Blogger Themes

News Update :

Nicole Kidman : Hollywood Mungkin Beri Andil Terhadap Kekerasan Terhadap Wanita

Kamis, 05 November 2009

Nicole Kidman menyatakan Hollywodd mungkin telah turut memberikan andil pada kekerasan terhadap wanita , dengan menggambarkan wanita sebagai pihak yang lemah dan menjadi objek seksual. Nicole Kidman memberikan keterangan tentang kekerasan terhadap wanita dihadapan House Foreign Affairs subcommittee (Christine Simmons, Associated Press Writer – Wed Oct 21)

Aktris dan pemenang hadiah Nobel itu menyatakan tidak tertarik dengan peran-peran kekerasan seperti itu. Nocile menambahkan industry perfilman telah berusaha memberikan solusi untuk mengakhiri kekerasan ini. Saat ditanya Dana Rohrabacher dari Partai Republik, apakah industry film telah memainkan peran yang buruk. Kidman berkata ‘mungkin’, dan segera menambahkan bahwa dia tidak terlibat.

Kekerasan terhadap wanita tidak bisa dilepaskan dari ideology sekuler. Undang-undang di Amerika Serikat yang diasaskan sistem sekuler menyebabkan pelecehan dan pornografi dapat ditemukan dimana-mana seperti film , majalah dan dunia maya. Terdapat pula pusat-pusat maksiat yang menonjolkan wanita sebagai objek seksual dan alat pemuas seks bagi lelaki.

Di AS , rata-rata 1,3 orang wanita diperkosa setiap menit, seperti yang dilaporkan oleh sebuah organisasi yang bernama The Help Line USA, Inc. [http://www.thehelpline.net/Abused.html]. Sebuah kajian yang dibuat oleh Universiti Rochester mengatakan Negara Paman Sam itu merupakan negara yang paling tinggi angka perkosaan terhadap wanita di kalangan negara maju [http://sa.rochester.edu/masa/stats.php].

Sementara U.S. Department of Justice melaporkan rata-rata seorang wanita diperkosa setiap 2 menit, [laporan ‘Violence against Women’, Bureau of Justice Statistics, U.S. Dept. of Justice, 1994, http://www.paralumun.com/issuesrapestats.htm].

Pada 7 Febuari 2008, Reuters melaporkan sebanyak satu perempat dari jumlah wanita di AS pernah menjadi korban kekerasan fisik , baik oleh suami atau bekas suami mereka, atau oleh teman lelaki atau bekas teman lelaki mereka. Ini diperoleh dari suatu kajian yang dibuat oleh Center for Disease Control and Prevention (CDC) di Amerika. Laporan CDC juga menyebutkan 1.200 wanita terbunuh dan 2 juta menjadi korban kekerasan fisik setiap tahun di negara itu .

Pantas dipertanyakan kalau aktifis wanita liberal di Indonesia malah sering menyerang syariah Islam. Menuding syariah Islam sebagai bentuk penindasan terhadap wanita. Sebaliknya menyerukan pemikiran liberal untuk menyelamatkan wanita . Padahal di negara kampiun liberal, nasib wanita sangat menyedihkan. Apakah hukum jahiliyah yang kalian inginkan , adakah yang lebih baik dari pada hukum Allah SWT? (FW)


http://hizbut-tahrir.or.id/2009/10/27/nicole-kidman-hollywood-mungkin-beri-andil-terhadap-kekerasan-terhadap-wanita/

Misionaris Berbaju LSM Diusir Warga

HTI Press. Warga Korong Koto Tinggi, Kecamatan V Koto Timur, Kabupaten Padang Pariaman, mengusir misionaris yang melakukan aksinya di wilayah tersebut. “Biarlah kami mati kelaparan daripada aqidah kami diubah,” kata Muslim Nur kepada relawan HTI yang melakukan investigasi ke sana.

Misionaris Kristen ini menggunakan bendera LSM Mitra Sejati dan Samaritan. Koordinatornya bernama Hendri. Ia mengaku dirinya adalah orang Minang dengan suku Sikumbang. LSM itu membagi-bagikan Alkitab yang berjumlah sekitar 180 buah dan mengajak masyarakat masuk Kristen pada Selasa (27/10). ”Mereka kita tangkap. Alkitabnya kita bakar dan sebagian kita berikan ke polisi,” kata Muslim.

Korong Koto Tinggi memang daerah yang terisolasi. Penduduknya kurang lebih 1.800 jiwa. Tak heran bila daerah ini menjadi target kristenisasi.

Menurut warga kepada relawan HTI, ada beberapa modus kristenisasi yang dilakukan selain membagikan Alkitab, yakni membangun ikatan emosional dengan masayarakat melalui bantuan logistik, obat-obatan maupun perencanaan bangunan rumah tempat tinggal; mendekati warga secara individu lalu mengajak doa bersama kemudian diberi uang sebesar Rp 10 ribu-Rp 100 rb; melalui hipnotis kemudian dibaptis; memberikan suntikan kepada anak-anak yang tidak sakit secara paksa ditempat yg sepi kemudian baru dikristenkan; memprovokasi anak-anak yang tidak shalat magrib dengan memberikan 5 buah coklat yang shalat magrib diberi 1 coklat.

Atas kejadian tersebut, Hendri menyatakan minta maaf. Warga tak ingin LSM itu masuk kembali ke daerah mereka. Tapi ada juga LSM sejenis yang menyatakan akan datang kembali dengan cara yang berbeda.

Warga Koto Tinggi berharap kaum Muslim membantu mereka baik kebutuhan logistik seperti bahan makanan dan obat-obatan. Lebih dari itu warga meminta agar ada yang menjaga aqidah mereka dengan membantu menguatkan mereka dalam hal aqidah ini. ”Agar kami tidak mudah terpengaruh oleh orang-orang yang ingin merusak aqidah kami,” kata Burhan, pemuka masyarakat setempat. Ardi Muluk


http://hizbut-tahrir.or.id/2009/11/03/misionaris-berbaju-lsm-diusir-warga/

Korban Gempa Buncah, Orang Asing Sebarkan Injil di Padang Pariaman


PADANG PARIAMAN – Masyarakat korban gempa di Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat buncah. Pasalnya, sejumlah oknum relawan asing yang datang ke daerah tersebut berkedok memberikan bantuan kemanusiaan namun ditemukan membagi-bagikan kitab Injil kepada warga korban gempa sejak Selasa (27/10/2009) kemarin.

Bahkan, jika ada warga korban gempa yang mau merobah akidahnya secara terang-terangan mereka siap membuatkan rumah permanen. Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Padang Pariaman saat ini sedang melacak keberadaan oknum relawan asing itu dan sedang mengumpulkan bukti-bukti untuk dilaporkan ke pihak berwajib.

“Benar, kami mendapatkan informasi dari warga ada oknum relawan asing yang membagi-bagikan Injil di jalanan, kepada siapa saja mereka bertemu,” ujar Ketua Umum MUI Padang Pariaman, Ustadz Khairuddin ketika dihubungi Sabili via telepon genggamnya, Rabu (28/10/2009).

Dia menyebutkan, masyarakat saat ini resah khususnya mereka yang berada di Kecamatan X Koto Kampung Dalam, Patamuan, V Koto Timur, dan Lubuk Alung. Oknum relawan asing itu membagi-bagikan Injil sementara mereka tahu masyarakat di daerah itu seluruhnya muslim.

“Tindakan oknum relawan asing ini sangat meresahkan masyarakat. Persoalan akidah sangat sensitif di daerah kami,” katanya.

Menurut Ustadz Khairuddin, siang ini tim MUI Padang Pariaman akan turun ke lokasi-lokasi yang disebutkan itu untuk mengecek kebenaran serta mengumpulkan bukti-bukti di lapangan terkait penyebaran Injil kepada warga korban gempa. Jika semua barang bukti itu ditemukan, MUI tidak segan-segan melakukan tindakan tegas dan memprosesnya secara hukum.

“Membantu boleh tapi jangan menyinggung akidah masyarakat kami,” tegasnya.

Ulama Sumatera Barat Buya Bagindo Muhammad Letter sebelumnya juga menerima informasi itu dari beberapa jamaah pengajiaannya di Padang Pariaman. Dia mengimbau kepada para donatur asing yang membantu korban gempa Sumatera Barat untuk benar-benar murni tanpa ada misi lain.

“Kami sangat menyayangkan tindakan oknum donatur asing itu, tapi untunglah akidah masyarakat di Padang Pariaman cukup kuat,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua MUI Sumbar Bidang Fatwa Buya H. Gusrizal Ghazahar, Lc, ketika dihubungi Sabili via telepon genggamnya mengaku sudah mendapatkan informasi tentang pembagian Injil itu di Padang Paariaman.

“Ya, saya sudah dengar informasinya. Kalau dalam kondisi seperti ini kita tidak heran, banyak donatur asing berkedok misi kemanusiaan tapi punya misi lain,” tegas Buya Gusrizal.

Namun demikian, dia meminta komitmen tegas pada pemerintah daerah setempat melalui aparatnya untuk mengawasi seluruh aktivitas relawan/donatur asing itu. Sebelumnya, MUI Sumbar telah menyatakan secara tegas jika urusan rehabilitasi mental korban gempa MUI siap melaksanakannnya. Bahkan, puluhan dai/muballig MUI telah turun ke daerah-daerah yang parah terkena gempa.

“Saya sudah tegaskan sebaiknya pemerintah menyetop bantuan-bantuan asing itu jika ada misi lain di baliknya. MUI di seluruh daerah di Sumbar sudah turun ke lapangan untuk persoalan rehabilitasi mental ini,” kata Gusrizal yang juga Dosen IAIN Imam Bonjol Padang.

Jika bantuan-bantuan asing itu tidak diberhentikan, kata Gusrizal, nantinya akan menimbulkan masalah fatal di tengah masyarakat Sumbar yang mayoritas beragama Islam. “Cukup masyarakat Sumbar saja dan masyarakat muslim lainnya di Indonesia yang membantu,” katanya.

