar AS. Penurunan ini setara dengan penurunan laba per saham FedEx sebesar US$ 78 sen. Untuk periode tahunan, kerugian FedEx mencapai US$ 610 juta (=Rp 5,612 trilyun) setara US$ 1,96 per lembar saham.

Kerugian yang dialami FedEx mencerminkan dua sisi: pertama, turut mendorong penurunan perdagangan saham di Wall Street, AS. Indeks Dow Jones pada perdagangan Rabu (18/6/2008) sempat melemah di bawah level 12.000 yang merupakan posisi terendah dalam 3 bulan terakhir. Sebagaimana diberitakan media, pelemahan di bursa AS ini dipicu oleh pelemahan saham-saham sektor perbankan, otomotif, dan transportasi.

Kedua, sebagai perusahaan jasa kurir yang cukup dominan, penurunan pendapatan FedEx merupakan gambaran semakin turunnya aktivitas pengiriman barang baik di dalam negeri AS maupun di luar negeri. Kondisi ini menggambarkan sektor riil Amerika mengalami pelambatan akibat membengkaknya biaya produksi dan menurunnya daya serap pasar. Kondisi ini merupakan fakta bahwa negara kapitalis terbesar ini mengalami resesi ke arah yang lebih parah.

Sementara itu dalam berita Market Wacth (17/6/2008), Bank sentral AS The Fed melaporkan sektor industri AS mengalami penurunan produksi 0,2 persen. Penurunan ini sebelumnya tidak diperkirakan para ahli ekonomi di AS. Laporan ini menunjukan industri Amerika dalam bulan-bulan mendatang memasuki masa sulit. Pada tahun lalu, produksi industri AS juga mengalami penuruan 0,1 persen (year-over-year) yang merupakan penurunan pertama kali sejak Juni 2003.

Pada pertengahan Maret 2008, Martin Feldstein Ekonom Universitas Harvard yang juga Presiden Biro Nasional Riset Ekonomi AS (NBER), memperingatkan perekonomian AS sudah memasuki resesi yang terparah sejak Perang Dunia II. “Saya yakin ekonomi AS sekarang dalam resesi” kata Feldstein. Paska Perang Dunia II perekonomian AS telah mengalami 10 kali resesi.

Dari sisi fiskal, APBN AS pada 2008 mengalami defisit sebesar US$ 239 milyar (=Rp 2.198,8 trilyun) dengan peningkatan hutang negara 11,74% dalam waktu dua tahun. Tahun 2006 hutang pemerintah AS mencapai US$ 8,451 trilyun (=Rp 77.749 trilyun) dan tahun 2008 membengkak menjadi US$ 9,575 trilyun (=Rp 88.090 trilyun). Ini artinya dalam dua tahun terakhir, setiap hari hutang pemerintah Amerika bertambah US$ 1,539 milyar (=Rp 14,165 trilyun). Sementara dengan besaran Produk Domestik Bruto (PDB) US$ 14,711 trilyun, (=Rp 135.341,2 trilyun), maka hutang pemerintah Amerika mencapai 65,09 persen sektor riil AS.

C. “Hantu Inflasi”

Dalam ekonomi kapitalis, inflasi selalu menghantui perekonomian negara manapun di dunia. Bahkan Presiden AS era 80-an Ronald Reagen sebagaimana dikutip The Economist (22/5/2008) pernah menyebut inflasi dengan sebutan kejam, perampok, menakutkan, perampok bersenjata, mematikan, dan pembunuh bayaran.

Inflasi bagi sektor finansial bagaikan gelombang kejut yang menjatuhkan indeks bursa saham global, sebagaimana peringatan RBS akan datangnya masa kehancuran pasar modal dunia disebabkan kuatnya tekanan inflasi yang berasal dari melonjaknya harga komoditas minyak mentah (crude oil) dan komoditas pangan.

The Economist (22/5/2008) melaporkan inflasi tahunan terkini di sebagian besar negara mengalami peningkatan yang sangat siknifikan. Cina mengalami inflasi sebesar 8,5% tertinggi selama 12 tahun terakhir. Inflasi di Rusia naik dari 8% menjadi 14%, India 7,8% tertinggi dalam 4 tahun terakhir, Brazil naik dari 3% menjadi 5%, Chile naik dari 2,5% menjadi 8,3%, Venezuela 29,3%. Sementara negara-negara timur tengah penghasil minyak inflasinya tergerek ke dua digit. Menurut The Economist, data-data inflasi ini harus diperbaharui menyusul semakin membumbungnya harga minyak mentah dunia.

Di negara maju seperti Inggris, inflasi tahunan untuk Mei (year on year) mencapai 3,3%. Tingkat inflasi ini jauh melebihi target inflasi tahunan pemerintah Inggris sebesar 2% dan memecahkan rekor inflasi tertinggi yang pernah dialami Inggris sejak Januari 1997. Gubernur Bank of England Mervyn King menyatakan penyebab inflasi yang melampaui target adalah melambungnya harga minyak dan komoditas pangan.

Di Indonesia, dampak kenaikan harga minyak dunia sangat terasa setelah pemerintah “membudakan diri” sebagai abdi pasar bebas dengan menaikan harga BBM rata-rata 28,7%. Menurut BPS, inflasi bulan Mei melonjak menjadi 1,41%. Sementara itu Bank Indonesia melalui Deputi Gubernur BI Hartadi A. Sarwono menyatakan inflasi pada bulan Juni akan tetap terpengaruh penaikan harga BBM. Menurut Dr. Hendri Saparini dalam sebuah seminar ekonomi di Banjarmasin bulan lalu, seharusnya tingkat inflasi jauh lebih besar dari tingkat inflasi yang dilaporkan BPS. Sebab bertambahnya beban masyarakat Indonesia yang mayoritas berasal dari kalangan menengah ke bawah tidak dapat digambarkan oleh angka inflasi yang dilaporkan BPS.

Di negara berkembang lainnya seperti Mesir, inflasi menjadi ancaman berat bagi negeri tempat berdirinya Universitas al-Azhar. Menurut statistik yang dikeluarkan pemerintah Mesir, ancaman terlihat dari membumbungnya harga makanan dan minuman hingga 27%, transportasi 20,1%, pendidikan 37,7%, dan pelayanan kesehatan 12,1%. Sementara di Cina harga pangan melonjak 22%.

D. Rontok Karena Ekonomi Setan

Dalam Q.S. al-Baqarah ayat 275, Allah SWt mengatakan: “Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang terombang-ambing kemasukan setan lantaran (tekanan) penyakit gila”. Menurut Buya HAMKA dalam Tafsir al-Azhar, orang yang memakan riba bagaikan orang yang kacau, gelisah, dan resah karena kerasukan setan.

Rontoknya pasar modal dunia Rabu lalu (18/6/200) akibat tekanan inflasi merefleksikan ketakutan dan kekacauan para “penjudi berdasi” akan kehilangan laba di lantai bursa. Mereka berbondong-bondong menjual surat-surat berharga sehingga indeks bursa efek di seluruh dunia mengalami pukulan telak hanya dalam satu hari.

Pengalaman krisis subprime mortgage AS sejak 2007 menyebabkan para “penjudi berdasi” kelas kakap mengalami kerugian hebat. Krisis subprime mortgage AS berdampak pada jatuhnya nilai kapital pasar modal berbasis surat berharga perumahan kelas dua di Amerika sebesar 12% atau US$ 2,4 trilyun (=Rp 22.080 trilyun) dari US$ 20 trilyun menjadi US$ 17,6 trilyun.

Standard & Poor’s (9/2/2008) merilis sebuah laporan yang memaparkan pasar modal dunia pada bulan Januari 2008 mengalami kerugian sebesar US$ 5,2 trilyun (=Rp 47.840 trilyun). Kerugian kaum kapitalis ini lebih dari 53 kali penerimaan pemerintah Indonesia dalam APBN-P 2008 (Rp 894,99 trilyun). Analisis Senior S&Ps, Howard Silverblatt mengatakan “Hanya sedikit tempat yang aman selama Januari, dimana 50 dari 52 pasar modal dunia mengakhiri bulan secara negatif, 25 di antaranya kehilangan 2 digit.”

Kerugian sistem keuangan Kapitalisme ini tidak serta merta membuat pelaku sektor keuangan jera bermain riba dan berjudi di lantai bursa. Otak para penjudi yang biasa disebut investor ini sudah tidak waras lagi sebagaimana firman Allah SWT dalam Q.S. al-Baqarah 275. Kaum kapitalis ini hanya memikirkan laba dan tidak memperdulikan penderitaan orang lain khususnya kesengsaraan masyarakat dengan ulah mereka menggelembungkan uang di lantai bursa.

Buya HAMKA dalam Tafsir al-Azhar memperingatkan bahwa perilaku riba merupakan suatu bentuk kejahatan. Kejahatan riba saat ini tidak lagi semata-mata sebagai pertukaran batil untuk mendapatkan keuntungan yang menyebabkan lawan transaksi mengalami kerugian. Kejahatan riba telah bermetamorfosis menjadi metode penjajahan kaum kapitalis untuk menghisap dan memperbudak masyarakat internasional melalui sistem mata uang kertas inkonvertibel (fiat money), penciptaan uang dalam sistem perbankan (Fractional Reserve system), dan penggelembungan uang dalam transaksi derivatif (derivative transaction) di pasar modal dan pasar uang.

Analis pasar modal Paul B. Farrel di situs Market Wacth menulis sebuah artikel sangat menarik dengan judul Derivatives the New ‘Ticking Bomb’. Dalam artikel tersebut, ia mengulang kembali peringatan yang pernah dilontarkan Warren Buffett lima tahun sebelum krisis subprime melanda AS. Warren Buffet menyatakan pertumbuhan transaksi derivatif yang bersifat masif dan tidak terkontrol dapat menjadi “senjata keuangan pemusnah massa” yang sangat berbahaya.

