Blogger Themes

News Update :

Angka Kemiskinan Menurun atau Menaik?

Jumat, 22 Agustus 2008

Friday, 15 August 2008 10:59

Syabab.Com - Juru Bicara Kepresidenan Andi Mallarengeng mengatakan di Jakarta Kamis (14/08), bahwa grafik kemiskinan turun terus. Sementara, kenyataan yang ada seperti yang diungkap para pakar ekonomi, kaum miskin di negeri ini makin banyak. Sengsaranya hidup tanpa syariah Islam, sudah susah dilaknat lagi.

"Grafik atau tren kemiskinan turun terus. Angka kemiskinan 2008 baik persentase atau nominalnya adalah angka terendah 10 tahun terakhir, baik nominal maupun persentasenya merupakan angka terendah," katanya di Istana Negara Jakarta,

Andi, yang menanggapi data pada buku evaluasi tiga tahun pelaksanaan RPJM 2004-2009 yang dikeluarkan Bappenas pada Kamis (14/08), mengatakan pemerintah terus berusaha dalam mewujudkan target angka kemiskinan hanya delapan persen pada 2009.

Sementara itu menurtu Dr. Rizal Ramli, kondisi ekonomi Indonesia saat ini seperti gelas anggur. Kaum miskinnya banyak, kelas menengahnya tidak ada, langsung dipenuhi kaum elite. “Yang kaya makin kaya, yang miskin makin miskin,” katanya.

Kebijakan pemerintah saat ini hanya menyenangkan kaum elit yang porsinya hanya 10 persen, sedangkan 90 persen diabaikan.

Menurutnya, kemiskinan yang terjadi di Indonesia adalah kemiskinan struktural.

"Kemiskinan struktural itu terjadi karena kebijakan pemerintah tidak memihak kepada rakyat,” kata Rizal Ramli.

Lebih tegas, Rizal mengatakan bahwa Kaum neoliberal yang menjadi penentu kebijakan ekonomi di pemerintahan sengaja memiskinkan masyarakat dengan kebijakan-kebijakan mereka.

Demikianlah, kondisi perekomian ketika berpaling dari aturan Allah Swt. Padahal, Islam sebagai agama yang paripurna telah mengatur persoalan ekonomi. Orang beriman wajib melaksanakan aturan-Nya, maka kesejahteraan yang akan dicapai.

Dalam sistem ekonomi Islam, Khilafah akan menjaga tiap kepemilikan umat. Ekonomi Islam memandang, aset milik rakyat tidak boleh diserahkan kepada individu atau sekelompok orang. Berbeda halnya dengan sistem ekonomi kapitalis yang hanya memberikan kesempatan kepada para pemilik modal untuk menjarah kekayaan negeri ini. [z/ant/nu/syabab.com]

Share this Article on :

0 komentar:

 

© Copyright AL-FATIH ZONE 2010 -2011 | Design by Herdiansyah Hamzah | Published by Borneo Templates | Powered by Blogger.com.