Blogger Themes

News Update :

Provokasi Harian Sinar Indonesia Baru

Kamis, 26 Februari 2009

Propaganda itu telah memanaskan suasana dan mendorong tindakan anarkis. Sebuah kesengajaan?

ImageMungkin Anda yang di luar Sumatera Utara tidak mengenal media Harian Sinar Indonesia Baru (SIB). Di Sumatera Utara (Sumut) media ini cukup berpengaruh dan menjadi corong kepentingan kaum Salibis. SIB pula yang berada di balik aksi anarkis di DPRD SU pada Selasa (3/2) lalu. Malah orang paling dicari di balik tragedi itu adalah GM Panggabean, pemilik SIB yang hingga pekan lalu masih di Singapura. Dia pula yang memiliki Universitas Sisingamangaraja XII yang mahasiswanya dikerahkan dalam aksi brutal itu.

Tak heran bila rekam jejak misi yang diemban oleh kalangan Kristen ini bisa dibaca lewat media ini. Berbagai propaganda dilansir. Sebelum anarkisme terjadi, SIB menyiarkan berita yang menyulut semangat umat Kristiani untuk melakukan aksi di gedung Dewan. Sejak adanya informasi bahwa di DPRD SU menunda rapat pari-purna pembahasan Protap, paling tidak ada tujuh judul setiap harinya yang dimuat di halaman depan koran ini. Isinya berupa kekecewaan kaum gereja-wan/pendeta di Tapanuli dan ancaman serbuan ke kantor DPRD SU jika DPRD SU tidak menyetujui pembentukan protap tersebut. Pemberitaan itu menggambarkan Abdul Aziz Angkat-lah satu-satunya yang tidak setuju dengan pembentukan Protap sehingga harus menjadi sasaran aksi.

Untuk menutupi aktor di belakangnya, SIB hampir setiap hari sejak ada usulan pemben-tukan Protap selalu memberita-kan bahwa umat Islam juga mendukung Protap. Terbukti setelah sehari tragedi itu, SIB dalam headlinenya mengatakan bahwa 500 warga Muslim Batak mengikuti aksi dukungan Protap. Hal ini dibantah oleh sekretaris Jam'iyah Masyarakat Muslim Batak Indonesia Sumatera Utara Aidan Nazwir Panggabean. Kepada Media Umat, Selasa, (10/2), di kantornya, ia mengata-kan, mereka menolak tegas pembentukan Protap. Selain karena tidak layak secara adminis-trasi pemerintahan juga karena pengalaman kepemimpinan Kristen yang ada di kabupaten Protap saat ini.

Pada 3 Februari, media ini menurunkan berita utama: Ketua Umum PGI Wilayah Sumut: Protap: Warga Tapanuli Tidak Terhempang Lagi. Berita bercampur opini ini bisa jadi menjadi pemicu anarkis-me atau jangan-jangan memang disengaja. Dari sisi jurnalistik, banyak ungkapan-ungkapan yang jelas-jelas merupakan opini si penulisnya. Berikut kutipannya: Ketidaksabaran warga Tapanuli bisa “meledak”, untuk itu diharap-kan/diimbau agar DPRDSU segera melaksanakan rapat paripurna DPRDSU untuk pembahasan pem-bentukan Protap, karena perju-angan rakyat sudah berjalan lebih kurang 7 tahun tapi hingga seka-rang DPRDSU belum memberikan rekomendasi. Atau ada bagian lain: Sementara kepada Ketua Panitia Pembentukan Protap Ir GM Chan-dar Panggabean dan seluruh unsur pengurus tetap “onward never retreat” artinya maju terus pantang mundur, tidak ada kekuatan yang bisa menghempang keinginan masyarakat terbentuknya Protap. Dan juga: “Terwujudnya pemben-tukan Protap, tujuan inilah yang ada di hati sanubari warga Tapanuli dan kalau tujuan ini terhalang oleh DPRDSU, maka tidak terjabarkan betapa tersing-gungnya perasaan warga Tapanuli yang sudah lama merindu-kan/mendambakan terwujudnya Protap demi meningkatkan kemak-muran dan kesejahteraan rakyat, bukan untuk kepentingan pribadi atau kepentingan kelompok tertentu,” tegas Pdt WTP Simar-mata. Pada edisi itu ada 10 berita SIB yang menyudutkan Aziz Angkat. Dan bahkan ada judul bentuk ancaman, seperti : 'Siap serbu DPRD SU'.