Dia mengimbau kepada korban gempa di Sumbar, saat ini masyarakat memang sangat membutuhkan bantuan materi, namun harus tetap hati-hati terhadap segala bantuan khususnya dari asing. Untuk itu masyarakat juga perlu komitmen, meski dalam keadaan susah tidak mudah menggadaikan akidah.

Di samping itu, Buya Gusrizal juga menyinggung soal bantuan dari Israel melalui Pengurus Daerah Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Jakarta untuk korban gempa Sumbar. Dirinya menyayangkan aktivis HMI mau menerima bantuan itu, dan diminta untuk segera mengembalikannya karena selama ini tidak ada hubungan baik antara muslim Indonesia dengan pihak Israel .

“Kejahatan Israel terhadap Palestina tentu tidak dapat kita maafkan, untuk itu jangan memberikan peluang kepada mereka menginjakkan kaki di Indonesia meski berkedok memberikan bantuan sekalipun,” tegasnya. (Muhammad Subhan, Padang )

sabili.co.id

http://berandalanpuritanberitadanartikel.blogspot.com/2009/10/korban-gempa-buncah-orang-asing.html

FBI Bunuh Pemimpin Kelompok Islam di Detroit




Seorang pemimpin kelompok Islam di Amerika yang menganjurkan pelaksanaan syariah Islam tewas dibunuh. Dia terbunuh dalam sebuah penyergapan yang dilakukan agen FBI di Detroit, demikian keterangan kepolisian setempat.


Luqman Amin Abdullah,53 tahun, tertembak pada hari Rabu, 28 Oktober di sebuah gudang di daerah Dearborn.

Pihak FBI mengejar Abdullah dan 10 pengikutnya. Luqman dikenai tuduhan konspirasi penjualan barang curian, penjualan senjata dan kepemilikan ilegal atas sejumlah barang.

Dokumen pengadilan menyebutkan bahwa Luqman alias Christopher Thomas adalah imam dari sebuah kelompok yang memiliki misi penerapan syariah Islam di Amerika.

Masih menurut keterangan FBI, dalam penyergapan tersebut Luqman Amin Abdullah melakukan perlawanan terhadap FBI, sementara 4 rekannya tertangkap.

Sebelumnya Luqman Amin Abdullah juga pernah dipenjara. Meski demikian dia tetap aktif memberikan ceramah tentang syariah Islam kala masih di dalam bui.

Dawud Wali, direktur eksekutif Council on American-Islamic Affairs/CAIR, sangat terkejut dengan terbunuhnya Luqman Amin Abdullah.

"Dia dikenal baik dan disegani. Tidak ada orang yang bicara bahwa dia memiliki hubungan dengan kelompok 'ekstrimis', luar negeri atau di sini di kampung halamannya," terangnya pada Al Jazeera. sabili.co.id


http://berandalanpuritanberitadanartikel.blogspot.com/2009/11/fbi-bunuh-pemimpin-kelompok-islam-di.html

Imam Musa : Kasus Detroit, Sinyal Perang Terhadap Islam di Dalam Negeri AS




Setelah informan itu meninggalkan gudang, agen-agen FBI datang dan memerintahkan semua orang yang di gudang untuk tiarap. Semua yang ada di gudang itu menuruti perintah, termasuk Imam Luqman. Dari informasi yang saya terima, FBI membawa anjing dan menyuruh anjing-anjing itu untuk "mencari" Imam Luqman

FBI menembak mati Luqman Ameen Abdullah, Imam masjid Al-Haqq dan menangkap sejumlah Muslim dalam operasi penyerbuah ke Detroit hari Rabu pekan kemarin. FBI menyatakan operasi itu tidak ada kaitannya dengan kasus terorisme tapi menyangkut kasus-kasus kriminal.
FBI menuding Luqman Ameen Abdullah, sebagai seorang imam masjid telah menyelewengkan ayat-ayat dalam Al-Quran serta kehidupan Rasulullah Saw untuk membenarkan berbagai tindakan kriminal seperti mencuri, merampok dan tindakan melanggar hukum lainnya, dengan alasan untuk kepentingan Islam. FBI juga menuduh Imam Luqman sebagai pemimpin kelompok Islam Sunni radikal di Detroit yang sering melontarkan pernyataan kebencian terhadap pemerintah AS.

Semua tuduhan itu dibantah oleh pihak Masjid Al-Haqq. Sementara, Imam Masjid Al-Islam di Washington DC, Abdul Alim Musa mengungkapkan bahwa FBI sengaja memasang perangkap agar bisa membunuh pembunuhan Imam Luqman. Imam Abdul Alim mengaku punya bukti atas kecurigaannya itu. Berikut petikan wawancara Imam Abdul Alim Mussa dengan Press TV (PTV)-stasiun televisi berita di Ira- terkait pembunuhan terhadap Imam Masjid Al-Haqq.

Anda mengatakan bahwa pembunuhan terhadap Imam Luqman adalah upaya pembunuhan terhadap seorang tokoh, dalam hal ini pemuka Muslim. Anda punya buktinya?

Imam Musa: Kami punya bukti atas apa yang terjadi, Saya ingin menunggu beberapa waktu agar bisa menemukan kepastiannya. Kami sudah mengirim utusan dari Washington DC untuk menengok jenazahnya saat pemakaman di Detroit. Yang pertama kali mereka temukan adalah informasi bahwa tuduhan terhadap Imam Luqman sebenarnya sudah diatur atau direncanakan sedemikian rupa, sudah dibuat jebakan.

Pemerintah AS sengaja mengutus sejumlah informan untuk memprovokasi Imam Luqman agar terlibat dalam berbagai kegiatan. Nah, terkait apa yang sebenarnya terjadi dalam pembunuhan itu, seorang informan memanggil Imam Luqman agar mengajak anak buahnya dan dia sendiri untuk datang ke sebuah gudang di Detroit, membantu memindahkan dan memasukkan barang-barang berupa televisi ke gudang yang sebenarnya milik informan tersebut. Ketika Imam Luqman dan beberapa jamaahnya tiba di lokasi dan mulai memindahkan televisi-televisi yang sebenarnya juga milik informan itu-jadi tidak ada kaitannya dengan kasus pencurian atau perampokan-si informan tadi mengatakan akan keluar sebentar untuk membeli air minum.

Setelah informan itu meninggalkan gudang, agen-agen FBI datang dan memerintahkan semua orang yang di gudang untuk tiarap. Semua yang ada di gudang itu menuruti perintah, termasuk Imam Luqman. Dari informasi yang saya terima, FBI membawa anjing dan menyuruh anjing-anjing itu untuk "mencari" Imam Luqman. Anjing itu mendekati semua orang dan mengarahkan penciumannya pada Imam Luqman. Melihat anjing itu mendekat, Imam Luqman menembak anjing itu yang membuat agen FBI melepaskan tembakan ke arah Imam Luqman.

Jadi ... semua itu sudah direncanakan oleh FBI. Imam Luqman sudah mematuhi perintah FBI. Anda harus tahu, FBI atau polisi hanya boleh menggunakan anjing terhadap seseorang dalam dua situasi. Pertama, untuk mengejar orang yang melarikan diri atau bersembunyi. Kedua, anjing boleh digunakan dalam kasus-kasu narkoba atau bahan peledak. Kedua kondisi itu tidak terjadi dalam penangkapan di Detroit.

Oleh sebab itu, komunitas Muslim di Detroit dan di seluruh AS menilai ini adalah jebakan dan provokasi terhadap Imam Luqman dan kaum Muslimin AS pada umumnya. Bagi kami, ini masalah perang terhadap Islam di dalam negeri AS.

Anda melihat kasus pembunuhan ini ada kaitannya dengan Islamofobia?

Musa: Saya tidak bisa memberikan semua informasi mengenai latar belakang kejadian ini karena penyelidikan masih berlangsung. Ada sesuatu yang terkait dengan Imam Jamil Abdullah Al-Amin. Imam Luqman adalah jamaah dari Imam Jamil, yang dulu dikenal sebagai penyanyi rap dengan nama H. Rap Brown. Namanya menjadi sangat terkenal dalam sejarah orang-orang Afrika di Amerika dan dalam sejarah Islam.

Imam Jamil Abdullah Al-Amin adalah sosok yang memciptakan bentuk transisi dari Black Nationalism ke Islam. Ia seorang pemimpin nasional dari sebuah komunitas di Amerika. Ada keyakinan bahwa FBI memusatkan perhatiannya pada Imam Luqman karena dari semua imam di dalam komunitas Imam Jamil, Imam Luqman-lah yang paling aktif dan paling besar dukungannya terhadap Imam Jamil.

Pembunuhan terhadap Imam Luqman adalah pesan yang ingin disampaikan pada semua anggota komunitas Imam Jamil dan terutama pada semua komunitas Muslim kulit hitam di AS bahwa 'sekarang, kami (FBI) sedang memburu kalian semua.' Perang terhadap komunitas Muslim ini merupakan tindak lanjut dari apa yang kami sebut sebagai program kontra intelejen dengan memanfaatkan kalangan warga kulit hitam dan kalangan kulit putih Amerika.

Apakah Muslim di Detroit akan menempuh jalur hukum untuk menggugat FBI?

Musa: Masyarakat Detroit, bukan hanya Muslim tapi juga umat Kristiani bahkan sebuah gereja besar di Detroit menyatakan simpati dan dukungannya terhadap Imam Luwman. Mereka menggelar aksi protes atas pembunuhan Imam Luqman. Komunitas Muslim akan mengupayakan berbagai opsi. Tapi kasus ini menunjukkan gejala Islamofobia yang terus berlanjut di AS, ketakutan akan makin menyebarnya Islam di Amerika. (ln)

eramuslim.com

http://berandalanpuritanberitadanartikel.blogspot.com/2009/11/imam-musa-kasus-detroit-sinyal-perang.html

Salameh Hamzah : Rapper Islam penjaga tongkat estafet dakwah Thufail Al Ghifari




Satu lagi master of microphone atau lebih familiar kita menyebutnya rapper hadir dalam belantika musik Indonesia. Salameh Hamzah itulah nama Rapper ini, berawal dari mendengarkan banyak referensi hiphop hingga ia mengenal dekat dengan Thufail Al Ghifari, membuat laki – laki kalem berjenggot lebat ini tidak mau ketinggalan kereta eksis dan resistance.

