Blogger Themes

News Update :

Ikuti Titah Amerika, Sekitar 3.000 Para Penyeru Khilafah di Ramalah Palestina Ditangkapi

Selasa, 12 Agustus 2008

Monday, 04 August 2008 10:00

Syabab.Com - Seorang aktivis dari Hizbut Tahrir Palestina yang telah ditahan sejak Sabtu pagi dan kini telah dibebaskan mengatakan bahwa sekitar 3.000 para aktivis Hizbut Tahrir telah ditangkap pada Hari Sabtu (02/08) di Ramalah dan sekitarnya ketika mereka akan menggelar seruan Khilafah. Otoritas Sekular Palestina mengikuti perintah Amerika untuk terus menerus berupaya untuk menghentikan seruan Khilafah di bumi isra' wal mi'raj tersebut.

Di tengah-tengah pertikaian antara Fatah dan Hamas yang telah menewaskan beberapa diantara kalangan mereka, salah satu gerakan Islam global tanpa kekerasan telah menggemparkan setiap pelosok kota di Palestina dengan seruan Khilafah. Itulah gerakan Hizbut Tahrir yang selama sepekan Rajab ini menyerukan penegakkan Khilafah Islamiyyah untuk membebaskan tanah-tanah kaum Muslim. Gerakan ini pun mulai menghadapi berbagai perlawan dari kalangan yang tidak ingin Islam dan Khilafah kembali.

Berbagai Upaya Membungkam Seruan Khilafah


Sebelumnya, dilaporkan bahwa konferensi Khilafah akan tetap digelar di kota Ramalah. Tetapi tidak ada konferensi di kota tersebut setelah pihak Otoritas Sekular Palestina berupaya menggagalkan satu acara besar di Palestina tersebut.

Setelah apa yang terjadi pada hari Kamis di Bethlehem dan Jenin, Hizb mengubah rencanya, dan setelah menarik dari para pemimpin di Hebron, terus media dan secara personal, Hizb memutuskan untuk membatalkan long march di Hebron dan Qalqila, sementara di Ramalah dan Tulkarem akan tetap berlangsung.

Ketika tiba hari Sabtu, Otoritas Sekular Palestina mengumumkan pada tingkat darurat untuk menutup kegiatan Khilafah. Mereka mencegat pada pintu-pintu masuk kota dan menangkap lebih dari 2.000 orang di Ramalah dan sekitarnya hanya beberapa saat sebelum acara dimulai.

Hizbut Tahrir, menempatkan beberapa skenario untuk kegiatan tersebut. Di arena yang seharusnya digelar konferensi, telah menjadi barak militer. Kemudian Hizb mengintruksikan para aktivisnya pergi ke Ramalah dan tinggal di jalanan serta menunggu beberapa instruksi.

Pada pukul 04:00 sore waktu setempat, instruksi mengatakan untuk pergi ke Duaar Assaah (Jam Perempatan) di tengah Ramalah, dan tidak ada satu pun yang pergi ke arena konferensi.

"Sejam sebelum sholat Ashar, para pemuda menerima informasi bahwa Otoritas Sekular Palestina merencanakan untuk mengepung Masjid Albeera, sebab mereka mengharapkan Hizb akan pergi ke tempat konferensi dan memulai berjalan dari masjid tersebut setelah sholat Ashar, seperti yang pernah dilakukan pada tahun terakhir. Sementara para pemuda yang berada di Masjid menerima peringatan dan pergi dari Masjid," kata Abdullah.

Pasukan Otoritas Sekular Palestina tersentak ketika mereka tidak melihat para aktivis dari gerakan yang dikenal anti kekerasan ini. Seorang yang telah ditangkap sebelum acara itu mengatakan bahwa Otoritas Sekular Palestina berkata padanya saat ditahan untuk memindahkan mereka ke luar Ramalah, dan tidak kembali di mana para pusat-pusat polisi kalang kabut.

"Pada pukul 04:45 sore, saya berada di Duaar Assaah, ketika suara takbir tiba-tiba dimulai oleh seseorang, dan 5 - 10 detik, ratusan dari mereka bertakbir. Di arena itu terdapat sekitar 3 atau 4 polisi, yang mana PA tidak mengharapkan sesuatu ini, mereka memanggil komandan mereka," kata Abdullah yang ikut serta dalam aksi tersebut melaporkan.

Kemudian, aksi long march berlangsung, mereka berjalan sambil meneriakkan takbir dan seruan 'Khilafah Khilafah!', serta teriakkan, 'Kami dari Hizbut Tahrir ...' sekitar 15 hingga 20 menit. Panji-panji rayah Rasulullah Saw., bertuliskan "laa ilaaha illallah muhammad rasulullah" pun mereka bentangkan mengingatkan ketinggian kalimah tauhid tersebut.