Pengurus Pusat Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) menilai ada pelanggaran kode etik jurnalistik dalam pemberitaan tersebut. Karena itu PWI Pusat memberhentikan sementara ke-pada tiga wartawan SIB yakni GM Panggabean (Pemimpin Umum), Chandra Panggabean (Wakil Pemimpin Umum/Ketua Dewan Redaksi) dan Victor Siahaan (Penanggung Jawab). Mereka juga dianggap terlibat dalam demo anarkis sehingga menco-reng kehormatan profesi war-tawan dan citra PWI.

Pasca kejadian itu SIB pun berusaha membela diri dan men-cari simpati. Koran itu meng-angkat tema bahwa tragedi itu bukan SARA dan pembahasan Protap jangan sampai berhenti. SIB juga mengangkat tokoh Islam yang bisa mendukung mereka yakni Ali Akbar Marbun, pimpinan pondok pesantren Al Qoutsyar, tokoh yang dikenal liberal. Harian Portibi (10/2) memberitakan dinyatakan bahwa, pesantren Al Qoutsyar adalah tempat berkum-pulnya para penggagas Protap, termasuk salah satu anggota DPRD Jhon Erol Lumbangaol.

Selain itu, SIB juga memberi-takan bahwa aksi anarkis yang dilakukan oleh pendukung Protap adalah tidak dengan sengaja, dan kematian Aziz Angkat adalah karena serangan jantung. Hingga sampai ditulisnya berita ini, SIB selalu memberitakan bahwa yang bersalah dalam kejadiaan ini adalah DPRD SU yang tidak me-nyetujui pembentukan Protap. Inilah politik media massa.[] dani/ mujiyanto/www.mediaumat.com


SIB dan Kekuatan Kristen

Dengan oplah sekitar 35-40 ribu per hari dengan harga Rp 2.000 per eksemplar SIB menjadi sangat menguntungkan. Media milik GM Panggabean ini memiliki pasar yang cukup besar pada rakyat Tapanuli yang notabenenya beragama Nasrani. Sehingga wajar, pemikiran-pemikiran GM Panggabean dapat dengan mudah di terima di daerah Tapanuli.
Bagi umat Nasrani Tapanuli, GM Panggabean adalah sosok orang yang sangat dihormati. Berbagai penghargaan keagamaan sering dilabelkan kepadanya. Di samping ia memiliki pemikiran yang cerdas, kecintaan kepada agamanya sangat terasa bagi rakyat Nasrani Tapanuli. Ia telah banyak membantu dengan memperbaiki jalan, membantu usaha dan membangun hotel di daerah wisata rohani yang menjadikannya dihargai oleh rakyat Tapanuli.

Bos Harian SIB berambut gondrong dan tinggi ini diakui telah menjadi orang yang 'sukses' bagi mereka. Pasalnya dahulu ia hanya seorang kontributor harian Waspada di Sibolga. Namun dari kerja kerasnya ia mendirikan SIB pada 9 Mei 1970 dan memiliki tanah yang luas.

Secara umum, SIB memiliki karakter yang khas. Yakni, dengan lay out halaman depan full collor dan dominasi Biru, SIB menyajikan sampai 20 judul berita di halaman depan saja dari 16 halaman yang dimilikinya. Selain itu, dengan dua tajuk rencana SIB juga menggabungkan halaman 8 dan 9. SIB juga telah menjadi tiga media dengan jumlah oplah terbesar yang ada di Medan, selain Analisa dan Waspada.