Peringatan Warren Buffet kini menjadi kenyataan pahit bagi negara-negara di dunia. Krisis subprime mortgage AS yang menyebabkan para fund manager raksasa rugi milyaran dollar AS membawa efek domino berupa krisis finansial yang lebih besar dan merembet pada kejatuhan ekonomi di sektor riil akibat melonjaknya harga minyak dan pangan.

Kerugian hebat di bursa saham tidak membuat nyali “perusak ekonomi” dunia turun. Para penjudi raksasa (fund manager) malah mencari sumber-sumber keuntungan baru untuk memuaskan kerakusan mereka. Selanjutnya mereka menjadikan bursa komoditas sebagai permainan spekulasi. Di tengah penderitaan masyarakat internasional khususnya masyarakat menengah ke bawah, para perusak ekonomi ini meraup untung ratusan milyar dollar AS dari perekayasaan harga minyak mentah dunia di bursa komoditas. Akibatnya harga komoditas paling penting ini mengalami lonjakan luar biasa dan sulit diterima akal sehat.

Betapa tidak, saat perekonomian dunia sedang mengalami kelesuan, industri manufaktur dan jasa transportasi mengalami penurunan, harga minyak mengalami boom. Seolah-olah semua sarana produksi, industri jasa transportasi, dan konsumsi energi rumah tangga mengalami boom pula. Kenyataan ini menggambarkan perkembangan harga minyak mentah sudah tidak sesuai lagi dengan mekanisme supply dan permintaan riil. Sebagaimana yang dikatakan sekjen OPEC, harga minyak melambung disebabkan oleh permainan spekulasi di bursa komoditas dan menurunnya nilai mata uang dollar Amerika.

Dampak dari tren harga minyak yang terus melambung, banyak negara khususnya AS mulai mengubah lahan-lahan pertanian menjadi lahan tanaman penghasil biofuels. Akibatnya produksi tanaman pangan untuk kebutuhan pangan dunia tergerus sehingga menyebabkan membumbungnya harga komoditas pangan di pasar internasional. Dunia pun saat ini diancam rusuh dan kelaparan. Betapa tidak, sejak awal tahun 2008 saja setiap hari 26.500 anak-anak mati setiap hari akibat kelaparan apalagi ketika harga-harga bahan pokok semakin mahal dan semakin sulit diperoleh.

Paul B. Farrel mengingatkan transaksi derivatif di bursa telah menjadi ancaman dunia. Menurut Paul transaksi derivatif merupakan sebuah dunia pasar gelap raksasa yang melebihi lalu lintas transaksi pasar gelap senjata, obat bius, alkohol, judi, rokok, pencurian, dan pembajakan film. Seperti dunia pasar gelap pada umumnya, transaksi derivatif merupakan cara kaum kapitalis menghindari pajak dan peraturan pemerintah untuk memperbesar pundi-pundi kekayaan mereka.

Kenyataan ini mendiskripsikan kepada kita bahwa transaksi derivatif di pasar modal selain batil karena berbasis riba dan judi, juga menjadi metode yang sangat jahat dengan mengunci perputaran uang hanya di dalam lantai bursa. Padahal Allah SWT telah melarang perputaran uang yang hanya terjadi di segelintir orang-orang kaya saja (lihat Q.S. al-Hasyr ayat 7), apalagi perputaran uang yang berbasiskan riba dan judi.

Menurut analisis Paul B. Farrel, perputaran uang di lantai bursa pada tahun lalu melonjak 5 kali lipat dibanding 2002. Pada tahun 2007, perputaran uang yang berasal dari transaksi derivatif mencapai US$ 516 trilyun (=Rp 4,747 juta trilyun) sementara tahun 2002 nilainya mencapai US$ 100 trilyun (=Rp 920 ribu trilyun). Berdasarkan data UNCTAD nilai perdagangan dunia tahun 2006 mencapai US$ 11,982 trilyun (=Rp 110 ribu trilyun), sehingga transaksi derivatif di pasar modal tahun 2007 lebih besar 43,36 kali lipat nilai ekspor-impor dunia tahun 2006.

Sangat tepat sebutan Warren Buffet dan Paul B. Farrel terhadap gelembung uang di pasar modal sebagai senjata pemusnah massa (weapon of mass destruction) karena sifatnya yang merusak dan menghisap. Dalam Q.S. al-Baqarah ayat 279 Allah SWT memperingatkan para pemakan riba seperti pelaku transaksi derivatif dengan ancaman keras, yakni akan diperangi Allah dan Rasul-Nya. Allah SWT juga mengancam orang-orang seperti para investor di lantai bursa dengan ancaman siksaan yang pedih disebabkan mereka menjadikan uang sebagai alat untuk bermaksiat, memperkaya diri dengan cara memakan riba dan berjudi (lihat Q.S. at-Taubah ayat 34). Bahkan tidak jarang para “penjudi berdasi” ini melakukan penipuan seperti insider trading dan manipulasi laporan keuangan. Skandal penipuan keuangan terbesar di AS yang melibatkan perusahaan raksasa Enron dan Worldcom merupakan salah satu contohnya.

Dalam hadis riwayat Baihaki dan Hakim Rasulullah SAW menegaskan orang-orang yang memakan riba seperti para investor di lantai bursa akan terkena 73 tingkatan dosa riba dan yang paling ringan dosanya seperti seseorang yang menzinai ibu kandungnya.

Rasulullah juga memperingatkan orang-orang yang mengendapkan uang seperti penggelembungan uang di pasar modal dengan ancaman siksaan api neraka, sebagaimana peringatan Rasulullah atas wafatnya seorang ahli suffah yang kedapatan mengendapkan uang 1 dinar. Beliau mengatakan 1 kali celaka. Ketika ada lagi ahli suffah yang meninggal dan ditemukan ia mengendapkan uang sebanyak 2 dinar, Rasul SAW mengatakan 2 kali celaka (lihat Taqiyuddin an-Nabhani dalam Sistem Ekonomi Islam).

Jika terhadap ahli suffah yang notabene orang miskin mendapatkan siksaan di akhirat karena menimbun uang 1-2 dinar, maka tentu saja siksaan bagi para investor pasar modal yang memakan riba, menimbun uang dan menggelembungkan jutaan hingga trilyunan dollar AS di lantai bursa jauh lebih berat dan lebih pedih. Allah SWT berfirman dalam Q.S. at-Taubah ayat 35 dengan terjemahan sebagai berikut: “Pada hari dipanaskan emas dan perak itu dalam neraka jahanam, lalu dibakar dengannya dahi mereka, lambung dan punggung mereka.”

E. Urgensi Khilafah

Syekh Muhammad Mutawalli Sya’rawi dalam Tafsir Sya’rawi Jilid 2 menjelaskan kata takhabbatuth (terombang-ambing) yang terdapat dalam Q.S. al-Baqarah ayat 275 memiliki pengertian sebagai “keadaan yang tidak seimbang dan tidak terarah”. Makna ini menunjukan perekonomian kapitalis yang berbasis riba akan mengalami ketidakseimbangan (imbalance) baik dari sisi ketidakseimbangan nilai kapitalisasi pasar (bubble economy) di sektor finansial dengan nilai produktivitas (output) sektor riil, ketidakseimbangan antara sekelompok kecil pemilik modal yang menguasai aset riil dan aset keuangan dengan aset yang dimiliki mayoritas penduduk dunia, maupun ketidakseimbangan antara dana yang dialokasikan oleh negara-negara di dunia untuk membiayai kebutuhan publik dengan dana-dana subsidi yang diberikan kepada para pemilik modal di sektor keuangan. Kondisi ketidakseimbangan ekonomi dunia menyebabkan perekonomian bahkan masa depan dunia semakin tidak terarah kecuali penghisapan dan penjajahan.

Krisis finansial dan inflasi dunia merupakan sebuah realitas global yang datang secara berulang-ulang, menyebabkan kesengsaraan dan semakin memiskinkan masyarakat dunia. Kenyataan ini semestinya menggerakan pemikiran umat manusia untuk memahami akar masalah goncangan pasar global. Selanjutnya mendorong mereka mencabut akar masalah tersebut dan menggantinya dengan sistem yang stabil dan tidak eksploitatif.

Dalam konteks penyelesaian masalah yang komprehensif-solutif inilah, sangat relevan bagi masyarakat dunia pada umumnya dan kaum muslimin pada khususnya untuk segera menghadirkan sistem Khilafah sebagai alternatif Kapitalisme. Sistem Khilafah berbeda dengan sistem Kapitalisme yang bersifat destruktif dan eksploitatif. Sistem Khilafah merupakan sistem warisan Rasulullah SAW yang membawa misi rahmatan lil alamin dan bertujuan membebaskan umat manusia dari segala bentuk perbudakan sistem Kapitalisme, menuju penghambaan semata-mata kepada Allah SWT.

Untuk mewujudkan tujuan tersebut, Khilafah akan menerapkan konstitusi/perundang-undangan dan kebijakan yang adil bagi seluruh warga negara serta membawa dampak positif bagi seluruh umat manusia. Keadilan sistem Khilafah adalah konsekwensi dari konsep (fikrah) dan metode (thariqah) yang diadopsi dari al-Qur’an dan as-Sunnah di dalam menyelenggarakan kehidupan bernegara, bermasyarakat, dan dalam hubungan internasional. Sistem ini berbeda 180 derajat dengan Kapitalisme yang memisahkan agama dari kehidupan dan menjadikan hawa nafsu dalam bentuk keserakahan modal sebagai panglima kebijakan negara (lihat Q.S. al-Maidah ayat 48).