"Ketika pasukan keamanan Otoritas Sekular Palestina datang, dari belakang kami, dan mereka menyerang kami dengan pentungan, senjata listrik, dan gas," jelasnya lagi.

Pasukan setia Abbas tersebut membuyarkan kerumanan massa dalam aksi damai Hizbut Tahrir yang sedang menyerukan Khilafah. Kaum Muslim yang ada di sana ditangkap dan ratusan orang terluka.

Peristiwa yang sama terjadi di Tulkarim, beberapa aktivis Hizbut Tahrir ditangkap dan terluka. Dalam aksi ini tak ada satu orangpun dari Hamas yang bergabung dengan kelompok tersebut.

Saksi mata mengatakan, lebih dari 5.000 polisi dan pasukan keamanan diterjunkan untuk melakukan berbagai penangkapan terhadap para aktivis dari Hizbut Tahrir tersebut. Sementara ada para pendukung gerakan tersebut berkumpul pada lebih dari 15 pusat yang masing-masing sekitar 300 orang ada di sana.

"Saya telah di rumah sakit dan melihat seseorang yang terluka di kepalanya. Ia mengatakan padaku, Otoritas Sekular Palestina 10 orang dan salah satunya lelaku tua yang mukanya penuh dengan darah, dan pakaian lainnya penuh dengan darah," kata saksi mata.

Ikuti Perintah Amerika

DaytonPihak Otoritas Sekular Palestina juga telah melarang media massa untuk mengambil gambar serta merekam peristiwa yang kekerasan tersebut. Ada upaya membungkam peristiwa tersebut, yakni ketika sebuah gerakan Islam tanpa kekerasan didera oleh pihak keamanan.

"Saya menyaksikan bagaimana pihak media telah diancam oleh pihak keamanan untuk menghentikan liputan kegiatan ini yang penuh dengan intimidasi dari pihak keamanan ini," kata Issam.

Seruan Khilafah yang didengungkan oleh Hizbut Tahrir, sebuah gerakan Islam yang dikenal anti kekerasan ini harus dihadapi dengan tindak kekerasan dan intimidasi dari pihak yang tidak menghendaki Islam dan Khilafah kembali.

Menurut salah satu sumber, tindakan jahat dari pasukan keamanan tersebut atas perintah Keith W. Dayton. Ia merupakan Gubernur ril dari Otoritas Palestina (PA) tersebut. Dia adalah tentara Amerika Serikat yang sekarang menjadi Koordinator Keamanan AS untuk Otoritas Palestina-Israel.

Seperti di Zaman Rasulullah

Apa yang menimpa dengan gerakan Hizbut Tahrir di Ramalah Palestina ini persis seperti yang pernah terjadi di zaman Rasulullah dan para sahabat. Ketika ada perintah dakwah secara terbuka, para sahabat berbaris untuk keluar rumah lalu mereka menyerukan kepada masyarakat kafir Quraisy pada Islam. Sesuatu yang tak pernah dilakukan sebelumnya di Makkah, dua barisan para sahabat berbaris masing-masing dipimpin oleh Umar bin Khaththab dan Hamzah bin Abdul Muthalib. Mereka berteriak takbir sementara orang-orang Qurasiy melempari mereka dengan bebatuan.

Demikianlah, dakwah Islam akan senantiasa menghadapi berbagai perlawanan. Mulai dari penganiayaan, propaganda negatif hingga pemboikotan. Hal tersebut terjadi karena dakwah Islam dianggap oleh orang kafir sebagai sesuatu yang berbahaya yang dapat mengancam kepentingan mereka. Namun, para pengemban dakwah dalam kondisi berada dalam puncak ujian hingga akhirnya pertolongan Allah pun datang yakni berupa kemenangan Islam.

Kabar kenabian tentang akan datangnya kembali Khilafah yang sesuai dengan manhaj kenabian pun akan datang. Saat itulah setiap manusia akan menyaksikan wujud janji Allah Swt sebagaimana di wahyukan dalam al-Quran:

"Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia sungguh- sungguh akan menjadikan mereka berkuasa dimuka bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka dalam ketakutan menjadi aman sentausa. mereka tetap menyembahku-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apapun dengan aku. dan Barangsiapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, Maka mereka Itulah orang-orang yang fasik." (TQS. Nuur: 55) [z/ak/exclusive/syabab.com]

Galeri Foto Seruan Khilafah di Tulkarim, Palestina:

Khilafah Khilafah!!!

Pasukan Setia Abbas, siap menghalau para pendakwah

Para aktivis HT di Ramalah ditangkapi

Share this Article on :

0 komentar:

 

© Copyright AL-FATIH ZONE 2010 -2011 | Design by Herdiansyah Hamzah | Published by Borneo Templates | Powered by Blogger.com.