Dari segi pengelolaan berita, SIB sering menggunakan suara gerejawan untuk pandangan politik. Khusunya masalah Protap. Selain itu, mereka menempatkan setiap agenda GM Panggabean menjadi tampilan terdepan. Setiap acara Natal yang notabene diprakarsai GM Panggabean juga menjadi laporan utama. Seperti perayaan Natal di Siborongborong yang mengadakan telekonferensi dengan Susilo Bambang Yudhoyono.

Berdasarkan catatan Media Umat, sejak diketahui bahwa rapat paripurna tertunda, akibatnya SIB selalu menyudutkan Aziz Angkat sebagai orang satu-satunya yang menghambat Protap. Dengan menggunakan berbagai narasumber untuk pemberitaan kekecewaannya, khususnya para pendeta.

Harian yang memiliki perwakilan hingga di Jakarta ini, didominasi kepengurusannnya oleh orang Nasrani yang notabenenya juga bermarga sama. Yakni, GM. Chandra Panggabean (ketua dewan redaksi), Tuty Rotua Panggabean (wakil pimpinan usaha), Neti Vera Megawaty Panggabean(pimpinan Usaha), GM. Imanuel Panggabean(pimpinan redaksi) dan GM Intan Panggabean (biro redaksi).[] dani umbara lubis dari medan

Share this Article on :

9 komentar:

frangky mengatakan...

Intinya Penulis Khilafah berbicara dlm suasana agama tetapi hatinya tidak suci karena banya iri hati dan dengki.tapi baca ulang tulisanmu ndak emosi supaya rasional.
GM Panggabean membela taat dengan agamanya adalah wajar apa kamu tidak membela agamamu ?
GM Panggaebean menggunakan semarga (Anak-2nya ) sebab saya kenal waktu sekolah di SD Budi Murni yang Khatolik itu lho ! Wajar.
GM Panggabean pakai Pendete itu adalah hak dia yang merdeka, ndak tergantung kamu.
Oplahnya besar karena adalah koran rakyat, bahkan kami di luar medan masih berlangganan soalnya asyik sih, bagaimana dengan koranmu berapa oplahnya,kasian de loe!!!!

frangky mengatakan...

Intinya Penulis Khilafah berbicara dlm suasana agama tetapi hatinya tidak suci karena banya iri hati dan dengki.tapi baca ulang tulisanmu ndak emosi supaya rasional.
GM Panggabean membela taat dengan agamanya adalah wajar apa kamu tidak membela agamamu ?
GM Panggaebean menggunakan semarga (Anak-2nya ) sebab saya kenal waktu sekolah di SD Budi Murni yang Khatolik itu lho ! Wajar.
GM Panggabean pakai Pendete itu adalah hak dia yang merdeka, ndak tergantung kamu.
Oplahnya besar karena adalah koran rakyat, bahkan kami di luar medan masih berlangganan soalnya asyik sih, bagaimana dengan koranmu berapa oplahnya,kasian de loe!!!!

Anonim mengatakan...

sy sangat terkejut dgn komentar anda mengenai protap.sy heran apakah anda mengenal tapanuli (protap )sehingga anda menilai dgn demikian. Sy anak asli tapanuli, lahir disamosir,kecil disamosir,besar dimedan,skr dijakarta.sy bnyk bergaul dgn berbagai org, suku,agama tidak menjadi penghalang bagi sy untuk bermasyarakat. khusus mengenai protap jgnlah kita memberikan komentar jika kita ngak memahami permasalahannya. propinsi tapanuli adalah impian masyarakat tapanili sejak lama.tidak ada permasalahan pembentukan propinsi tapanuli dengan agama. agama jangan dibawa bawa dalam permasalahan protap. mengenai protap biarlah pemerintah yang menentukan dengan mendengar dan mempertimbangkan aspirasi masyarakat. marilah kita anak bangsa generasi maju untuk berpikir positif untuk saling menghargai dan menghormati khususnya mengenai agama. agama bersifat universal maka janganlah kita memberikan pendapat mengenai sesuatu dan menghubungkan dengan politik.agama tidak dapat dihubungkan dengan kekuasaan dan kekuatan. marilah kita saling menghargai dan menghormati antar pemeluk agama. protap adalah impian yang lama dari warga tapanuli.JAYALAH TAPANULI kami merindukan Propinsi Tapanuli.