Jika sistem Khilafah telah berdiri menyapa kaum muslimin dan masyarakat dunia, maka negara segera menghapus segala sistem transaksi dan kegiatan ekonomi yang berbasis riba. Sehingga tidak ada lagi individu, kelompok, bahkan negara asing seperti Amerika dan Jepang, yang hidup dari penghisapan harta. Sistem Khilafah akan mengubah pola perekonomian Kapitalis yang semu (bubble economy) menjadi perekonomian yang bergerak dari aktivitas produksi (pertanian dan industri), perdagangan dan jasa, serta konsumsi dalam batas koridor syara (lihat Q.S. al-Baqarah ayat 275).

Untuk memudahkan transaksi ekonomi dan memberikan penghargaan yang tinggi atas produktivitas dan jerih payah kerja manusia, sistem Khilafah akan menghapus sistem mata uang kertas dan menggantinya dengan sistem mata uang syari yaitu dinar dan dirham. Sistem mata uang ini berbasiskan logam mulia emas dan perak sehingga siapa pun yang menerima pembayaran dalam mata uang dinar dan dirham, dapat dipastikan nilai kekayaannya stabil sepanjang masa.

Stabilitas nilai mata uang dinar dan dirham merupakan modal dasar kegiatan ekonomi riil. Karenanya, warga negara dan pengusaha di dalam negara Khilafah tidak memiliki kekhawatiran penurunan nilai kekayaannya sebagai akibat terjadinya inflasi dan fluktuasi kurs mata uang sebagaimana yang dialami oleh seluruh negara di dunia saat ini.

Negara Khilafah tidak akan pernah mengalami inflasi sebagaimana inflasi yang faktor utamanya disebabkan oleh gelembung ekonomi di negara-negara kapitalis. Inflasi di negara Khilafah hanya akan terjadi bila supply barang dan jasa yang dibutuhkan masyarakat tidak dapat mengimbangi kebutuhan (demand) total warga negara. Untuk memecahkan masalah inflasi ini, negara akan melakukan kebijakan yang bertujuan menyeimbangkan supply atas demand, baik dari sisi produksi maupun distribusi. Jika posisi keseimbangan telah tercapai, dapat dipastikan harga-harga barang dan jasa yang mengalami kenaikan akan kembali ke tingkat harga normal.

Di samping mengupayakan aspek teknis pemenuhan kebutuhan pasar, mekanisme syariah akan dijalankan sistem Khilafah untuk mencegah faktor-faktor spekulatif yang merusak pasar seperti penimbunan (ihtikar) komoditas, penipuan harga (ghabn), dan penipuan dalam transaksi jual beli (tadlis).

Mekanisme syariah juga akan mencegah penguasaan sumber daya alam dan barang tambang, fasilitas dan pelayanan publik oleh swasta dan asing melalui perangkat hukum kepemilikan umum. Dengan hukum kepemilikan umum, kepemilikan sumber daya alam dan public utilities sepenuhnya berada di tangan rakyat melalui negara. Mekanisme ini mencegah monopoli sekelompok kecil pemilik modal atas hajat hidup orang banyak sebagaimana yang terjadi di Indonesia dan dunia saat ini.

Monopoli yang dilegitimasi negara dalam bentuk undang-undang dan kebijakan liberal, menjadikan sebagian besar sumber daya alam Indonesia dikuasai asing. Sehingga sangat ironi negara yang kaya barang tambang ini sangat sulit menyediakan kebutuhan energi yang murah dan terjangkau bagi rakyatnya, sebagaimana krisis BBM dan listrik yang dialami rakyat indonesia.

Dalam konteks global, inflasi saat ini digerakan oleh lonjakan harga minyak dan pangan. Kenaikan harga minyak disebabkan oleh penguasaan perusahaan-perusahaan kapitalis atas sumber daya minyak baik dalam kerangka lifting maupun refinery, dan permainan spekulatif komoditas minyak di lantai bursa. Oleh sistem Khilafah, perusak-perusak ekonomi ini akan disingkirkan dan lantai bursa akan ditutup. Sementara harga komoditas pangan menjadi normal karena lahan-lahan pertanian yang sebelumnya dialihfungsikan untuk keperluan biofuels dikembalikan fungsinya untuk keperluan pangan.

Untuk menggerakan dunia usaha dari sisi permodalan, sistem Khilafah akan mengerahkan segenap kemampuan fiskalnya. Menyediakan lapangan kerja dan sumber permodalan bagi masyarakat merupakan kewajiban Khilafah. Dalam perkara ini tidak ada istilah laissez faire. Juga tidak ada bank sentral dan lembaga perbankan apalagi pasar modal. Untuk menghimpun dan menyalurkan modal bagi dunia usaha, sistem Khilafah mengaturnya dalam lembaga Baitul Mal yang langsung berada di bawah khalifah.

Khilafah akan menjadikan sebagian sumber-sumber penerimaan Baitul Mal dari pos Departemen Fai dan Kharaj untuk membangun ekonomi negara dan menyediakan permodalan bagi masyarakat. Bila tidak cukup, sebagian kelebihan dari harta milik umum yang dikelola dalam pos Departemen Harta Milik Umum akan disalurkan untuk kepentingan modal usaha warga negara. Dengan pola ini, sistem Khilafah memiliki peranan besar dalam mendorong dan mengamankan perekonomian negara.

Meskipun beban Khilafah sangat besar dalam memikul tanggung jawab hajat hidup masyarakat, Khilafah tidak memiliki beban finansial dan beban moral sebagaimana yang dialami oleh negara-negara yang menganut sistem Kapitalisme. Setidaknya perekonomian nasional akan berjalan murah dan efisien mengingat sistem ekonomi yang diterapkan Khilafah tidak mengenal inflasi kapitalis, beban bunga, beban pajak, dan beban bubble economy seperti yang telah menimpa Indonesia dan dunia.

Di Indonesia, borok perbankan dan konglomerat Indonesia terungkap seiring dengan krisis moneter 1997/1998. Para konglomerat memanfaatkan lembaga bank yang mereka miliki dan bank milik pemerintah sebagai sarana menghisap dana masyarakat untuk membiayai pembangunan kerajaan konglomerasi mereka (pelanggaran BMPK). Ketika perbankan Indonesia bangkrut, utang-utang mereka diambil alih oleh negara melalui BLBI yang memakan dana tidak kurang Rp 250 trilyun.

Perbankan yang telah kolaps, oleh pemerintah dihidupkan kembali melalui penyertaan modal obligasi rekap dengan total nilai Rp 400 trilyun. Beban cicilan pokok dan bunga obligasi rekap kemudian dibebankan kepada APBN, sehingga rakyat harus menanggung hutang konglomerat dan kesalahan kebijakan pemerintah. Parahnya, sebagian besar bank yang telah disubsidi rakyat dan bekas aset-aset konglomerat diobral pemerintah dengan harga murah kepada asing dan konglomerat hitam.

Sementara krisis subprime mortgage AS yang menyebabkan kerugian US$ 2,4 trilyun dan kebangkrutan bank investasi Amerika, memaksa pemerintahan Presiden Bush mengeluarkan insentif fiskal antara US$ 140-150 (=Rp 1.288-1.380 trilyun). Dari sisi moneter, bank sentral AS, Federal Reserve menyuntikan dana US$ 200 milyar (=Rp 1.840 trilyun) ke dalam sistem keuangan Amerika.

Negara-negara Kapitalis menghabiskan dana publik dan kekuatan ekonominya hanya untuk memenuhi keserakahan modal para penjudi dan pemakan riba di sektor keuangan, sedangkan dana publik untuk pemenuhan hajat hidup orang banyak semakin dipersempit (dalam rangka program penyesuaian struktural). Sementara dalam sistem Khilafah, negara berfungsi sebagai “perisai” rakyat sehingga 100 persen pemasukan Baitul Mal digunakan untuk kemaslahatan agama dan umat menurut kaidah-kaidah pengelolaan keuangan negara yang telah dirumuskan syara.

F. Penutup: Goncang Dunia dengan Khilafah

Inilah Kapitalisme yang sangat jahat karena menyedot harta kekayaan masyarakat dunia melalui sistem perbankan, pasar modal, pasar uang, sekaligus menciptakan “uang palsu” (bubble economy) sehingga nilai kekayaan masyarakat dunia terus tergerus dan berpindah tangan ke dalam genggaman “penjudi berdasi”.

Kapitalisme merupakan sistem yang menyengsarakan dan memiskinkan kehidupan umat manusia. Sementara jantung Kapitalisme (sektor keuangan) telah tergoncang berkali-kali (market global crash) sehingga denyutnya semakin lemah, seakan-akan sifat self-destructive Kapitalisme itu sendiri membuat ideologi ini sedang menuju kematian.

Dunia sekarang membutuhkan solusi yang sistemik dan mampu mengeluarkan dari akar permasalahan goncangan pasar global. Sistem Khilafah merupakan sistem yang mampu menghapus akar permasalahan yang menimpa umat manusia saat ini. Sistem Khilafah juga merupakan kewajiban bersama bagi seluruh kaum muslimin di dunia untuk menegakan syariah dan mengemban dakwah ke seluruh penjuru dunia. Karena itu jadilah bagian umat Islam yang memperjuangkan penegakan sistem Khilafah berdasarkan metode yang digariskan oleh Rasulullah SAW. Sebab sistem Khilafah pasti akan kembali sebagaimana hadis Rasulullah SAW: “Selanjutnya akan datang suatu kekhalifahan yang berjalan di atas manhaj kenabian” (H.R. Ahmad). [Jurnal Ekonomi Ideologis]

Hidayatullah Muttaqin adalah aktivis HTI Kalsel, pengamat ekonomi dan dosen tetap Fakultas Ekonomi Prodi Ekonomi Pembangunan Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin. Saat ini aktif mengelola media online alternatif JURNAL EKONOMI IDEOLOGIS www.jurnal-ekonomi.org

Referensi

An-Nabhani, Taqiyuddin (2002). Membangun Sistem Ekonomi Alternatif Perspektif Islam, Surabaya: Risalah Gusti.