Memilih salah satu elemen hiphop sebagai wadah apresiasinya, Salameh Hamzah saat ini sedang mempersiapkan album perdananya. Yang pastinya album – albumnya tetap penuh dengan nuansa Islam. Kolektor musik Soldier Of Alloh hingga Rage Againts The Machine ini lebih banyak menghabiskan waktunya di Masjid Al Mannar Utan Kayu Jakarta Timur.

Salah satu pionir rapper islam legendaris Thufail Al Ghifari ketika ditanya tentang siapa sebenarnya Salameh Hamzah, berkata :

“Salameh Hamzah bernama asli andri, sebelum mengenal saya dia sudah memiliki karakter rap sendiri..dia adalah salah satu potensi yang akan menjaga warna dan komitmen rapper rapper muslim ketika semakin hari saya merasakan sudah terlalu banyak rapper muslim di Indonesia namun sejatinya kebanyakan sudah mulai kehilangan esensi jati diri keislamannya, karena kebanyakan cuma memandang dunia rap islam sebagai objek bisnis yang menjanjikan untuk mencari akses keuntungan komoditas dan mengangkat popularitas. Sedangkan Salameh Hamzah punya sisi tawadhu dan low profile juga di dukung oleh pemahaman dan ibadah islam yang baik..dia adalah salah satu referensi rapper yang patut di support” begitu penjelasan singkat Thufal Al Ghifari mengenai Salameh Hamzah.

Syair yang di bahas oleh Salameh Hamzah lebih banyak berbicara tentang gaya hidup Islam juga motivasi revolusi islam. Mengagas ide – ide perubahan berdasarkan Syariat Islam, mengingatkan akan urgensi persatuan islam juga perlawanan terhadap ketidakadilan terutama terhadap dunia Islam.

“Lifestyle Islam yang kami jalankan berisikan usaha-usaha, tingkah laku dan tindakan-tindakan untuk mempertahankan pondasi Islam yang kuat, berdasarkan kepada Al-Qur’anul Karim, dan Sunnah Rasulullah SAW, dan jalan para ulama salaf” begitu jawaban Salameh Hamzah dalam sebuah wawancara singkat dengan redaksi Berandalan Puritan mengenai intisari dari Salameh Hamzah itu.

Dulu Salameh Hamzah pernah mendirikan sebuah grup rap bernama PMDI Rhymes. Namun setelah itu PMDI Rhymes vakum dan Salameh Hamzah memilih meneruskan jalan perjuangannya dengan bersolo karir.

Saat ini selain sebagai seorang rapper solois, Salameh Hamzah juga merupakan mobilisator dari komunitas Rap Islam Microjihad generasi kedua, setelah generasi pertama Microjihad didirikan oleh Thufail Al Ghifari dan kawan - kawan.

Bagi mereka yang merasa kehilangan dengan sosok Thufail Al Ghifari yang saat ini meninggalkan dunia rap Islam atau mereka yang ingin merasakan warna baru dari rapper lokal indonesia, maka Salameh Hamzah adalah sisi yang harus diketahui sebagai generasi kedua tongkat estafet rap Islam Microjihad, karena pastinya rapper yang satu ini tidak bisa dipandang sebelah mata.

Thufail Al Ghifari memang sudah berakhir, tapi hari yang lebih baik telah datang dan satu hal yang harus diingat para hiphoper kontra islam…dakwah dan jihad ini takkan berakhir ia pasti dijaga dan diteruskan, dan dunia rap Islam sudah menemukan penjaga tongkat estafet itu!.(xflow)


http://berandalanpuritanband.blogspot.com/2009/10/salameh-hamzah-rapper-islam-penjaga.html

The Roots Of Madinah – Rock N’ Roll dalam cita rasa berandalan puritan




The Roots Of Madinah berawal dari ide 3 orang teman lama yang bersatu kembali setelah sekian tahun berpisah ditelan kesibukan masing masing. sa yang pertama adalah Muhammad Thufail Al Ghifari. ia adalah salah satu rapper yang cukup dikenal di komunitas hiphop local dan nasyid indonesia. Kedua albumnya sudah memberi warna tersendiri dalam perjalanan eksistensinya.Walau aransemen music di album Syair Perang Panjang sempat mendapat banyak cercaan dari komunitas hiphopindo, ditambah syair – syair islam yang tajam, tegas dan sangat agresif membuat Thufail sering dicap rapper islam garis keras bahkan hingga saat ini masih banyak yang memberikan penilaian tersebut.

Namun dibalik semua pro kontra itu, Thufail Al Ghifari ternyata mampu membuktikan ketangguhan prinsip dan idealisnya. Tidak sedikit orang – orang yang terinspirasi dengan lagu – lagunya, bahkan memilih hijrah membela islam karena terinspirasi oleh lagu – lagu Thufail Al Ghifari.

Thufail Al Ghifari terlahir dari pasangan Pendeta, masuk islam tahun 2002 setelah melewati proses pemikiran dan pencarian jati diri yang panjang. Jiwa musiknya merupakan warisan dari sang ayah yang juga mampu memainkan semua jenis alat music dari gitar, bas, piano, keyboard hingga drum. Thufail pertama kali membuat band dengan nama Rafflesia di kelas 2 SMP. Rafflesia memainkan lagu – lagu dari Godbless, Kantata Takwa, Slank, Boomerang, Jamrud hingga Iwan Fals. Setelah lulus dari SMP Negeri 3 Bekasi, Rafflesia bubar.

Setelah masuk SMA Negeri 3 Bekasi, Thufail Al Ghifari melakukan Jam Sesion dengan beberapa teman sekolah dan mulai memainkan lagu – lagu dari Metallica, Rage Againts The Machine, Sepultura, Soulfly, Korn, Limp Bizkit hingga Marilyn Manson.

Kelas 1 SMA Thufail bergabung dengan Berawan Band sebagai basis dan memainkan lagu – lagu dari Metallica. Berawan Band hanya berjalan 6 bulan lalu bubar. Karena Sigit sang Vokalis band mendirikan band Rattamahatta. Thufail sempat bergabung dengan Rattamahatta sebagai penabuh perkusi dan memainkan lagu – lagu dari Sepultura dan Soulfly.

Kevakuman Rattamahatta, membuat Thufail mendirikan Stompkin di akhir kelas 2 SMA. Stompkin cukup bertahan lama dan sudah memiliki jam terbang di luar kegiatan ekstra kulikuler SMA. Stompkin sering memainkan lagu dari Rage Againts The Machine, Limp Bizkit, Korn bahkan Stompkin juga terinfluense oleh Marilyn Manson, Hed Pe, Red Hot Chili Peppers hingga Soulfly.

Setelah Stompkin bubar, Thufail serius dengan mempersiapkan solo albumnya yang bernuansa rap. Namun dalam prosesnya album solo Thufail sempat tertunda 2 tahunan karena berbenturan dengan proses Thufail memperdalam keislamannya pasca masuknya beliau ke islam setelah 20 tahun lahir dalam pembinaan keluarga Kristen.

Album syair perang panjang merupakan debut Thufail Al Ghifari sebagai rapper. Album indie label ini mendapat banyak sanjungan dan kritik dari komunitas hiphop terutama dalam masalah aransemen musik. Namun Thufail tetap maju dan tidak perduli. Musik di album Syair Perang Panjang memang diakui Thufail sangat apa adanya, karena keterbatasan prasarana dalam penggarapannya.

Untuk mengaransemen music saja, Thufail Cuma modal numpang di computer teman dan hanya menggunakan software Fruityloop 2. Namun satu tahun kemudian Album kedua thufail yang berjudul Dari Atas Satu Tanah Tempat Kita Berpijak akhirnya dirilis. Di Album kedua nuansa musik semakin meluas. Suasana etnik, blues dan industrial mulai terasa di beberapa lagu.

Kebanyakan para penyuka lagu – lagu Thufail lebih terpesona oleh syair dan pemikiran Thufail tentang islam daripada musiknya. Banyak dari penyuka Thufail Al Ghifari justru tidak terlalu perduli dengan ukuran kualitas music Thufail, mereka lebih salut dan terinspirasi oleh syair – syair Thufail Al Ghifari.

“kesuksesan saya tidak terletak pada music dan berapa banyak fans saya, saya tidak butuh fans..saya hanya ingin menyampaikan isi hati saya, rasa syukur saya akan kedahsyatan Islam dalam menemani pencarian jati diri saya, dan saya menemukan jawaban dari semua pertanyaan hidup saya hanya di dalam Islam…dan saya menuangkan semua di dalam lagu – lagu saya”

itulah pendapat Thufail mengenai pro kontra tentang kehadiran dia sebagai rapper yang banyak menyuarakan Islam dan membongkar kebusukan zionis internasional melalui lagu – lagunya. Kini setelah perjalanan kedua Album solonya, Thufail kembali melakukan reuni dengan beberapa teman – teman lamanya di Stompkin yaitu Udenk dan Arif untuk mendirikan The Roots Of Madinah.

Posisi vokalis merupakan tugas baru di band beraliran rock ini. Pengagum Iwan Fals, Eddie Vedder dari Pearl Jam dan Jonathan Davis dari Korn ini siap dengan semua resiko baru yang ia dapat dari proyek barunya bersama The Roots Of Madinah. Banyak para penyuka Thufail sebagai rapper yang kecewa dengan keputusan Thufail untuk vakum sebagai rapper, namun disisi lain Thufail Al Ghifari memang punya alasan sendiri kenapa ia mendirikan The Roots Of Madinah.