Anonim mengatakan...

Penulis ini termasuk provokator maniak yang sok agamis.

Dari tulisannya terlihat sekali dia tidak kenal Tapanuli dan PROTAP-nya, tidak kenal Sumatera Utara, apalagi SIB.
Kalau anda datang ke Tapanuli, khususnya ke daerah yang mayoritas Kristen. Mesjid berdiri megah di pinggir jalan, tidak pernah ada diskriminasi terhadap orang muslim, apalagi Perda yang mempersulit orang Islam untuk beribadah.

Jadilah sebaik-baik manusia yang bermanfaat bagi kehidupan.

Anonim mengatakan...

Sebaiknya kita minta bantuan USA dan Israel krn dgn cara merekalah bs menguasai dunia ini. Batak adalah Yahudi ke-2 yg brilian, ketakutan agama lain adalah ganjalan bagi terbentuknya PROTAP. Tapanuli jgn diarahkan seperti Iran dan Iraq yang selalu bersandar ke agama tapi saling membunuh, dinegara barat tdk lazim spt itu, kasihan negara ini kalau selalu mengadopsi cara dan pola bepikir rakyat timur tengah yg mana nyawa manusia tdk jauh beda nyawa binatang, gampang bunuh diri dan membunuh orang atas nama agama.
PICIIIIIIIKKKKK

Anonim mengatakan...

ehe tahe...
sejatinya Bapak DR GM Panggabean adalah tokoh sejati dengan segala perjuangan dan semangatnya. Suatu kewajaran memang,klo ribuan warga Taput sana salut dan bangga kepada DR GM Panggabean, seperti namanya, dia Mulia dan dia Panggabean! Segala usahanya selalu dengan perjuangan mati2an (seperti koran SIB) yg didirikannya dari nol dan kini tlah menuai hasil yg memuaskan!Dimana ada koran di Medan/SUmut ini yg oplahnya sampai 40 ribuan setiap hari?. Semua ini nyta krna perjuangan dan semangat yg tiada henti yg menunjukkan kecintaan pd rakyatnya. So...hematku penulis itu bercelotah hanya karna sentimentil, berkata tanpa data dan fakta.seandainya si penulis tahu dan mau tahu, dalamilah siapa DR GM Panggabean, mungkin kmu kan menyesali pemikiranmu.
Btw..selamat jalan Bapak, semoga arwah-Mu di terima di sisi Allah Bapa di Surga!AMin

Anonim mengatakan...

sy sbg seorg muslim, terus terang dan jujur dr hati yg paling dalam,
sy tidak suka dgn artikel dr penulis.
jgn membuat artikel yg bersifat memprovokasi rakyat,
dan jgn membuat blogger sbg media provokasi.
seharus ny anda survey terlebih dahulu masyarakat yg ada ditapanuli,
pahami akar permasalahan ny,
baru anda buat kesimpulan.
jgn berat sebelah gitu dunk...
dan tolong buat para pejuang PROTAP,
samapaikan aspirasi mu,
perjuangkan aspirasi mu,
dan hindari aksi anarkis mu,
salam damai,
PISS...

Anonim mengatakan...

apabila anda tidak bisa menulis yang baik, paling tidak anda tidak usah menjadi perusak yang baik. saya sangsi anda seorang MUSLIM atau anda hanya bertopengkan MUSLIM untuk merusak tatatan masyarakat si SUMUT.
Keluarga saya nasionalis, saya punya kakak dan adik Muslim, dan saya dan orang tua saya adalah nasrani.
Cara2 anda untuk memecah belah bansa ini tidak berlaku buat kami di SUMUT. Mungkin anda adalah seorang komunisme bertopengkan Muslim, enyahlah dari bangsa ini...

Anonim mengatakan...

ENYAHLAH dari Bangsa ini, biarkan kami hidup damai berdampingan...

 

© Copyright AL-FATIH ZONE 2010 -2011 | Design by Herdiansyah Hamzah | Published by Borneo Templates | Powered by Blogger.com.