Antara (2008). BI: Inflasi Juni Masih Akan Dibayangi Kenaikan BBM (19 Juni).

Antara (2008). Inflasi Selama Mei 2008 Tercatat 1,41% (2 Juni).

China Daily. 10 Februari 2008, World bourses lost $5.2 trillion in January - S&P index division

Detik Finance (2008). Pasar Saham Masih Siaga I (19 Juni).

Detik Finance (2008). Ada Peringatan Market Crash, Bursa Eropa Rontok (19 Juni).

Farrel, Paul B (2008). Derivatives the New ‘Ticking Bomb’, Market Wacth (10 Maret).

Global Issues (2008). Today, Over 26.500 Children Died Around the World.

Guardian (2008). Egypt’s Popuflation Problem (19 Juni).

HAMKA (1968). Tafsir al-Azhar Djuzu’ III, Jakarta: PT Pembimbing Masa.

Leising, Matthew dan Steve Matthews (2008). Harvard’s Feldstein Says U.S. Economy in a Recession, Bloomberg (14 Maret).

Market Watch (2008), U.S. Industrial Output Down 0,2% in May (17 Juni).

Market Wacth (2008). UK Inflation Now Running at 3.3% Annual Clip (17 Juni).

Market Wacth (2008). FedEx Swing to Loss, Citing Charge, Fuel, Economy (18 Juni).

Market Watch (2008). Tokyo, Sydney Fall Back: Toyota, Macquarie Weaker (18 Juni).

Money Week (2008), An estimated $2.4 trillion has been lost on the US housing market (17 April)

Republik Indonesia (2008). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2008 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 45 Tahun 2007 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2008.

Sya’rawi, Syekh Muhammad Mutawalli (2005). Tafsir Sya’rawi Jilid 2, Medan: Duta Azhar.

Telegraph (2008). RBS Issues Global Stock and Credit Crash Alert (19 Juni).

The economist (2008). An old enemy rears its head: Emerging economies risk repeating the same mistakes that the developed world made in the inflationary 1970s (22 Mei).

The Economist (2008). Inflation’s back: Double-digit price rises are about to afflict two-thirds of the world’s population (22 Mei).

The U.S. Government (2008). MID-SESSION REVIEW: Budget of The U.S. Government Fiscal Year 2008.

UNCTAD (2007). UNCTAD Handbook of Statistics 2006-2007

Yahoo Finance (2008), Stocks Drop on Bank Worries, FedEx Profit Warning (18 Juni).

Whitney, Mike (2008). A Vicious Circle ending in a Systemic Financial Meltdown, Global Research (13 Maret).

Mengurai Benang Kusut Korupsi

Kamis, 26 Juni 2008

[Edisi 411]

hizbut-tahrir.or.id - Indonesia memang ’surga’ para koruptor. Entah mengapa, tindakan haram korupsi seolah-olah telah menjadi ’kebiasaan’ sebagian pejabat kita. Korupsi sudah merajalela. Menurut Sekretaris Jenderal Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), M Syamsa Ardisasmita, berbeda dengan penanganan kasus korupsi sebelumnya pada tahun 1999-2004, kasus korupsi lebih banyak terjadi di DPRD. Tercatat ada 23 kasus korupsi di KPK yang melibatkan anggota DPRD di berbagai provinsi. “Sekarang kebanyakan kasus korupsi melibatkan kepala daerah,” katanya.

Dari kebanyakan kasus yang ditangani KPK, 73 persen di antaranya adalah kasus korupsi yang terjadi pada proyek pengadaan barang dan jasa. Contoh kasus yang melibatkan kepala daerah: korupsi APBD dengan tersangka Walikota Medan Abdillah dan wakilnya Ramli Lubis; mantan Walikota Makassar Amiruddin Maula yang telah divonis 4 tahun dalam kasus korupsi pengadaan mobil pemadam; Bupati (non aktif) Kutai Kartanegara Syaukani HR yang divonis 2,5 tahun penjara terkait 4 kasus korupsi dana APBD. (Persda-network, 1/4/2008)

Di departemen pelayanan publik, kasus korupsi juga banyak terungkap. KPK telah memukan indikasi korupsi di Bea Cukai. KPK menyatakan, empat pegawai Kantor Pelayanan Utama (KPU) Bea Cukai Tanjungpriok, Jakarta Utara, diindikasi melakukan suap. Selain penyuapan, penggeledahan KPK bersama pihak Bea Cukai di KPU Bea Cukai Tanjungpriok mendapati modus baru suap: menggunakan kurir seperti satpam, tukang parkir, dan petugas kebersihan. Bahkan tempat ibadah pun menjadi lokasi para koruptor bertransaksi. (Liputan6 SCTV, 3/6/2008,).

Yang lebih mengerikan, para anggota dewan, yang seharusnya membuat aturan untuk ’meminimalisasi’ korupsi, justru dengan ’akal bulusnya’ mengotak-atik aturan untuk melegalkan korupsinya. Setelah sebelumnya menangkap tangan Al-Amin Nur Nasution, anggota Komisi IV DPR dari Fraksi PPP, KPK juga menahan anggota Komisi IV DPR terkait dengan kasus dugaan korupsi dalam alih fungsi lahan hutan, yakni anggota Fraksi Partai Demokrat, Sarjan Tahir. Mereka diduga terkait dengan dugaan menerima suap pengalihan fungsi hutan lindung di Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau. Sarjan ditahan terkait kasus dugaan korupsi dalam alih fungsi hutan mangrove seluas 600 hektar untuk Pelabuhan Tanjung Api-api di Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan. (Detik.com, 3/5/2008).

Lebih mengerikan lagi, aparat penegak hukum, yang seharusnya menjadi ’pemburu’ koruptor, justru menjadi ’backing’ koruptor. Terungkapnya ’main mata’ aparat Kejaksaan Agung dengan Artalyta telah membongkar kebobrokan aparat penegak hukum di Indonesia. Kejasaan Agung sebagai departemen yang diberi amanah untuk memberantas gurita korupsi di negeri ini justru ’bermain-main’ perkara korupsi kelas kakap. Kita pun sudah tahu, keluarnya SP3 perampokan harta negara lewat BLBI yang dilakukan oleh Samsul Nursalim di BDNI ternyata ’buah karya’ aparat kejaksaan sendiri. Tidak tanggung-tanggung, jual beli perkara dan ’backing’ aparat ini melibatkan Jaksa Agung Muda Pidana Khusus Kemas Yahya Rahman, Jaksa Agung Muda Perdata dan Tata Usaha Negara Untung Uji Santoso, dan Jaksa Agung Muda Intelijen Wisnu Subroto. Ketiga orang itu disebut-sebut dalam rekaman telepon terdakwa Artalyta dengan petinggi kejaksaan. (Liputan6.com, 16/6/2008,). Sungguh ironis!

Akar Masalah

Gaji yang rendah kerap dituding sebagai penyebab utama merajalelanya korupsi di Indonesia. Namun, studi Bank Dunia membantah argumen tersebut. Deon Filmer (Bank Dunia) dan David L Lindauer (Wellesley College) dalam World Bank Working Paper No. 2226/2001 yang berjudul, “Does Indonesia Have a Low Pay Civil Service,” menunjukkan bahwa rata-rata pendapatan pegawai negeri 42% lebih tinggi dibandingkan dengan swasta. (Media Indonesia, 2/62001). Walhasil, gaji rendah yang selama ini dijadikan alasan semakin merajalelanya korupsi di Indonesia adalah tidak benar. Jika demikian, lalu apa penyebab korupsi?

Jika ditelesik lebih dalam, ada dua hal mendasar yang menjadi penyebab utama semakin merebaknya korupsi. Pertama: mental aparat yang bobrok. Menurut www.transparansi.or.id, terdapat banyak karakter bobrok yang menghinggapi para koruptor. Di antaranya sifat tamak. Sebagian besar para koruptor adalah orang yang sudah cukup kaya. Namun, karena ketamakannya, mereka masih berhasrat besar untuk memperkaya diri. Sifat tamak ini biasanya berpadu dengan moral yang kurang kuat dan gaya hidup yang konsumtif. Ujungnya, aparat cenderung mudah tergoda untuk melakukan korupsi.

Yang lebih mendasar lagi adalah tidak adanya iman Islam di dalam tubuh aparat. Jika seorang aparat telah memahami betul perbuatan korupsi itu haram maka kesadaran inilah yang akan menjadi self control bagi setiap individu untuk tidak berbuat melanggar hukum Allah. Sebab, melanggar hukum Allah, taruhannya sangat besar: azab neraka.

Kedua: kerusakan sistem politik dan pemerintahannya. Kerusakan sistem inilah yang memberikan banyak peluang kepada aparatur Pemerintah maupun rakyatnya untuk beramai-ramai melakukan korupsi. Peraturan perundang-undangan korupsi yang ada justru diindikasi ’mempermudah’ timbulnya korupsi karena hanya menguntungkan kroni penguasa; kualitas peraturan yang kurang memadai, peraturan yang kurang disosialisasikan, sanksi yang terlalu ringan, penerapan sanksi yang tidak konsisten dan pandang bulu, serta lemahnya bidang evaluasi dan revisi peraturan perundang-undangan. (Transparansi.or.id)

Selain itu, menurut Sekretaris Jenderal KPK, M Syamsa Ardisasmita, saat ini kasus korupsi yang terjadi di Indonesia, khususnya yang ditangani oleh KPK, lebih banyak mengusut kepala daerah. Salah satu faktor penyebabnya adalah mahalnya biaya politik untuk menjadi kepala daerah pada proses Pilkada. “Potensinya lewat Pilkada. Karena butuh political cost (biaya politik) tinggi,” kata Syamsa, di KPK. (Persda-network, 1/4/2008).