“saya ingin mulai sesuatu dari nol lagi, saya ingin merasakan tantangan baru..setuju atau tidak setuju inilah saya! Dan seperti yang sering saya katakan, saya tidak butuh fans, popularitas atau eksistensi. Solo karir saya atau bersama The Roots Of Madinah semuanya hanyalah sebuah proyek eksperimen seni dan resistensi, kreatifitas musik kami hanyalah sarana untuk membagi perasaan kami, membagi isi hati kami tentang busuknya dunia atau jenuhnya kehidupan hingga rasa syukur ketika kami menemukan banyak harapan dengan keyakinan kami terhadap Pencipta kami. Lagi pula The Roots Of Madinah bukan band dakwah atau band islam apalagi band underground atau apalah..kami cuma band rock ala kadarnya tapi dikelola dengan semangat yang tidak sekedarnya..terserah orang mau nilai apa, kami hanya ingin berkarya dan memberi kepuasan pada batin kami”

Sekarang Thufail Al Ghifari sudah tidak perduli dengan perjalanan dia sebagai solo rapper dan pro kontra eksperimen dia dengan The Roots Of Madinah. Ada distorsi baru yang siap menghentak, dan teriakan lantang akan kejujuran hati, ada semangat yang akan melompati semua stagnasi, ada ide baru yang akan mendobrak semua batas yang mengkotak – kotakkan kejujuran kreatifitas dan suara hati, ada sebuah ketulusan yang akan memberi warna baru pada setiap ruang kreatifitas yang tidak terbatas dan tidak pernah menyerah pada semua keterbatasan...mungkin inilah kelahiran baru seorang Thufail Al Ghifari yang ingin memulai semuanya dari nol kembali, bahkan nol besar mungkin…semoga selalu kompak dan istiqomah!

Udenk Hermawan Dari Ujung Berung Ke Bekasi

Udenk begitu kami biasa memanggil beliau. Laki – laki yang terkesan pendiam dan ekslusif jika baru mengenal beliau. Beliau memang bukan tipe orang suka basa – basi, namun kalau kita sudah kenal dekat..orang ini ngak kalah seru dan asyik dalam bergaul. Sangat friendly dan terbuka.

Udenk tumbuh sebagai musisi berawal dari eksistensi dia di scene underground kota Bandung. Pertama kali bermain musik udenk membentuk group MEGATRASH di Bandung tahun 1991. Beberapa tahun kemudian di tahun 1993 Udenk bergabung dengan band The Obnoxious dengan tampilan musik yang lebih Emosional nd Drunkers. The Obnoxious sempat menggarap dua album indie label dan berhasil menggebrak Bandung ketika beberapa track lagunya cukup di minati pendengar Radio Ardan Fm Bandung dan radio GMR Rock Station Bandung.



Setelah the Obnoxius bubar di tahun 1995 Udenk kembali ke Bekasi dan membentuk band The Nook. The Nook sempat merilis satu album dan bergabung dengan Indonesia Rocker Club (IRC). Namun umur The Nook juga tidak bertahan lama setelah mereka membubarkan diri 1997. Di tahun yang sama Udenk langsung membentuk band bernama CIA dan sempat merilis album dan manggung bareng /RIF di beberapa kampus, sayang di tahun yang sama masalah internal membuat CIA bubar.

Setelah itu Udenk bergabung dengan grup The Cruel salah satu band crusty core legendaris bandung. Bersama The Cruel, Udenk merilis satu album dan ikut terlibat dalam kompilasi underground legendaris INDEPENDEN REBEL bersama Burgerkill, Puppen, Jeruji, Homicide, Blind To See dan band band Bandung senior lainnya, juga melakukan tur album 13 kota bersama Aquarius Musikindo.

Tahun 2000 Udenk meninggalkan The Cruel dan kembali ke Bekasi membentuk band Bumbklaat. Pertama kali kenalan dengan Thufail Al Ghifari ketika Udenk meminta Thufail yang ketika itu vokalis dari Stompkin mengisi vocal rap di salah lagu dari grupnya Udenk bernama Bumbklaat. Sejak jam session dan kolaborasi itu persahabatan antara Thufail dan Udenk semakin rekat.

Bumbklaat memainkan music metal etnik dan banyak terinspirasi oleh Soulfly dan Sepultura. Setelah Bumbklaat vakum, Udenk membentuk Sugar Coma sebuah band bernafaskan seatlle sound atau biasa dikenal dengan musik grunge. Setelah itu di tahun 2002 Udenk hijrah ke negeri Papua karena kontrak untuk membentuk band top 40 dan main di sebuah Inter City Hotel di Papua selama satu tahun.

Setelah balik dari Papua di akhir tahun 2002, Thufail mengajak Udenk untuk mengisi kekosongan gitaris di Stompkin. Setelah Stompkin bubar Udenk bergabung dengan Psycoholic. Hingga akhirnya Udenk sempat vakum dari dunia music Indie karena kesibukan menikah dan pekerjaan hingga ia kembali membentuk The Roots Of Madinah bersama sebagian kawan lama di Stompkin.

Kehadiran Udenk di The Roots Of Madinah seperti pertemuan sudut plus dan minus dengan Thufail Al Ghifari. Karakter ‘be your self’ Udenk memang sangat cocok dengan jati diri keras kepala Thufail Al Ghifari.Karena sejatinya Udenk dan Thufail tidak mau The Roots Of Madinah identik dengan band tertentu, Udenk ingin The Roots Of Madinah menjadi diri sendiri dan menciptakan musik gayanya sendiri.

Karakter sound gitar berat, tebal dengan senar 6 gitar di drop ke nada D menjadi cirri khas beliau. Beliau adalah otak utama dalam pembentukan karakter music The Roots Of Madinah di album pertama yang sedang di garap saat ini.

Dalam perjalanannya Udenk sangat memahami berbagai macam musik dengan karakter sound masing - masing. Karena itulah di The Roots Of Madinah orang ini yang paling pusing memikirkan bagaimana bisa menemukan karakter sound The Roots Of Madinah yang berciri khas tersendiri.

Musik dari berbagai jenis Metal, Pop, RnB, Reggae, Punk, Skin Head, Jazz, Blues, Country, Etnik dan sebagainya sudah sangat di pahaminya. Alhamdulillah…ketika mendengar ajakan Thufail Al Ghifari untuk berdakwah lewat musik beliau langsung menanggapi dengan antusias. Dan akhirnya dengan izin Allah Thufail dan Udenk kembali bersatu dalam semangat baru sebuah perlawanan terhadap budaya Zion..and this is our Counter Culture!

Arif Saifullah - Si Pendiam yang paham distorsi

Dulu ketika ia mulai mengenal music sejak SMP, lagu – lagu yang biasa dibawahkannya beragam aliran dari eksperimental pop seperti Bjork, simple Jazznya Norah Jones, Rock N Rollnya Rolling Stone, pop rocknya Blur dan Cold Play, rap rocknya Rage Againts The Machine, Industrial Rocknya Nine Inch Nail dan Marilyn Manson, Hingga Modern eksperimental metalnya Soulfly hingga slipknot adalah musik – musik yang sudah terbiasa d telinga lelaki yang satu ini. Dan gara – gara ngeband Arif pernah merasakan bagaimana gitar satu – satunya di banting sang Ayah. “Bokap gue anti banget sama music” begitu katanya.

Memang sudut pandang tentang music antara Arif dan sang Ayah memang sangat bertolak belakang. Namun sebenarnya konfrontasi itu dulu terjadi karena Arif memang sering lalai dalam sholat gara – gara music, terutama sholat subuh.



Namun seiring waktu kenangan Arif terhadap pesan sang Ayah adalah suatu ketika sikap ‘keras’ sang Ayah dalam mengingatkan tentang pentingnya sholat telah berubah. Yang biasa dengan nada – nada keras, berubah menjadi ajakan sederhana. Disetiap subuh ayahnya selalu membangunkan Arif dengan cara tenang untuk mengingatkannya melakukan sholat, jika setelah beberapa kali Arif belum bangun juga, maka sang ayah langsung meninggalkannya menuju masjid. Sejak saat itu nasehat ayahnya tentang sholat melewati fase teori, tapi lebih banyak memberikan keteladanan dengan bahasa tubuh.

Hingga di mana Arif tersentuh sendiri hatinya, sejak saat itulah ia mulai menjaga sholat lima waktunya. Kesabaran sang Ayah telah membentuk dirinya untuk memahami sholat bukan hanya sebuah kewajiban seorang muslim, tapi juga sebuah kebutuhan setiap muslim kepada Allah Swt.

Itulah salah satu cerita tentang proses perubahan di dalam hidupnya. Walau salah satu hobinya adalah ngeband, namun Arif selalu mengerti hal – hal prinsip dalam kenyakinannya sebagai seorang muslim yang tidak boleh di langgar. Ariflah salah satu otak berdirinya The Roots Of Madinah.

Di awal terbentuk The Roots Of Madinah, Arif mendapatkan tanggung jawab sebagai pemain Bas. Sedangkan posisi gitar di isi oleh Otoy. Namun karena sebuah kecelakaan karena adik beliau menabrak seorang ibu hingga menyebabkan ibu tersebut meninggal dunia dalam kecelakaan. Akibat dari kecelakaan itu, keluarga Otoy harus menafkahi bayi yang di tinggal oleh ibu tersebut. Kondisi ini membuat Otoy harus mengembangkan kreatifitas lebih keras sebagai ujung tombak utama dalam keluarga untuk mencari tambahan pemasukan, karena sang adik memang belum bekerja dan masih sekolah. Karena kesibukan dan tanggung jawab tersebut The Roots Of Madinah memisahkan diri dengan Otoy dan tetap berjalan sebagai sahabat.

Namun Setelah Otoy mengundurkan diri dari Band Arif diberikan tanggung Jawab sebagai Gitaris menemani Udenk. Memang jiwa Arif lebih banyak cocok sebagai Pemain Gitar. Sejak awal ia ngeband pada masa – masa SMP di Bani Saleh Bekasi, beliau selalu memegang posisi gitaris. Hanya di Stompkin dan di The Roots Of Madinah ia bersedia menjadi pemain Bas. Walau memang kemampuan dia main bas juga tidak bisa di pandang sebelah mata.

