Blogger Themes

News Update :

Perang Rusia - Georgia, 1.400 Sipil Tewas, Muslim Georgia Jadi Korban

Selasa, 12 Agustus 2008

Saturday, 09 August 2008 09:58

Syabab.Com - Perang kembali meletus di dunia ini. Kini giliran Rusia berhadapan dengan Georgia. Sekitar 1.400 warga sipil tewas Sabtu (9/8) saat pasukan Rusia melancarkan invasi ke wilayah yang dipertikaikan di South Ossetia, Georgia. Lebih dari 150 tank dan kendaraan tempur Rusia telah dikerahkan menuju Georgia saat pemberontak South Ossetia digempur oleh pasukan Georgia.


Sumber militer Rusia menyebutkan pasukan artileri dan tank mereka telah dikerahkan untuk menghadapi pasukan Georgia di sekitar ibukota South Ossetia, Tskhinvali. Rusia mengambarkan operasi militer tersebut sebagai serangan balas dendam setelah beberapa personil militernya yang ditempatkan di Georgia tewas terbunuh.

Georgia mengerahkan hingga 26.000 personil pasukannya untuk menghadapi serangan militer Rusia. Sekitar 2.000 personil pasukan Georgia juga telah ditarik dari misi di Irak untuk memperkuat pasukan di dalam negeri.

Namun, Presiden Georgia yang pro-Barat Mikhail Saakashvili menyebut operasi militer Rusia itu sebagai 'deklarasi perang' yang telah lama direncanakan. Mikhail Saakashvili telah memohon bantuan ke Amerika Serikat.

"Tank-tank Rusia terus memasuki wilayah kami," seru Mikhail Saakashvili seraya memohon bantuan AS. "Rusia terus melancarkan pemboman ke wilayah kami...terutama yang ditujukan ke penduduk sipil."

"Saya melihat jenazah bergelimpangan di jalan, sekitar bangunan yang roboh, serta beberapa kendaraan," kata Lyudmila Ostayeva (50) yang melarikan diri dengan keluarganya ke Dzhava, seorang dusun dekat perbatasan dengan Rusia.

"Saat ini sulit untuk menghitung jumlah korban tewas. Hampir tak tersisa lagi jumlah bangunan yang tidak rusak di South Ossetia," jelas kantor berita Rusia Interfax.

Muslim Ossetia Korban Terbesar Perang Georgia – Rusia

Perang Georgia – Rusia di Ossetia Selatan telah menyebabkan tewasnya sekitar 2000 muslim penduduk Ossentia Selatan dan hancurnya bangunan infrastruktur negara tersebut yang telah memerdekaan diri secara sepihak tahun 1992. Kaum muslimin menjadi korban terbesar dari konflik tersebut.

Beberapa sumber di Osentia Selatan menyebutkan bahwa Ibukota Ossentia hancur akibat agresi militer Georgia dan bom-bardir tank-tanak Georgia. Menurut sumber tersebut, sekitar 2.000 orang telah tewas akibat serangan tentara Georgia dan sekitar 50 ribu penduduk muslim Ossentia melarikan diri kearah utara menuju ke Ossentia Utara dan Abkhazia . Serangan Georgia itu dinilai terlalu berlebihan dalam penggunaan kekuatan senjata.

Republik Ossentia Selatan terletak di bagian utara Georgia. Sejak tahun 1993, kawasan ini menyatakan memerdekaan diri secara sepihak dari Georgia. Sejak tahun itu Georgia terus memerangi Ossetia Selatan dengan klaim melakukan kegiatan separatisme. Maraknya operasi militer Georgia terhadap Ossentia semakin memperburuk kondisi kaum muslimin di negeri itu yang berjumlah 65 % dari jumlah penduduk Ossetia 1,5 juta. Angka kemiskinan dan pengangguran sangat tinggi, sementara penyediaan sarana pendidikan agama. Hingga saat ini, Ossentia Selatan mengalami kekurangan lembaga-lembaga dakwah seperti masjid dan Islamic Center. (kmps/si/syabab.com)

Share this Article on :

0 komentar:

 

© Copyright AL-FATIH ZONE 2010 -2011 | Design by Herdiansyah Hamzah | Published by Borneo Templates | Powered by Blogger.com.