Mahalnya biaya politik ini memicu para gubernur, bupati, walikota bahkan bisa jadi presiden akan bekerja keras untuk ’mengembalikan’ modal politiknya yang selama kampanye telah dikeluarkan. Bukan hanya modalnya, ’keuntungan’ tentu akan diburu juga. Jika sudah demikian, para pejabat publik secara umum akan sangat kecil kemungkinannya memikirkan kesejahteraan rakyat. Mereka hanya akan memikirkan bagaimana mengembalikan modal dan keuntungan politik berikut modal tambahan untuk maju ke pentas pemilihan kepala daerah ataupun presiden berikutnya.

Walhasil, sistem politik dan pemerintahan yang ada saat ini memang telah memacu percepatan terjadinya korupsi.

Cara Islam Memberantas Korupsi

Sistem pencegahan korupsi dalam Islam terbangun dalam sebuah sistem sangat sederhana sehingga sangat efektif. Salah satunya, sebagaimana disitilahkan dalam wacana hukum sekarang, dengan sistem pembuktian terbalik.

Pemberantasan korupsi dengan sistem pembuktian terbalik telah dilaksanakan oleh Khalifah Umar bin al-Khaththab ra. Ketika itu, Abu Hurairah r.a. diangkat menjadi wali (gubernur). Beliau menabung banyak harta dari sumber-sumber yang halal. Mendapatkan informasi tentang hal itu, Amirul Mukminin Khalifah Umar bin al-Khaththab ra. memanggil sang Gubernur ke Ibukota Negara Khilafah, Madinah. Sesampai di Kota Madinah al-Munawwarah, Khalifah Umar ra. berkata kepada sang Gubernur, “Hai musuh Allah dan musuh Kitab-Nya! Bukankah engkau telah mencuri harta Allah?”

Gubernur Abu Hurairah ra. Menjawab, ”Amirul Mukminin, aku bukan musuh Allah dan bukan pula musuh Kitab-Nya. Aku justru musuh siapa saja yang memusuhi keduanya. Aku bukanlah orang yang mencuri harta Allah.”

Khalifah Umar ra. bertanya kepadanya, ”Lalu dari mana engkau mengumpulkan harta sebesar 10.000 dinar itu?”

Abu Hurairah ra. Menjawab, ”Dari untaku yang berkembang pesat dan dari sejumlah pemberian yang berturut-turut datangnya.”

Khalifah Umar ra. berkata, ”Serahkan hartamu itu ke Baitul Mal kaum Muslim.”

Abu Hurairah ra. segera memberikannya kepada Khalifah Umar ra. Beliau lalu mengangkat kedua tangannya ke langit sambil berkata lirih, ”Ya Allah, ampunilah Amirul Mukminin.”

Riwayat di atas menjelaskan beberapa hal. Pertama: harta negara dalam sistem Khilafah pada hakikatnya adalah harta Allah SWT yang diamanatkan kepada para pejabat untuk dijaga dan tidak boleh diambil secara tidak haq. Tindakan mengambil harta negara secara tidak haq adalah tindakan curang yang oleh Khalifah Umar ra. diibaratkan dengan mencuri harta Allah untuk lebih menegaskan keharamannya.

Kedua: pejabat yang mengambil harta negara secara tidak haq, oleh Khalifah Umar ra., dicap sebagai musuh Allah dan Kitab-Nya. Sebab, mereka berarti tidak menghiraukan lagi larangan Allah SWT. Allah SWT tidak mengizinkan hal itu:

Siapa saja yang berbuat curang, maka pada Hari Kiamat ia akan datang membawa apa yang dikhianatkannya itu. (QS Ali Imran [3]: 161).

Ketiga: Khalifah sebagai kepala negara harus menjaga pejabat bawahannya jangan sampai ada yang melakukan tindakan curang alias korupsi. Untuk menjaga hal ini, Khalifah Umar ra. membuat prosedur: siapa saja pejabat gubernur maupun walikota yang diangkatnya akan dihitung terlebih dulu jumlah kekayaan pribadinya sebelum diangkat, lalu dihitung lagi saat dia diberhentikan. Jika terdapat indikasi jumlah tambahan harta yang tidak wajar maka beliau menyita kelebihan yang tidak wajar itu atau membagi dua, separuhnya diserahkan kepada Baitul Mal.

Wahai Kaum Muslim:

Bukankah sudah terlihat begitu nyata, bahwa kerusakan telah merajalela dalam sistem dan orang (pejabat negara)? Kerusakan inilah yang kemudian memacu terjadinya korupsi, yang berujung pada kesengsaraan rakyat. Jika sistem dan orangnya saat ini telah terbukti menyengsarakan rakyat, apakah kita akan membiarkan sistem dan orangnya tetap memimpin negeri ini? Bukankah sudah saatnya kita menggantinya dengan sistem dan orang yang baik, sistem Islam dalam bingkai Daulah Khilafah serta orang-orang yang berkepribadian islami yang senantiasa memegang amanah? Bukankah saatnya Indonesia kita berubah menjadi lebih baik? []

KOMENTAR:

Eep Saefullah Fatah: Dalam kurun 3 tahun Indonesia telah melaksanakan 320 kali Pilkada (tiga hari sekali) (Kompas, 24/6/2008).

Demokrasi memang rumit, boros biaya, sarat konflik, dan sering melahirkan para pemimpin yang korup dan tidak memihak rakyat.

HT Pakistan Serukan Militer Melawan Amerika

hizbut-tahrir.or.id - Pakistan harus menghentikan bantuannya kepada Perang yang dilakukan Amerika dan merespon lemparan batu dengan batu.

Pada malam hari antara Hari Selasa dan Rabu, Amerika secara pengecut mengebom Mohmand Agency di wilayah yang dikuasai suku-suku sehingga menewaskan 47 muslim termasuk 12 orang personil militer.

Fakta yang memalukan adalah bahwa pesawat-pesawat tempur Amerika masih terus melakukan patroli di udara, sementara helikopter-helikopter Pakistan tidak mendapatkan izin untuk mengambil mayat korban hingga keesokan paginya apalagi melakukan pembalasan atas aksi agresi ini. Menurut laporan media, 100 orang tentara Pakistan yang dikerahkan di perbatasan Pakistan-Afghanistan tidak melihat keuntungan untuk melakukan aksi militer atas serangan ini.

Alih-alih melakukan perlawanan atas orang Amerika, pemerintah Pakistan bereaksi dengan takut dan pengecut hingga menyebabkan setiap orang muslim Pakistan menundukkan kepala dalam kehinaan. Jika kaum Mujahidin yang berperalatan tempur seadanya saja bisa menangkis serangan Amerika maka bagaimana mungkin tentara yang berkekuatan penuh, dengan jumlah tentara ratusan ribu personil Pakistan tidak bisa mempertahankan dirinya sendiri?

Pada hari ini, masyarakat dipaksa untuk menelan kehinaan dan kehilangan nyawa hanya dikarenakan kepemimpinan dan tidak layak dan tidak kompeten, yang menganggap Amerika sekuat Tuhan Yang Maha Kuasa. Orang-orang yang memakai slogan “Pakistan yang Pertama’ saat ini harus tahu konsekuensi dukungan bagi orang Amerika, dengan penolakan perintah-perintah Allah SWT dan membiarkannya untuk menggali parit di halaman belakang rumah. Akibat dari tindakan memberikan susu kepada ular Amerika adalah bahwa sekarang ular itu menggigit tentara kita.

Tujuan dengan menjadikan target tentara Pakistan adalah untuk menekannya agar menghentikan operasi-operasi militernya di wilayah yang dikuasai suku-suku dan meninggalkan pakta perdamaian yang baru-baru ini ditanda tangani. Tentara Pakistan harus menolak tekanan Amerika untuk memerangi penduduknya sendiri dan mengambil langkah-langkah praktis untuk melindungi Pakistan dari tindakan agresi Amerika. Dalam hal ini, dia akan menemukan kenyataan bahwa masyarakat memberikan dukungan sepenuh hati.

Lebih lanjut lagi, seorang tentara Pakistan lebih suka kematian sebagai seorang mujahid ketika berperang melawan orang Amerika, ribuan kali lagi sebelum akhirnya dia terbunuh ketika sedang berperang melawan saudara-saudaranya sendiri. Ummah menuntut dari para penguasanya uuntuk mentargekan pangkalan militer di Bagram dengan peluru kendalinya, daripada hanya duduk seperti seorang imbesil, yang tidak melakukan apa-apa untuk melawan serangan Amerika.

Selanjutnya adalah bahwa perang Amerika pada Islam harus ditinggalkan dengan memotong supply minyak, makanan dan perangkat militer bagi tentara Amerika di Afghanistan. Cara untuk memberikan pelajaran bukanlah melalui pembelaan atau permohonan, melainkan dengan lemparan batu yang bisa merupakan balasan darinya. Dan inilah bagaimana Khilafah akan merespon tindakan agresi yang begitu mencolok mata

Naveed Butt

Jubir Resmi Hizbut-Tahrir Pakistan

Ali Mochtar Ngabalin: Bela NAMRU-2, Berarti Kaki Tangan AS

Meski banyak kalangan yang berpendapat bahwa laboratorium medis milik Angkatan Laut Amerika Serikat (Naval Medical Research Unit-2/NAMRU-2) perlu angkat kaki dari Indonesia, ada kalangan yang menganggap NAMRU diperlukan Untuk hal yang satu ini, Anggota Komisi I DPR Ali Mochtar Ngabalin menegaskan, apabila ada orang yang menganggap NAMRU masih dibutuhkan ataupun diperlukan dapat dipastikan yang bicara itu adalah kaki tangan AS.

“Saya pastikan bahwa mereka adalah kaki tangan Amerika laknatullah, baik yang bicara mewakili DPR, Komisi I, atau tempat lainnya, kalau mereka menyebutkan NAMRU masih dibutuhkan dan diperlukan perluasan perbahasan, ” katanya dalam diskusi bertajuk “NAMRU-2 Lab Tentara AS Di Jantung Jakarta”, di Gedung YTKI, Jakarta, Senin (23/6).