Laki – laki yang juga menjadi penanggung jawab mercandhise The Roots Of Madinah ini sangat suka bereksperimen dengan sound gitarnya dan bisa menemukan suara suara baru dalam karakter gitarnya. Ia sendiri tidak berharap banyak dari The Roots Of Madinah “Gue Cuma pengen pesan – pesan The Roots Of Madinah bisa sampai ke banyak orang” begitu pernyataan sederhana beliau ketika di wawancara di sebuah warung kopi.

Soal Thufail dan Udenk, memang sudah tidak asing bagi laki – laki yang nafkah hidupnya bekerja sebagai desainer grafis ini. Ia sangat memahami karakter Thufail dan Udenk dalam berkolaborasi untuk menghasilkan lagu – lagu yang memiliki jati diri. “Awalnya memang gue tertarik sama Udenk dan juga ajakan Thufail untuk bikin band ini”. Jawabnya sederhana.

Kini Arif menjadi salah satu Icon penting setelah Thufail dan Udenk. Arif adalah salah satu nyawa penyeimbang antara tajamnya pena dari syair syair thufail yang di balut dari nuansa anger dari distrorsi Udenk, maka Arif adalah pemanis warna orisinil kombinasi para personel The Roots Of Madinah.

Arif punya suara yang biasa saja untuk membackingini scream udenk dan nada propaganda Thufail Al Ghifari, dan itu membuat warna music The Roots Of Madinah justru menjadi berbeda dari band Rock kebanyakan.

“Ia bukan sekedar seorang sahabat dan gitaris, namun ia juga mampu memberi spirit tersendiri bagi managemen band ini, ia partner yang sangat mengagumkan” begitu pujian Thufail Al Ghifari kepadanya.

"Dia orang yang mau dan cepat belajar tentang bermacam karakter sound dan musik" Begitu kalau pendapat Udenk.

Bobby - kesunyian seorang pembetot bas



Setelah Arif Saefulloh fokus menjadi gitaris di band ini, The Roots Of Madinah sempat kelimpungan mencari pengganti Arif di posisi bas. kami sempat goyang cukup lama dan kebingungan mencari pengganti Arif. Sempat juga kami dibantu oleh Fuad Al Farouq dari GunXrose, dan sekarang Fuad cukup sibuk dengan proyek band barunya bersama kawan – kawan ketapel art.

Selang beberapa waktu, Udenk memperkenalkan seorang anak muda yang memiliki umur paling muda diantara kami. Lelaki kurus semampai dengan langkah ringan masuk ke ruangan tamu Udenk tempat kami biasa berkumpul melakukan rapat, latihan akustik dan silahturahim.

Bobby begitu biasa kami memanggil anak muda bernama lengkap Bobby Guritno, anak tunggal kelahiran 22 Juli 1986 ini, sehari – hari membuka kursus bermain bas di rumahnya. Sebelumnya dia adalah pemain bas professional dan sudah sering mengawal band – band yang di gawanginya menjadi pemenang festival. Hal paling berkesan dalam hidupnya adalah ketika memulai karier sebagai disebuah band rock progresif sejak 2004 – 2008 dan berguru pada salah satu dosen IMI (Insitus Musik Indonesia) yaitu Franky Sadikin.

Pengagum Dream Theater, Avenger Sevenfold hingga GiGi ini tidak akan pernah melupakan salah satu kenangan terbaiknya ketika memenangkan juara 1 festival Menpora dan mendapat bonus sebagai The Best Bas Player dalam Festival satu setengah tahun yang lalu itu.

Namun dibalik semua balutan prestasi dan potensi itu, Bobby sempat tenggelam dalam dunia yang kelam. Marijuana, bir, vodka dan wanita juga merupakan masalalu yang hingga hari ini mengiang – ngiang dalam rasa bersalah dirinya. Sejak ayahnya meninggal Bobby memang sempat kehilangan semangat dan arah hidup. Bahkan secara ekstrem bisa dikatakan ia telah menjauh dari apa yang sering kita sebut agama (islam).

“Gue kehilangan arah waktu bokap gue meninggal, gue terjebak dalam hidup yang hancur. Mulai dari ganja dan sebagainya udah gue cobain, dan ternyata semua itu ngak ada artinya buat (memperbaiki) hidup gue” itu jawaban sederhana dia ketika di wawancara di sebuah Radio Komersil Kota Bogor.

Ketika bergabung dengan The Roots Of Madinah , memang awalnya agak asing baik dengan musik maupun gaya hidup para personelnya. Karena salah satu cirri personel The Roots Madinah adalah, walaupun dalam waktu sesempit dan sesibuk apapun Thufail, Udenk & Surif sangat mengutamakan arti dari menegakkan sholat.

Sedangkan Bobby sendiri termasuk orang yang telah lama meninggalkan sholat. Bobby seperti kehilangan ‘sesuatu’ dalam dirinya sejak ayahnya meninggal. Rasa kehilangan sang ayah telah membuatnya patah arang, baik terhadap potensi karirnya juga kepada Allah. Ia bahkan termasuk yang tidak bisa terima dengan kepergian sang ayah beberapa tahun lalu itu.

Uniknya tidak ada satupun personel The Roots Of Madinah yang memarahi dirinya ketika dia tidak melakukan sholat. Para personel The Roots Of Madinah hanya terus mengajak dan mengajak, kalaupun Bobby tidak mau biasanya personel lain hanya memberikan contoh dari bahasa tubuh saja.

“saya bukan tukang menghakimi orang, bobby adalah adik saya..dan saya tidak mau dia menjalankan sholat karena keterpaksaan buta dan membuat dia tidak nikmat melaksanakannya. Saya ingin dia juga merasakan nikmat yang saya rasakan, saya ingin dia juga menjalankan keislaman ini karena keikhlasan dan juga pemahaman ilmu..karena itu saya lebih suka belajar memberi keteladanan dan pemahaman bukan semata mata menghakimi secara tendensius..biarkan ia belajar melihat dengan mata hati dia..hanya Allah-lah yang berhak atas hidayah, kami kakak – kakaknya hanya mengayomi dia dengan keteladan dan kasih sayang karena Allah” begitu pembelaan sederhana Thufail tentang proses yang terjadi dalam diri Bobby.

Belum selesai rasa kehilangan Bobby terhadap sang ayah, di bulan ramadhan (2009) ini ia mendapatkan cobaan baru. Yaitu perpisahan dengan belahan jiwanya yang memilukan. Karena belahan jiwa itu justru mengkhianatinya dan tidak pernah kembali.

Begitu banyak cerita tentang laki – laki ini yang tidak bisa diceritakan. Satu hal yang pasti, dalam kondisi semuda ini dengan cobaan bertubi – tubi yang dihadapi dirinya. Satu hal telah menyentuh dirinya ketika dia terpanggil untuk berwudhu dan melakukan sholat tahajud. Setelah sekian lama ia meninggalkan sholat. Malam itu dia menangis..ya hanya dia dan Allah saja.

Seorang ayah bisa pergi, seorang kisah cintapun bisa mengkhianati. Tapi ada satu yang setia jika kita memang mau mengerti yaitu Allah. Dan sejak saat itu ia benar benar berubah, ia mulai fokus untuk memperbaiki diri. Menjaga sholat, berpuasa ramadhan dan memahami arti dari Islam dan juga ibunya yang setia menemani dan memahaminya.

Bobby telah kembali setelah sekian lama seperti tenggelam dalam pusaran kegalauan. Kini ia telah menjadi salah satu bagian penting dari semua personel yang ada di The Roots Of Madinah.
“Gue pengen The Roots Of Madinah eksis di dunia musik Indonesia dan The Roots Of Madinah itu seperti keluarga sendiri buat gue” jawabnya lantang ketika ditanya kenapa dia mau bergabung dengan The Roots Of Madinah.

Seperti Bobby yang telah membawa warna baru dalam karakter The Roots Of Madinah. Begitupun ia telah mendapatkan banyak inspirasi bertemu dengan Thufail, Udenk. Dan Arif. Baik inspirasi kemandirian, ketegaran, kesabaran dan semangat untuk terus mendobrak keterbatasan.

“Permainan bas Bobby memang sudah memiliki karakter, dan dia memang salah satu yang gue cari” begitu kalau tanggapan udenk tentang gaya permainan Bobby.

“Alhamdulillah..The Roots udah dapat pemain bas yang lebih baik dari gue, sekarang gue bisa fokus mengembangkan permainan gitar gue” tambah Arif Saefulloh yang sangat mendukung kehadiran Bobby di band ini.

Reno Adriano


Sedangkan untuk posisi drummer, awalnya The Roots Of Madinah dibantu oleh Rully dari aftermath, namun karena persiapan album Aftermath yang semakin dekat membuat Rully harus lebih fokus dengan band utamanya itu. Mau tidak mau The Roots Of Madinah harus segera mencari drummer baru. Sempat berjam session dengan Epik (GunXrose), Aris (Grozny), Apriyan (Rattamahatta) namun dari kesemuanya, kehadiran Reno Adriano ternyata bisa lebih cepat menyesuaikan diri dan kompak dengan The Roots Of Madinah setelah pencarian drummer selama 1 tahun lebih.

Selain aktif sebagai drummer di sebuah grup melodic bernama The Lolly, beliau juga merupakan salah satu gitaris Aftermath. Dan saat ini ketimpangan langkah The Roots Of Madinah perlahan – lahan membaik dengan hadirnya dua pemain yang membackup Udenk, Thufail dan Arif yaitu Bobby (bas) dan Reno (Drum).

Karakter music The Roots Of Madinah

Karakter musik The Roots Of Madinah tidak bisa di kotakan menjadi metal, hiphop, jazz, blues atau apalah. konsep musik kami secara universal kami menyebutnya rock. Namun dalam pengembangannya kami harapkan orang - orang bisa melihat The Roots Of Madinah sebagai The Roots Of Madinah. karena ketika sudah terjadi perbandingan dengan band - band lain..tentu kami sadar betul bahwa kami tidak tertarik menjadi orang lain atau seperti band lain.

Komposisi musik kami sudah jelas, secara ideologis kami menyebutnya Rock N Roll. namun Rock N Roll disini tidak lantas membuat kami terjebak dengan bayangan bahwa rock n rol itu adalah Rolling Stones, Ramones hingga The Chancuters.

Kami ingin menyuguhkan musik dengan gaya kami. karena itu komposisi musik kami memang tidak mewajibkan harus ada suara scream seperti CALIBAN, double pedal drum secara menyeluruh seperti SUFFOCATION, Growl seperti NAPALM DEATH atau SEPULTURA, hingga rap vokal seperti RAGE AGAINTS THE MACHINE..

sampai saat ini kami selalu coba membangung karakter kami sendiri. jika anda adalah seorang pengamat musik. coba anda dengarkan lagu - lagu seperti Bjork, Joe Stone, Norah Jones, Guns N Roses, Aerosmith, Korn, Deftones, Hed Pe, System Of A Down, Blur, Radiohead, Soulfly, Slipknot, Nirvana, Linkin Park hingga gaya rapnya Eminem.

satu garis merah yang membuat sebagian contoh musisi di atas istimewa adalah mereka semua memiliki karakter. karakter vokal, karakter musik hingga karakter pemikiran. hal inilah yang sebenarnya sedang di gali oleh The Roots Of Madinah.

kami tidak ingin menjadi Bjork, Joe Stone, Norah Jones, Guns N Roses, Aerosmith, Korn, Deftones, Hed Pe, System Of A Down, Blur, Radiohead, Soulfly, Slipknot, Nirvana, Linkin Park, Sepultura, Caliban, Suffocation, Sting, KISS, atau band band lain. Kami tidak ingin ikut tradisi orang. kami ingin menjadi diri kami sendiri.

karena itu ketika kalian mendengarkan musik kami, lihatlah itu sebagai diri kami sendiri. Dan memang kami sadari karakter vokal thufail memang tidak sekasar Udenk, namun disitulah letak karakter yang ingin kami bangun. Dengan menyatu dua karakter vokalis ke dalam satu band. Thufail dan Udenk sudah menjadi kekuatan dan warna sendiri dalam mewarnai ciri khas warna vokal The Roots Of Madinah. Karena itulah kami bangga ketika karakter Thufail yang clean bisa bersinergi dengan karakter Udenk yang kasar dan akhirnya melahirkan ciri khas tersendiri.

Thufail Al Ghifari sudah memiliki karakter vokal. setiap orang sudah bisa menciri kekhasan vokal beliau di dua album solo rap beliau. Kami tidak ingin menghilangkan ciri khas itu dari beliau. karena itu kami tidak pernah menuntut Thufail untuk berteriak sream seperti band metal kebanyakan. kami ingin Thufail menjadi dirinya sendiri dan menghayati peranya sebagai vokalis, begitu juga dengan Udenk dan personel lainnya. dan kami tidak ingin dilihat sebagai orang lain, kami adalah The Roots Of Madinah, suka atau tidak inilah musik kami!!!

kami belajar menjadi diri kami sendiri, dan biarkan setiap jati diri itu melebur menjadi satu antara thufail "si pemberontak" al ghifari, Udenk "si be yourself man", arif " si pendiam", Rama " si sederhana" dan Rully "si keras kepala".

Kebebasan musik kami terlalu luas untuk di kotak - kotakan menjadi metal atau rock atau apalah..kami adalah The Roots Of Madinah..musik kami adalah aturan main kami...jika anda tidak suka...hanya dua kata kami sisakan..MASA BODOH!

Ini kami The Roots Of Madinah terserah kalian mau suka atau tidak! Yeah!

Managemen Contact :
Arif Saifulloh - 021 930 72 693.(therootsofmadinah.multiply.com)


http://berandalanpuritanband.blogspot.com/2009/10/roots-of-madinah-rock-n-roll-dalam-cita.html

Aftermath - Epic Metal Dalam Harmoni Kontra Zionisme




Band pengusung trash metal dengan independensi kreatifitas personil menjadi konsep utamanya ini, berdiri di Bekasi pada pertengahan 2006. Nama AFTERMATH tercetus pada awal pertemuan visi dari kedua personil awal band ini, Rully & Wawan, saat mereka memutuskan untuk membentuk band dengan core-vision Contra-Zionism.

AFTERMATH terbentuk dengan line up awal yang terdiri dari : Wawan (vocals), Adi (guitar), Andri (guitar), Echa (bass), dan Rully (drums). Dikarenakan sesuatu hal, maka Andri & Echa terpaksa hengkang dari band ini, maka selanjutnya posisi yang ditinggalkan mereka dilengkapi oleh Jundy & Alen, keduanya bersama Rully sebelumnya pernah membentuk band dengan nama FROM BEGINNING. Pada awal 2007, dikarenakan tuntutan kesibukan luar, Jundy memutuskan untuk meninggalkan Aftermath. Posisi yang kosong langsung diisi oleh Renno. Kehadiran personil terakhir ini melahirkan formasi baru yaitu : Wawan (vocals), Adi (guitar), Renno (guitar/vocal), Alen (bass/vocal), Rully (drums). Chemistry yang tercipta dari line up AFTERMATH terakhir inilah yang akhirnya semakin mendorong kedewasaan karakter musik yang mereka mainkan hingga saat ini.

Lirik pada lagu-lagu Aftermath sarat dengan nuansa epic, banyak bercerita tentang permasalahan yang timbul dari berbagai isu-isu klise global yang meresahkan, yang justru dapat disikapi sebagai sebuah preparasi mental positif bagi generasi kontemporer, untuk kemudian diaplikasikan secara aktual. Dengan warna musik yang banyak terinspirasi oleh band-band antara lain Scar symmetry, Killswitch engage, Arch Enemy, Amorphis, Children of Bodom, Devildriver,Omnium gatherum, Ensiferum, In Flames & Night In Gales, groundbreaking performance mereka tanggal 19 November 2006 pada acara ‘SUNDAY HEROES’ yang diadakan di Dejavu Cafรฉ, Sarinah, Jakarta cukup membuktikan bahwa band ini pantas untuk diperhitungkan dalam dunia musik, khususnya di blantika metal tanah air.(mix2)


http://berandalanpuritanband.blogspot.com/2009/10/aftermath-epic-metal-dalam-harmoni.html

Tengkorak : Legenda itu telah kembali!



Pada akhir tahun 1993 Ombat, Danang, dan Yoyok membentuk band bernama TENGKORAK. Dengan karakter music yang dipengaruhi oleh salah satu dari pionir band grindcore asal Inggris yaitu NAPALM DEATH. TENGKORAK awalnya terdiri dari empat orang: M. Hariadi 'Ombat "Nasution (vokal), Danang Bhudiarto (Bass), Yoyok Radianto (Guitars), Denny Julianto (Drums).
Kemudian, Pada musim gugur 1994 Adam Mustofa bergabung menjadi gitaris di line up ini, TENGKORAK adalah band Grindcore pertama dengan sentuhan kematian brutal yang dirilis mini "Demo Tape" Album di Jakarta. Judul adalah "It's a Proud to Vomit Him " mengandung dari 4 lagu yaitu: Primitive Jokes, Aggression, The Grave Torment dan Bencana Moral (sebuah lagu dalam bahasa Indonesia).

Setelah bermain beberapa pertunjukan dalam mempromosikan rilis pertama, Adam berhenti karena sibuk dengan pekerjaan sehari harinya! Tetapi. band masih menetukan aturan main alias tetap berjalan, walau berjalan hanya dengan satu gitar, kepergian Adam tidak memberikan dampak minus pada musik Tengkorak!

Pada awal tahun 1997, TENGKORAK mencoba untuk menyebarkan kaset hingga merchandise mereka yang ke seluruh dunia Underground dengan mengirimkan barang-barang mereka ke pedagang kaset, distro, band, majalah, label dll Siapa pun yang terlibat dalam scene Underground dan jaringan yang mereka rintis! Upaya ini membuat hasil yang baik, TENGKORAK telah menjual kaset demo mereka tidak hanya di Indonesia tetapi juga di negara-negara lain di seluruh dunia. Setidaknya TENGKORAK membuktikan keberadaan band-band Underground Indonesia! Hal ini dapat terjadi dengan bantuan besar distro, majalah, band dan semua jaringan pedagang indie label dari negara-negara lain hingga menembus USA, MALAYSIA, JEPANG, PERANCIS, REP CEKO., RUSSIA, LATVIA, SPAYOL, POLANDIA, BELARUSS, KANADA, SINGAPUR, INDIA, THAILAND, BELANDA, MEKSIKO, ITALIA, BRUNEI DARUSALAM dan sebagainya..

Salah satu perkembangan dari semua itu adalah salah satu distro dan perusahaan rekaman jepang (BLOOD BATH RECORDS JAPAN) tertarik pada TENGKORAK. Dan Bloog Bath Recordpun merilis mini album Tengkorak yang berisikan 7 lagu di Jepang, itu membuat TENGKORAK menjadi band Underground Indonesia pertama yang merilis album di luar negeri! Judul albumnya adalah "Dying Poor".

Pada bulan November 1997, TENGKORAK kembali masuk studio rekaman untuk merekam satu lagu berjudul "Konflik 'untuk Kompilasi Metalik Klinik (Indonesian Underground Compilation ) tidak lama setelah mereka mendapat kesepakatan dengan salah satu perusahaan rekaman terbesar di Indonesia yaitu Musica ! dan mempelopori band-band Indonesia lainnya untuk ambil bagian dalam proyek ini! Akhirnya, pada akhir Desember 1997 "Metalik Klinik" kompilasi beredar di toko kaset nasional dan semua itu didistribusikan di seluruh Indonesia oleh MUSICA RECORDS INDONESIA . Sampai Januari 1998, Sudah terjual 60,000 eksemplar hanya di Indonesia!

Namun dibalik semua itu. Tengkorak harus memecat drummer lamanya yaitu Denni Julianto, kita tidak bisa bersamanya lagi karena sikap buruknya diantara kita semua! Jadi setelah itu Tengkorak sempat bermain dengan bantuan drumer auditional bernama Donni dari band tetangga kita SUFFERING.