Menurutnya, dalam rapat dengar pendapat dengan Menteri Luar Negeri Hasan Wirajuda yang digelar hari ini, dapat dipastikan bahwa hasil pembahasan interdepartemen soal NAMRU jawaban akhirnya hanya satu, yakni apakah departemen terkait masih membutuhkan atau tidak. Dan diberbagai kesempatan Menteri Kesehatan sudah menegaskan tidak membutuhkan NAMRU-2.

“Itulah sebabnya tidak ada kunci lain, kecuali NAMRU harus diusir keluar dan tidak boleh lagi tinggal di tempat kita. Karena mereka yang mendesain jamaah Islamiyah, dan mendesain seluruh inisial serta pilihan-pilihan kata yang disebut parlemen ekstrimis, dan sebagainya, ” tegas Politisi Partai Bulan Bintang itu.

Dalam kesempatan itu, Ali Mochtar juga mengungkapkan, dugaan peredaran uang-uang gelap dari AS dalam parlemen Indonesia, untuk menyogok anggota parlemen agar berpihak pada kebijakan mereka.

Karena itu, melalui Menteri Luar Negeri, Ia meminta kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk memutuskan hubungan diplomatik dengan AS.

“Sudah cukup rakyat kita menderita, karena terlalu banyak yang AS perbuat dinegeri ini, termasuk mempengaruhi orang di sekitar dengan cara memberi saran-saran atau kemudian menusuknya dari belakang, ” pungkasnya.(novel)

Sumber : www.eramuslim.com

Survey Roy Morgan Research : 52 Persen Rakyat Indonesia Menuntut Penerapan Syariah Islam

hizbut-tahrir.or.id - Uneasy support seen for sharia“. Demikian headline The Jakarta Post 24 Juni 2008. Judul yang provokatif ini lebih kurang maknanya : Dukungan terhadap syariah yang mengkawatirkan. Pasalnya, sebuah survey menunjukkan bahwa mayoritas kaum Muslim Indonesia mendukung diterapkannya syariah untuk negara ini, walaupun ada kekhawatiran mengenai akibat penerapannya itu. Survey yang dilakukan oleh Roy Morgan Research itu, melibatkan 8,000 responden dari seluruh negeri, dan menemukan bahwa 52 persen orang Indonesia mengatakan bahwa Syariah Islam harus diterapkan di wilayah mereka

Belakangan memang posisi gerakan Islam yang ingin mengembalikan syariah dan Khilafah kembali disorot. Gerakan Islam seperti ini dituding akan menghancurkan Indonesia, memecah belah dan menimbulkan penderitaan pada rakyat. Tudingan ini tentu saja salah alamat. Seharusnya, diarahkan kepada sistem Kapitalisme-Sekuler yang diterapkan di Indonesia sekarang. Mengingat sistem kapitalisme inilah yang menjadi penyebab berbagai persoalan bangsa yang tak kunjung selesai seperti kemiskinan, kebodohan, kejahatan, korupsi, dan problem lainnya.

Sistem kapitalisme pun telah menjadi jalan bagi negara-negara imperialis untuk mengeksploitasi kekayaan alam Indonesia atas nama investasi asing, pasar bebas, dan privatisasi. Hutang luar negeri yang di’paksa’kan untuk Indonesia telah menjerat negara ini menjadi negara lemah.

Indonesia pun mengalami apa yang disebut curse of resource (kutukan sumber daya alam). Indonesia kaya tapi penduduknya miskin. Mengalami Curse of oil (kutukan minyak), Indonesia kaya minyak tapi rakyat tidak memperoleh keuntungan dari minyak yang luar biasa. Alih-alih mendapat berkah, BBM untuk rakyat malah dinaikkan.

Sistem Kapitalisme yang menuhankan HAM dan demokrasi, justru menjadi alat penjajahan Barat di Indonesia yang mengancam kesatuan Indonesia. Atas nama HAM, Timor Timur lepas dari Indonesia. Hal yang sama mengancam Aceh, Papua, dan Maluku. Demokrasi juga tak pelak di beberapa tempat telah menjadi pemicu konflik horizontal antar rakyat.

Jadi seharusnya, sistem Kapitalisme inilah yang harus menjadi musuh bersama umat Islam dan bangsa ini, bukan syariah Islam. Adapun tawaran syariah Islam justru akan membebaskan Indonesia dari penderitaan. Syariah Islam menjamin kesejahteraan rakyat, melindungi kekayaan alam dari penjajahan, menjaga kesatuan Indonesia.

Karena itu, saat ini tidak ada lagi alasan bagi kita untuk menolak syariah dan Khilafah ini. Khilafah yang akan menerapkan syariah Islam akan memberikan kebaikan bagi Indonesia.

Pertama, Penerapan syariah Islam adalah tuntutan aqidah.

Kaum Muslim wajib menerapkan semua aturan Allah Swt. sebagai konsekuensi keislaman mereka. Syariah Islam yang bersumber dari Allah SWT dengan sifatnya Ar Rahman ar Rohim pastilah akan memberikan kebaikan bagi manusia. Sebaliknya berpalingnya manusia dari aturan Allah SWT akan menghancurkan manusia. Masalah kewajiban ini dijelaskan Imam an Nawawi dalam Syarh Shohih Muslim : “Mereka (para Imam Madzhab) sepakat wajib mengangkat Kholifah”.

Kedua, Syariah akan mensejahterakan rakyat.

Sistem kapitalistik yang menaungi masyarakat saat ini hanya mensejahterakan sebagian kecil orang, sementara mayoritas umat hidup dalam kemiskinan, padahal negeri-negeri Islam rata-rata memiliki kekayaan alam yang luar biasa. Sebaliknya, kebijakan ekonomi berdasarkan syariah adalah menjamin kebutuhan pokok (sandang, pangan, papan) setiap individu rakyat. Pendidikan, kesehatan, keamanan, dan transportasi yang merupakan kebutuhan vital rakyat pun diperoleh dengan biaya murah, bahkan bisa gratis. Sebab, kekayaan alam seperti emas, minyak, gas, hutan adalah milik umum (al milkiyah al ‘amah) yang hasilnya diberikan kepada rakyat.

Ketiga,Syariah akan melindungi kekayaan alam Indonesia.

Berdasarka syariah Islam kekayaan alam seperti emas, minyak, gas, batubara, adalah milik rakyat (milkiyah ‘amah). Kekayaan itu itu tidak boleh diberikan kepada asing dengan alasan apapun. Negara dalam hal ini harus mengelolanya secara baik dan transparan. Individu apalagi swasta asing, tidak dibolehkan sama sekali memiliki kekayaan alam ini. Hasil kekayaan alam ini nantinya diberikan untuk rakyat.

Keempat, Syariah menjamin keamanan rakyat dan negara.

Sistem sanksi yang sangat tegas dalam Islam akan menjamin keaman rakyat. Bagi yang membunuh dihukum mati, yang mencuri di potong tangannya, kecuali dia mencuri karena lapar. Negara juga akan membangun fasilitas umum yang menjamin keamanan rakyat seperti jalan yang baik. Umar bin al-Khaththab sangat khawatir kalau di perjalanan ada unta yang terperosok karena jalan yang rusak.

Kelima, Syariah Islam menjaga pertahanan serta keutuhan dan persatuan negeri-negeri Islam.

Berdasarkan syariah Islam upaya memisahkan diri (bughot) seperti disintegrasi diharamkan. Syariah Islam juga mencegah segala hal yang bisa menyebabkan kekuatan asing mencengkram Indonesia. Seperti kerjasama militer atau keberadaan Namru-2. Syariat Islam melarang keberadaan LSM-LSM asing yang menjadi kaki tangan negara asing menghancurkan negara.

Disamping itu, ketiadaan Khilafah yang menerapkan syariah Islam membuat kaum Muslim bagaikan kehilangan penjaga rumah mereka. Akibatnya, orang-orang jahat dengan gampang masuk dan membuat kerusakan di negeri-negeri Islam. Ironisnya, orang-orang jahat ini diundang oleh para penguasa Muslim sendiri atas nama demokrasi, rekontruksi, pembangunan, investasi, dan lain-lain. Padahal penjajah tersebut mempunyai satu tujuan: mengeksploitasi negeri-negeri Islam.

Negeri-negeri Islam yang tadinya satu di bawah naungan Khilafah pun dipecah-pecah atas nama demokrasi dan penyelesaian konflik. Khalifahlah yang akan kembali menyatukan umat Islam. Itu pernah terbukti, bukan omong kosong. Khilafah Islam berhasil menyatukan umat manusia dari berbagai ras, suku, bangsa, warna kulit, dan latar belakang agama yang sebelumnya berbeda. Semuanya dilebur dengan prinsip ukhuwah islamiyah.

Keenam, Syariah Islam memuliakan dan menjaga kehormatan wanita.

Kapitalisme telah merendahkan wanita dengan serendah-rendahnya. Mereka menganggap wanita tidak lebih dari komoditi ekonomi yang bisa diperjualbelikan. Para kapitalis yang rakus juga memperkerjakan wanita di pabrik-pabrik dengan upah yang sangat murah. Sangat berbeda dengan Islam, yang demikian memuliakan wanita. Islam menjaga kehormatan wanita dengan kewajiban menutup aurat dan mengatur pergaulan wanita. Wanita diposisikan oleh Islam pada tempat yang sangat mulia di keluarga sebagai ummu wa rabbatul bait (pengatur rumah tangga). Tidak hanya itu, wanita pun diberikan peran politik yang agung dalam masyarakat. Dengan demikan, para ibu menjadi ujung tombak terciptanya generasi Islam yang berkualitas dan bertakwa.

Ketujuh , Syariah Islam melindungi orang-orang yang lemah dan warga non-Muslim.