Dan setelah lama bermain dengan konsep satu gitar, akhirnya Tengkorak menambah line up gitarisnya dengan kehadiran Segera Hella Tanisai (mantan gitaris Trauma) menggantikan posisi Adams yang mengundurkan diri sejak lama. Setelah bermain di dua pertunjukan, Tengkorak memutuskan menjaga Donnirimata sebagai anggota tetap, dan akhirnya Donnirimata meninggalkan Suffering band lamanya untuk bergabung dengan Tengkorak. Maka formasi personel Tengkorak saat itu adalah: M. Hariadi "ombat" Nasution, SH., (vokal), Danang Bhudiarto, SH. (Bass ), Haryo "Yoyok" Radianto, SI-H (Guitars), Hella Tanisan (Guitar), Donni Rimata (Drums).

Maret-April 1999, TENGKORAK kembali masuk dapur rekaman di Magenta Studio untuk merekam full album pertama yang berjudul Konsentrasi MASSA. Album ini berisi 20 lagu, seperti OKNUM, ASAP TEBAL, GAWEAN REGET, PRIMITIF JOKES, KEMELUT, KONSENTRASI MASSA, SPEKULASI BISNIS, PENJILAT, PRESTASI GILA, BURUH, BISNIS EJAKULASI, CACAT POLITIK, DOSA KELUARGA, BENCANA MORAL, DISKRMNASI, CHAOS OR RIOT, AZTEK, DOGMA, PROPAGANDA etc. Konsentrasi MASSA album yang diproduksi oleh ROTOR CORP dan didistribusikan secara nasional oleh MUSICA STUDIO'S. sebelumnya dibagikan oleh rekan-rekan kerja di jaringan label indie Tengkorak di seluruh dunia. Album ini diharapkan bisa tersebar luas menembus komunitas – komunitas metal di Israel, Belarus, Republik Czeh, Portugal dll.

Satu bulan kemudian, Heilla Tanissan keluar dari band karena alasan tersendiri ( digantikan oleh moron diketahui bernama Opick di awal 2000). Diikuti oleh drummer kami keberangkatan setahun setelah itu, untuk membayar lebih banyak perhatian di ruang kerjanya, namun Denni Julianto (TENGKORAK drummer lama) bergabung kembali pada musim gugur 2001. Namun Denni tidak seserius yang diharapkan oleh Tengkorak untuk fokus pada eksistensi band ini karena kesibukan beliau. Jadi Tengkorak lebih berharap memiliki Drummer seperti Donnirimatauntuk ada bersama tim setelah komunikasi ulang untuk menselarakan kesibukan Tengkorak dengan kesibukan kerjanya. Dan Tengkorak kembali dengan komposisi dua gitar ditambah 3 orang yang siap merobek telinga para pendengarnya.

April 2001 Album Tengkorak yang berjudul Konsentrasi Massa dirilis ulang di Negara Jepang. Dan pada bulan Mei 2002 TENGKORAK langsung melakukan tour 16 tempat dengan nama tur MONSTER OF ROCK TOUR (Gudang Garam Tour) dengan Suckerhead, Edane, PAS, pengkhianat.

Bersamaan dengan tur Monster Of Rock, pada bulan Mei 2002 juga, TENGKORAK kembali masuk studio untuk merekam "Pluit Phobia", sebuah album tribute untuk ROTOR proyek yang dihasilkan oleh Rotorcorp & Sebelas April Rec. berisi dari 12 band Indonesia ditambah satu band Malaysia SIL KHANNAZ. Segera setelah proyek ini, TENGKORAK akan menyiapkan materi untuk album berikutnya Dengan Judul Abum "DARURAT SIPIL" berisi 14 lagu dan Outro pada bulan September 2002. Tengkorak masih dikenal sebagai grindcore dengan music cadas yang gila dan masih menyebarkan penyakit grindcore pada penggemarnya di seluruh dunia!

Namun Tengkorak sempat memutuskan membubarkan diri pada tahun 2008. Dan melakukan tur terakhir mereka di tur Monster Of Rock 2008 bersama SIKSA KUBUR – QISHASH – GELAP – BOROX – BLACK RAMSTEIN – DARKNESS – INHUMANITY – BORGOL – BROWNSHIT – SORROW – BLEEDING MERRY UNROMANTIC – FILTHBLANK – JHONNY & THE ROCKER SWINDER.

Hal ini telah membuat gempar dunia metal tanah air. Salah satu icon penting bahkan salah satu pendiri scene metal dan underground tanah akhir akan berakhir. Terutama kepada penggemar Tengkorak dilapangan yang didapati oleh redaksi Berandalan Puritan, banyak yang tidak setuju Tengkorak membubarkan diri. Setelah menuai banyak masukan baik dari pemerhati komunitas metal hingga kritik dari para Penggemarnya. Di tahun 2009 Tengkorak kembali kepada eksistensi alias tidak jadi bubar.

Ombat Tengkorak memberikan penjelasan bahwasanya memang Tengkorak seperti mengalami perubahan ideology 180 derajat. Topic – topic yang diangkatpun memang memiliki khas tersendiri. Jika selama ini metal identik dengan alcohol, seks bebas, narkotika dan hal hal negatif lainnya maka dengan tegas Ombat menyatakan “Tengkorak dari dulu berjuang sendiri, mau band selevel Slayer, Napalm Death hingga Lamb Of God dah paham gue, buat Tengkorak semua band yang ngajarin sesuatu yang merusak generasi muda mereka itu musuh Tengkorak”.

Memang secara factual. Topic – topic anti zionis sangat kental dalam syair syair Tengkorak di persiapan album terbarunya nanti. “Musik ini senjata, sama seperti senjata AK47 yang dipakai mujahidin untuk lawan penjajah. Begitupun Tengkorak” jelas Ombat dalam sebuah obrolan ringan di pelataran Masjid Agung Al Azhar dengan redaksi Berandalan Puritan.

Daus gitaris dari band crustcore Gunxrose juga mengatakan “satu hal yang berbeda antara Tengkorak dan band metal lainnya, Tengkorak itu bisa masuk baik di kalangan atas hingga kalangan bawah. Mungkin karena mereka memang telah melewati fase perjuangan benar benar dari bawah. Dan kalau ngobrol sama Ombat, gue seperti tidak melihat ada jarak antara seorang artis dan penggemar. Ombat bisa asyik, dan membaur dengan siapa saja, mereka punya masa dengan atau label Fans tengkorak”.

Sedangkan Udenk eks gitaris The Cruel dan vokalis Bumbklaat yang sekarang ada di band The Roots Of Madinah mengatakan: “salam aja buat Ombat..salam jihad dari gue”

Tengkorak adalah icon legendaries yang tidak bisa ditandingi. Mereka memulai karir mereka dari nol besar hingga menggebrak dunia metal hingga ke scene global metal. Mereka kembali! Mereka eksis! Dan semangat mereka tidak akan mati! Ya benar Tengkorak Rules!



Gema Al Qur'an Di Komunitas Punk




Inilah fenomena baru: ngaji di kalangan anak Punk. Mereka mengeindetitaskan pengajian komunitas underground itu dengan sebutan Punk Moslem.

Adalah Ahmad Zaki, menyisihkan waktunya untuk mengasuh anak-anak punk belajar membaca Al Qur’an. Zaki, menaruh harapan besar, generasi muda ini kelak menjadi agen perubahan untuk menularkan kebaikan kepada rekan-rekan sesama anak-anak punk.

Pergumulan Zaki dengan komunitas anak-anak punk bermula ketika ia bergaul dengan teman-teman komunitas punk di kawasan Pulo Gadung, Ramadhan setahun yang lalu (2007). Ketika itu, Zaki menjadi Event Organigizer (EO) sebuah pertunjukan musik di sebuah kampus. Ia sering mengundang komunitas punk dalam kegiatan pertunjukan musik di mall-mall, kampus dan sekolah-sekolah.

Saat itulah Zaki mendapat tempat di hati anak-anak punk. Mereka sering bertanya, kapan ada job lagi, maksudnya agenda ngeband. “Mereka yakin, secara materi bisa mendapatkan sesuatu, setelah saya menjadi marketing kelompok band mereka,” ujar Zaki mengenang.

Zaki yang aktif di Dompet Dhuafa (DD) rupanya telah mengamati perkembangan anak-anak punk yang acapkali nongkrong di jalan-jalan ini. Meski Zaki bukan anak jalanan, ia merasa terpanggil untuk berdakwah di komunitas anak-anak punk.“Dulu, saya pernah pernah bandel. Setidak-tidaknya, saya tahu kehidupan mereka,” kilahnya.

Di komunitas band underground itulah, Zaki bertemu dengan (alm) Budi Khaironi, orang yang paling disegani di komunitas punk tersebut. Sebelum meninggal akibat kecelakan motor (Maret 2007), Zaki teringat kata-kata yang pernah diucapkan pimpinan komunitas punk itu: “Bang Zaki, tolong bimbing teman-teman kami (secara spiritual).”

Lalu siapa sesungguhnya Budi Khaeroni (32)? Dia adalah anak jalanan jebolan pesantren yang terjun ke jalan. Selain ngeband dan mengamen, Budi pernah menjadi Ketua Panji (Persaudaaran Anak Jalanan Indonesia).

Perlu diketahui, setiap wilayah di Indonesia, mereka punya persaudaraan, komunitasnya sekitar 5000-an, rata-rata muslim. Jika ada teman-teman yang terjaring trantib, Budi-lah yang mengurus untuk membebaskan rekannya itu. Di usia muda, tepatnya 23 Mei 2007 lalu, Budi meninggal dunia akibat kecelakaan lalu lintas, meskipun sempat dirawat selama tiga hari di RS. UKI.

Komunitas Punk Moeslem rupanya mulai banyak jaringannya. “Kalau ikut komunitas mereka di Tangerang, shalat Jumat, misalnya, khotibnya pun dari kemunitas mereka sendiri, gayanya metal abis. Termasuk jamaahnya. Memang, nggak semuanya punk, alirannya beragam, ada yang beraliran regge, alternatif, rap, dan aliran musik lainnya,” kata Zaki.