Kapitalisme telah mendiskriminasi manusia berdasarkan kekuatan modalnya. Anda dapat makan layak, pelayanan kesehatan prima, pendidikan unggul, dan rumah yang asri dan nyaman kalau Anda bermodal besar. Berbeda dengan Islam, yang akan menjamin orang-orang lemah dan miskin; termasuk juga melindungi warga non-Muslim ahlul dzimmah. Kebutuhan pokok mereka dijamin sebagai bagian dari hak mereka menjadi warga negara Daulah Islam.

Kedelapan, Penerapan syariah Islam akan menyebarluaskan Islam sebagai rahmatan lil ‘alamin.

Penyebaran nilai-nilai Kapitalisme seperti sekularisme, demokrasi, HAM, pluralisme, dan pasar bebas telah menjadi bencana besar bagi umat manusia. Siapa yang bisa menyelamatkan ini semua? Tidak lain kecuali Islam. Nilai-nilai Islam yang bersumber dari Allah Swt. akan memberikan rahmat bagi seluruh dunia saat syariat Islam ditegakkan. Inilah yang pernah terjadi sepanjang sejarah Kekhilafahan Islam. Bagaimana peradaban Islam telah memberikan sumbangan yang luar biasa bagi dunia, baik dari segi nilai-nilai ideologis yang mengatur hidup manusia maupun kemajuan material seperti sains dan teknologi.

Hal ini secara jujur diakui sejarawan Will Duran dalam Will Durant – The Story of Civilization:” Para Kholifah telah memberikan keamanan kepada manusia hingga batas yang luar biasa besarnya bagi kehidupan dan usaha keras mereka. Para Kholifah telah mempersiapkan berbagai kesempatan bagi siapapun yang memerlukannya dan meratakan kesejahteraan selama berabad-abad dalam luasan wilayah yang belum pernah tercatatkan lagi fenomena seperti itu setalah masa mereka

Gerakan Islam yang ingin menegakkan syariah Islam merupakan bagian dari respon untuk Islam terhadap Kapitalisme Global. Kapitalisme global yang sifatnya mendunia harus dilawan dengan gerakan yang sifatnya mendunia juga. Disinilah relevansi perjuangan penerapan syariah dan Khilafah untuk menghentikan penjajahan kapitalisme global dunia. Walhasil, umat Islam seharusnya mendukung perjuangan ini bukan sebaliknya. Kapitalisme global harus menjadi musuh bersama umat Islam. Kapitalisme global hanya bisa dihentikan dengan penerapan syariah Islam oleh Khilafah Islam. Allahu Akbar.

Menkes Jadi ‘Singa Galak’ untuk NAMRU

Menteri Kesehatan Siti Fadillah Supari sudah tidak akan kompromi lagi terhadap keberadaan laboratorium medis milik Angkatan Laut Amerika Serikat (Naval Medical Research Unit-2/NAMRU-2), laboratorium yang berada di jantung Ibukota itu selama puluhan tahundisinyalir menjalankan kegiatan intelijen dengan kedok penelitian medis.

“Saya sudah merasa jadi singa dan galak mengenai Namru 2. Dengan terungkapnya kasus sejak tahun 1979, saya rasa sudah cukup tugas saya sebagai singa ada keterbatasannya, karena itu masyarakat diminta dukungannya. Apakah kita mau terus membiarkan orang lain berada di dalam rumah kita? Kalau dia pembantu kita jelas kita tahu, tapi ini sudah gak jelas, ” ujarnya dalam diskusi bertajuk “NAMRU-2 Lab Tentara AS Di Jantung Jakarta”, di Gedung YTKI, Jakarta, Senin (23/6).

Ia menilai, keberadaan laboratorium itu tidak ada gunanya, karena Indonesia sudah mempunyai lab yang lebih canggih dan lebih bagus seperti di Surabaya dan di Jakarta.

Siti Fadillah mengaku, khawatir dengan riset-riset Namru yang dinilai membahayakan, karena NAMRU-2 adalah lab yang meneliti virus-virus infeksi yang ganas yang bukan hanya untuk Indonesia saja, tapi untuk wilayah Asia.

“Ini membahayakan, banyak virus dari Vietnam, Filipina, yang kira-kira berbahaya dibawa ke Lab Namru 2 di Indonesia itu. Saya ngeri kalau nanti virus-virus bisa bocor di jalan-jalan protokol seperti di Sudirman, Thamrin dan jalan-jalan lainnya. Sebagai Menkes, saya mengkhawatirkan hal-hal itu, ” papar Menkes.

Mengenai adanya sinyal dari kalangan DPR yang menginginkan kerjasama NAMRU dilanjutkan, Menkes menyatakan, pemerintah sejauh ini tetap mempertimbangkan manfaat yang dari keberadaannya laboratorium ini bagi kepentingan masyarakat, dan sejauh ini masyarakat atau peneliti Indonesia tidak diuntungkan oleh NAMRU, lebih baik tidak dilanjutkan.

“Mudah-mudahan Allah membukakan hati nurani DPR, desicion maker, karena kalau tidak kita akan terus terjajah. Kalau memang tidak ada gunanya ya hentikan saja, suruh mereka pulang, ” pungkasnya.

Pendapat tegas Menteri Kesehatan Siti Fadillah Supari ini juga akan dibawanya dalam rapat gabungan antara Komisi I DPR dengan Menteri Pertahanan dan Menteri Luar Negeri pada Rabu (25/6) mendatang.(novel)

Sumber : www.eramuslim.com

Manuver Militer Teroris Israel Terhadap Iran, Membahayakan Dunia

Sunday, 22 June 2008 06:13

Syabab.Com - Manuver-manuver militer Israel yang bertujuan untuk memperingatkan Iran membahayakan perdamaian dunia, kata seorang jurubicara pemerintah Iran, Sabtu (21/06). Israel melakukan latihan serangan udara besar-besaran awal bulan ini yang menurut para pejabat AS tampaknya adalah satu persiapan bagi kemungkinan serangan terhadap fasilitas-fasilitas nuklir Iran, kata surat kabar The New York Times. Propaganda hipokrit Amerika dan rekanannya itu kembali digulirkan.

Lebih dari 100 pesawat tempur F-16 dan F-15 Israel ikut serta dalam pelatihan itu, yang dilakukan di Laut Tengah timur dan dekat Yunani dalam minggu pertama Juni, kata para pejabat AS, yang dikutip suratkabar tersebut.

Pelatihan itu juga melibatkan helikopter-helikopter Israel yang dapat digunakan untuk menolong pilot-pilot yang jatuh.

Helikopter-helikopter dan pesawat-pesawat pengisi bahan bakar terbang sekitar 1.500 km, yang jaraknya sama antara Israel dan pusat pengayaan uranium Iran di Natanz, kata para pejabat AS.

Jurubicara Deplu AS Sean McCormack tidak membicarakan kegiatan-kegiatan pelatihan militer Israel tetapi menegaskan komitmen AS untuk menyelesaikan sengketa dengan Iran melalui jalur diplomatik.

"Kami telah memberitahu Israel, kami telah memberitahu kepada semua pihak yang akan mendengar, siapapun yang menanyakan, fokus kami apa, menyangkut diplomasi itu, berusaha bekerja, berusaha menemukan satu penyelesaian damai pada satu masalah sangat serius," kata McCormack.

Sementara itu Menlu Rusia, Sergei Lavrov, Jumat memperingatkan agar tidak menggunakan kekuatan militer terhadap Iran tanpa ada bukti negara itu sedang membuat senjata-senjata nuklir.

"Mitra-mitra kami di AS dan Israel menegaskan bahwa Iran sedang mengembangkan senjata-senjata nuklir. Kami kira, bahwa dalam kasus ini anda perlu menyerahkan bukti-bukti yang didukung oleh IAEA (Badan Tenaga Atom Internasional). Sejauh ini kami tidak melihat bukti itu," kata Lavrov yang dikutip kantor berita Rusia Interfax.

Iran harus dilibatkan dalam dialog dan terus bekerjasama dengan IAEA, kata Lavrov.

"Walaupun Israel tidak kuat untuk menyerang kepentingan-kepentingan Iran dan satu rencana seperti itu tidak akan mungkin dilaksanakan, tetapi manuver-manuver militer Israel seperti itu dan ancaman-ancaman tersebut membahayakan perdamaian dunia," kata jurubicara pemerintah Gholam Hossein Elham kepada wartawan, seperti dilaporkan dpa.

Elham menegaskan bahwa Iran tidak setuju menghentikan kegiatan pengayaan uranium sebagai dasar bagi setiap perundingan dengan enam negara besar yaitu lima anggota tetap Dewan Keamanan PBB plus Jerman dan hanya akan membicarakan proyek-proyek nuklirnya untuk tujuan damai.

Ulama Iran Ayatollah Ahmad Khatami dalam khotbah Jumat di Teheran memperingatkan bahwa "jika musuh-musuh Iran, khususnya Israel, akan menggunakan kekuatan militer terhadap Iran, mereka akan menghadapi pukulan kuat di mulut mereka dan tanggapan kuat dan menentukan akan membuat mereka menyesal memiliki rencana seperti itu."

Demikianlah Israel dan Amerika tak henti-hentinya melakukan propaganda seolah-olah mereka melakukan itu untuk menjaga perdamaian serta mencari-cari alasan untuk menyerang Iran. Ini semua semakin menerangkan kepada siapa saja atas sikap hipokrit dan kebusukkan Amerika dan Israel. Bukan perdamaian yang mereka usung kecuali keserakahan dan ketamakkan. Bagaimana bisa dikatakan bahwa kedua negara itu menjaga perdamaian ketika lebih dari 1 juta warga Irak harus tewas di tangan-tangan Amerika dan ribuan kaum Muslim tewas di Palestina akibat brutalisme Israel?

Hanya satu kekuatan yang akan menumbangkan kecongkakkan mereka, yakni kekuatan dari bersatunya umat Islam di seluruh dunia. Bukan sebatas negara Iran atau negara-negara di Timur Tengah yang tercerai berai. Kekuatan tersebut terwujud dalam bingkai Khilafah Islamiyyah yang akan membebaskan negeri-negeri muslim dari cengkraman penjajahan kedua negara tersebut. Insya Allah tak akan lama lagi. [m/h/ant/syabab.com]

Bubarkan Namru-2: Mana Suara Partai-Partai yang Katanya Membela Bangsa Ini?

Wednesday, 25 June 2008 16:37

Syabab.Com - Keberadaan Namru-2 tidak bermanfaat. Pembubaran Namru-2 tak dapat ditawar-tawar lagi. Bahayanya sangat jelas seperti yang diungkapkan oleh Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari. Hanya sayang Anggota Dewan yang semestinya mendengar suara Menkes malah mendengarkan suara lain. Lalu di mana partai-partai yang katanya membela bangsa ini?


"Jadi kalau saya sudah mengatakan bahwa Namru 2 tidak bermanfaat, maka seharusnya suara saya didengarkan. Bukan malah mendengarkan suara orang lain," ujar Siti di sela-sela skorsing rapat kerja dengan Komisi I DPR, di Gedung Nusantara II lantai II DPR, kawasan Senayan, Jakarta (25/6/2008)

Siti sempat kecewa ketika keputusannya menolak keberadaan Namru ditentang sejumlah kalangan. Padahal Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sempat berpesan padanya, jika memang Namru tidak berguna untuk rakyat maka akan ditutup.

"Penentu akhirnya adalah saya, Menteri Kesehatan. Bukan Menristek atau siapapun. Mudah-mudahan wakil rakyat benar-benar perwakilan suara rakyat. Sekarang pertanyaannya hanya satu, Namru perlu ada atau tidak, itu saja, titik," ketusnya.

“Kalau negara yang berdaulat, lalu di dalam Negara tersebut ada suatu militer yang aturannya tidak jelas, apakah itu bisa berdaulat. Apa pun alasannya, keberadaannya menyinggung kedaulatan bangsa," ujar menkes sebelum mengikuti rapat kerja dengan komisi I DPR Rabu (2/6).

Mana Partai-Partai yang Membela Bangsa Ini?

Berkali-kali Menkes RI yang vokal terhadap cengkraman asing ini menegaskan bahwa jika tak segera dibubarkan keberadaan Namru-2 semakin berbahaya bagi bangsa ini.

“Ini membahayakan, banyak virus dari Vietnam, Filipina, yang kira-kira berbahaya dibawa ke Lab Namru 2 di Indonesia itu. Saya ngeri kalau nanti virus-virus bisa bocor di jalan-jalan protokol seperti di Sudirman, Thamrin dan jalan-jalan lainnya. Sebagai Menkes, saya mengkhawatirkan hal-hal itu, ” papar Menkes Senin (23/06) pada diskusi Forum Kajian Sosial Kemasyarakatan yang bertajuk "Namru-2 Lab Tentara AS di Jantung Jakarta".

Dirinya sangat kecewa terhadap sikap Komisi I DPR yang masing-masing ingin melakukan banyak pembicaraan. Padahal, bahaya Namru-2 sudah jelas.

"Anda lihat sendiri rapat tadi, partai-partai yang kelihatannya membela bangsa ini tapi begitu bicara masalah Namru mereka masih ingin melakukan banyak pembicaraan. Seharusnya secepatnya ditutup, nunggu apa lagi," geramnya.

Siti menjelaskan pihak AS telah melayangkan proposal barunya untuk kelanjutan proyek Namru-2 di negeri ini. Namun, isi proposal tersebut menurutnya sama sekali tidak menguntungkan Indonesia. Sebab sebuah kerja sama mestinya menjunjung tinggi kesetaraan. "Apakah betul kita setara, mengenai asas resiprokal bisa nggak kita mengambil sampel darah di RS AS?" ujarnya. [m/oz/syabab.com]

Kejaksaan Denmark Menolak Penghentian Hizbut Tahrir Di Negerinya

Sunday, 22 June 2008 17:20

Syabab.Com - Kejaksaan Denmark menolak tuntutan sejumlah anggota parlemen agar sebuah organisasi Islam Hizbut Tahrir yang ada di Denmark dibubarkan. Menurut Kejaksaan Denmark tidak ada alasan hukum yang bisa digunakan untuk membubarkan Hizbut Tahrir cabang Denmark. Partai politik Islam ini gencar berdakwah di negeri tersebut.

Sepanjang organisasi ini tidak melakukan tindak kekerasan atau tindakan-tindakan lainnya yang melanggar hukum, sah-sah saja mengkampanyekan sebuah sistem yang secara mendasar sangat berbeda dengan sistem yang kita miliki di Denmark, ” kata jaksa Joergen Steen Soerensen dalam pernyataannya.

Meski menolak membubarkan, Soerensen mengatakan ia akan meminta aparat kepolisian di distrik-distrik Denmark untuk mengawasi aktivitas Hizbut Tahrir.

Sudah dua kali kejaksaan Denmark ditekan untuk mengambil tindakan atas keberadaan organisasi Hizbut Tahrir yang dipertanyakan legalitasnya di Denmark. Pada tahun 2004, jaksa Henning Fode juga menyatakan tidak ada alasan hukum untuk melarang Hizbut Tahrir yang oleh anggota parlemen Denmark dituding sering melontarkan pernyataan-pernyataan radikal dan anti-demokrasi.

Di Denmark, gerakan ini aktif melancarkan serangkaian aktifitas dakwah. Pada Februari lalu, Hizbut Tahrir di Denmark memimpin ribuan kaum Muslim untuk memprotes penghinaan terhadap Nabi Muhammad Saw [baca: Ribuan Muslim Denmark Gelar Aksi Protes Atas Penerbitan Ulang Kartun Nabi Muhammad]. Disinyalir terjadinya penghinaan atas Nabi tersebut karena kekalahan intelektual orang Denmark menghadapi semaraknya dakwah Islam. Seruan dakwah dan ajakan berfikir yang cerdas serta tanpa kekerasan telah membuat sebagian anak muda Denmark melirik gerakan ini.

Hizbut Tahrir merupakan partai politik Islam yang berskala internasional. Gerakan yang didirikan di bumi al-Quds Palestina pada pada tahun 1953 ini bertujuan melanjutkan kehidupan Islam dengan satu metode penegakkan Khilafah Islamiyyah. Organisasi ini memiliki cabang di berbagai negara mulai dari Timur Tengah, Asia hingga negeri-negeri Barat seperti di Inggris, Jerman, Belanda dan Spanyol. Di Denmark anggota dan simpatisannya dipekirakan mencapai 1.000 orang. [m/f/ap/syabab.com]

Arab Saudi Ikuti Tuannya, Naikkan Produksi Minyak

Monday, 23 June 2008 12:49

Syabab.Com - Negara-negara konsumen dan produsen utama minyak dunia sedang bertemu di Arab Saudi guna mengadakan pembicaraan darurat tentang bagaimana mengatasi harga minyak mentah yang terus membumbung. Arab akhirnya bersedia menaikkan produksi minyak ikuti titah tuan-tuannya. Seperti PM Inggris Brown meminta Saudi menaikkan produksi minyak.


Saudi diperkirakan secara formal akan mengumumkan rencana dalam pertemuan tersebut untuk menambah produksi minyak hingga 200 ribu barrel per hari pada bulan Juli mendatang.

Hari Sabtu Arab Saudi mengatakan siap memompa lebih banyak lagi minyak mentah dalam upaya menstabilkan harga. Wakil Menteri Perminyakan Pangeran Abdulaziz bin Zalman, mengatakan Riyadh siap memenuhi permintaan konsumennya.

Namun pimpinan OPEC, dimana Arab Saudi menjadi anggota kunci telah mengatakan bahwa menaikkan produksi minyak tidak logis.

Naikkan Produksi Minyak

Arab Saudi mengatakan pihaknya bersedia memproduksi lebih banyak minyak untuk meringankan krisis energi yang menyebabkan kekacauan sosial dan ekonomi diseluruh dunia. Menteri Perminyakan Saudi, Ali al-Naimi mengatakan Minggu, eksportir minyak terbesar didunia sanggup memproduksi tambahan dua setengah juta barel per hari apabila pemakai menghendakinya.

Tawaran ini merupakan bagian dari rencana Raja Saudi Abdullah, yang dipresentasikan pada wakil-wakil negara penghasil dan pemakai minyak yang berkumpul di Jedah guna membicarakan krisis energi.

Raja Saudi menjanjikan satu miliar dolar kepada negara-negara miskin guna mengatasi harga bahan bakar yang tinggi. Ia mengatakan spekulasi dan pajak bahan bakar yang tinggi, dan bukan semata-mata pasokan, merupakan penyebab meningkatnya harga minyak.

Tetapi ia mengatakan Arab Saudi meningkatkan outputnya sebesar 200 ribu barel, menjadi sembilan koma 7 juta barel per hari.

Sebelumnya, Raja Abdullah membantah negaranya bersalah karena membubungnya harga minyak dunia, namun ia mengatakan negaranya bersedia memenuhi permintaan energi konsumen yang kian meningkat.

Pemimpin Saudi itu mengatakan spekulasi dan pajak bahan bakar yang tinggilah yang menyebabkan harga minyak naik. Ia mengeluarkan komentar itu di Jeddah hari Minggu ini pada suatu pertemuan tingkat tinggi mengenai minyak yang diadakan untuk membahas krisis energi, yang menyebabkan gejolak sosial dan ekonomi di seluruh dunia. [voa/syabab.com]

 

© Copyright AL-FATIH ZONE 2010 -2011 | Design by Herdiansyah Hamzah | Published by Borneo Templates | Powered by Blogger.com.