Ternyata Budi tidak sendiri. Ada seorang rekan yang memiliki misi sama untuk mengisi ladang dakwah ini di tengah komunitas anak punk. Ia adalah Bowo, anak kiai jebolan pesantren yang juga habis waktunya di jalan. Sejak itulah, Zaki merasa mendapat dukungan penuh.

“Kalau bukan kita siapa lagi yang akan berdakwah di kalangan anak jalanan. Kalau mau dakwah di komunitas anak jalanan, elu harus main di jalanan. Jika berdakwah di komunitas punk, elu tidak bisa pake baju koko, yang menunjukan kesalehan,” begitu Bowo pernah berujar.

Sebagai generasi punk yang tobat, Budi dan Bowo merasa prihatin dan gerah melihat teman-teman yang mengalami disorientasi dalam hidupnya.

“Kini banyak bermunculan generasi punk yang tidak jelas, apakah punk ideologis atau punk modis. Kalau tahun 1994, banyak punk ideologis. Mereka benar-benar punk. Sekarang sekadar punk mode,” kata Zaki.

Keprihatinan itulah yang mendorong Zaki, Budi dan Bowo menarik anak-anak punk yang sudah bosan dengan jalan hidupnya. Ngeband dan mengaji adalah kultur baru yang hendak ditularkan ke generasi punk. Mereka menyebut identitas kelompoknya dengan sebutan punk Moeslem. Saat ngeband, syairnya pun bernuansakan Islami. Ketika Islam menjadi basic, mereka mulai malu saat berbuat maksiat.

Punk Moslem lahir karena keprihatinan seorang Budi (alm), akan kondisi pemuda yang berada dikomunitas Punk, hidup tanpa orientasi (anti kemapanan) dan meninggalkan agamanya. Punk Moslem itu didirikan sejak Ramadhan 1427 H (2007). Sebelum berdiri Punk Moslem, Budi sempat mendirikan Warung Udix Band yang berdiri 7 tahun yang lalu dan sempat mengeluarkan album indielabel "Anak Bayangan". Di Warung Udix, ia merekrut anak-anak punk dan mengajarkan pendidikan Islam.

“Kalau orang bangga dengan kemusrikan dan dosa-dosa yang mereka lakukan, tapi punk moeslem bangga dengan agama mereka (Islam). Biar mereka anak jalanan, brutal, tapi anak-anak punk moeslem tetap punya Tuhan. Ketika teman-teman menamakan dirinya punk muslim, ada sebagian komunitas yang menolak punk muslim secara tegas. Mereka berkilah, tidak ada tuh anak punk yang punya tuhan atau ideologis.”

Setelah ngeband, anak-anak punk merasa ada sesuatu yang kosong. Sejak 4-5 bulan yang lalu, dibuatlah pengajian rutin. Setiap malam Jumat, diadakan taklim, bentuknya seperti mentoring. Sedangkan Selasa malam, belajar tahsin. Mulanya hanya lima anak yang ngaji, kemudian berkembang menjadi 20 orang, laki-laki dan perempuan. Kini, ngaji bagi mereka adalah sebuah kebutuhan.

Awalnya mereka ada yang atheis. Sampai-sampai ada yang guyon, ah..gue mau masuk Islam atau Kristen dulu. Karena bagi mereka, agama bukanlah sesuatu yang sakral. Kalau pas ngamen, cuma dapat Rp. 300, diantara mereka ada yang teriak: “Allah Maha Pelit”. Setelah dibina, anak itu meyakini Allah itu tidak pelit. Tak ada jalan lain, cara membina mereka adalah dengan cara mendoktrin.

“Ketika anak-anak punk sudah menganggap ngaji sebagai kebutuhan, mereka mengirim pesan singkat (sms), malam ini ngaji nggak? Yang jelas, saya tidak ingin mereka merasa sedang diarahkan untuk masuk sebuah pergerakan atau kelompok harakah tertentu. Saat ini, pengajian kami memang belum ada namanya. Paling-paling, teman-teman menyebut pengajian ini pengajiannya punk moeslem.”

Zaki menargetkan untuk lebih focus membina 20 anak yang rutin mengaji. Suatu ketika, mereka akan merekrut rekan-rekannya sendiri. Syukur-syukur jaringan ini bisa menyebar lagi. Rencananya, awal Juni ini Zaki akan memberi daurah (pelatihan) di puncak. Dari 20 anak yang mengaji, separuhnya sudah ada yang lancar membaca al Quran.

Meski Zaki bekerja di sebuah lembaga sosial (DD), ia tak diminta untuk berdakwah atas nama institusinya. Secara pribadi, Zaki merasa terpanggil. Tak sia-siaa, hasil dari dakwah itu, tak sedikit anak-anak punk yang hijrah dan mulai pandai mengaji. Sebut saja, Lutfie yang meninggalkan dunia obat dan minuman keras. “Harapan saya ke depan, mereka dapat menjadi agen perubahan bagi teman-teman yang lain,” jelas Zaki.

Bukan rahasia umum, anak jalanan kerap dianggap tidak produktif, bahkan dicap sampah masyarakat. Orang kalau berdakwah di masjid itu biasa. Tapi bagaimana jika berdakwah di komunitas anak-anak punk?

Zaki, Budi, dan Bowo adalah segelintir yang mengambil pilihan itu.(adessatria/sabili)


http://berandalanpuritan.blogspot.com/2009/10/gema-al-quran-di-komunitas-punk.html

Native Deen,Ketika Musik Rap Bertemu Islam





Band rap Muslim Amerika, Native Deen, menceritakan tentang bagaimana musik tidak pernah bertentangan untuk menjadi seorang Muslim yang taat.

"Masalahnya kita bicara tentang deen Islam adalah asli untuk setiap orang," dalam sebuah wawancara eksklusif dengan IOL.

"Kami menginginkan sesuatu dengan Arab di dalamnya tapi tidak terlalu sulit untuk diucapkan," ujarnya.

"Kami menginginkan sesuatu dengan bahasa Inggris di dalamnya sehingga kita datang dengan nama Native Deen."

Ketiga anggota dari grup hip hop Muslim Afrika-Amerika tersebut, Joshua Salaam, Abdul-Malik Ahmad dan Naeem Muhammad, membentuk grup mereka pada tahun 2000. Semenjak itu mereka telah menggunakan musik mereka untuk mendorong agar Muslim untuk lebih taat lagi namun pada saat yang sama mencoba untuk menghantarkan isu yang mungkin mereka hadapi, seperti tekanan dari rekan sebaya atau penghinaan, sementara mereka melakukan bagian mereka untuk menyebarkan semangat nyata mereka di bulan Ramadhan.

“Kami mencoba untuk menyajikan sebuah alternatif musik yang menyenangkan, dapat dinikmati bagi Muslim yang berharap untuk menjadi orang Amerika sejati, namun menginginkan untuk mengikuti ajaran agama mereka,” ujar Ahmad. “Dalam video tersebut, kami berkeliling dunia dan bertemu dengan Muslim dari berbagai etnik dan menikmati persatuan dan perasaan persaudaraan yang dibawa oleh bulan Ramadhan.

Namun pada akhirnya kita semua bermasa-sama datang di sebuah Masjid Amerika yang berbasis di Sterling, Virginia, untuk menampilkan sebuah acara yang menunjukan budaya Muslim Amerika telah muncul dengan cepat.”

Masjid yang diikutkan dalam video mereka adalah Masjid All Dulles Area Muslim Society, atau Pusat ADAMS. Dua minggu sebelum video tersebut diambil, Native Deen mengirimkan undangan untuk anggota komunitas untuk bergabung sebagai pemain figuran dalam pengambilan gambar tersebut.

Native Deen diambil dari dua gabungan bahasa. Native, yang berarti asli, atau murni. Sedangkan Deen adalah bahasa Arab untuk agama atau jalan hidup. Muslim percaya bahwa cara hidup yang alami, asli, bagi seluruh mahluk itu adalah Islam, karena Islam adalah agama dimana anda dapat berserah penuh ke satu-satunya Pencipta, dengan hidup sesuai dengan hukum alam dan tidak bertentangan dengannya.

Tiga pemuda ini dibesarkan sebagai Muslim di Amerika muncul sebagai kelompok Nasyid Islami dan telah memberikan inspirasi kepada penggemar mereka di seluruh dunia. Menarik inspirasi mereka sendiri dari pesan-pesan dalam Islam. Musik Native Deen meminta para pendengarnya untuk menjaga iman mereka, untuk terus menjalani hidup yang lebih baik, dan tidak menyerah kepada tekanan dan godaan dari masyarakat modern.

Native Deen hanya menggunakan instrumen perkusi, sesuai dengan mayoritas opini Muslim mengenai instrumen musik. Namun ini tidak menghalangi kreatifitas musikal kelompok itu, namun justru menghasilkan sebuah upaya audio yang berupa peleburan street rap, Hip-hop, dan R&B.
Kelompok yang telah menduduki salah satu peringkat 5 band lokal teratas di genre musiknya di MySpace, telah menginspirasi jutaan orang dari berbagai usia dan etnis dari seluruh dunia.

Native Deen telah berkeliling ke lebih dari 60 kota di Amerika, Afrika, Asia, Eropa dan Timur Tengah, mempromosikan Islam dan hubungan antar keyakinan yang positif, dan telah melakukan penampilan bersama legenda seperti Yusuf Islam (sebelumnya dikenal sebagai Cat Stevens). Single terbaru mereka akan ada dalam album ketiga mereka, setelah dua album pertama mereka yang diterima dengan baik, "Deen You Know" dan "Not Afraid to Stand Alone."(sabili.co.id)

http://berandalanpuritan.blogspot.com/2009/10/native-deenketika-musik-rap-bertemu.html
 

© Copyright AL-FATIH ZONE 2010 -2011 | Design by Herdiansyah Hamzah | Published by Borneo Templates | Powered by Blogger.com.