hizbut-tahrir.or.id - “Saya berjanji kepada Anda bahwa saya akan melakukan apapun yang saya bisa dalam kapasitas apapun untuk tidak hanya menjamin kemanan
Islam dan
Jody Rose, juru kampanye sukarelawan dari
Obamapun pernah diisukan pernah mengecap pendidikan madrasah Islam saat bermukim di
Ketika ditanya pengalaman masa kecilnya di Indonesia Obama menjawab:” Saya pernah tinggal di
Obama pun menjelaskan bahwa Islam bisa kompatible dengan dunia modern. Islam dapat menjadi partner dengan agama-agama Kristen, Kristen , Yahudi, Hindu dan Budha dalam menciptakan dunia yang lebih baik. “Saya selalu mencurigai usaha untuk mewarnai Islam dengan cat yang lebih luas karena kebanyakan moyoritas orang Islam adalah orang-orang baik, yang berlawanan dengan retorika politik seolah terjadi benturan peradaban”, ujarnya
Obama juga mengkritik kampanye yang menjelek-jelekkan orang Yahudi dan ia membantah tuduhan bahwa ia memiliki latar belakang seorang Muslim. Menurutnya, tuduhan itu palsu. “Saya tidak pernah menganut agama Islam. Saya dibesarkan oleh seorang ibu yang menganut paham sekular dan saya adalah seorang Kristen yang aktif serta menjadi anggota jamaah agama Kristen, ” tukas Obama.
Menjadikan Islam sebagai isu politik untuk menjatuhkan lawan membantah klaim bahwa faktor agama tidak penting bagi masyarakat AS. Sekaligus membuktikan bahwa Islam masih dianggap sebagai ancaman dan cendrung dicitrakan negatif di negara Paman Sam itu. Islam memang menjadi common enemy (musuh bersama) dalam perang melawan terorisme yang dilakoni oleh Bush.
Saat memulai perang melawan terorisme Bush menyatakan bahwa perang ini adalah perang Salib (Crusade). “This Crusade, this war on terrorism, is going to take a along time(Perang salib ini, perang melawan terorisme , akan memakan waktu yang lama)” , ujar Bush. (BBC, 16/sept/2001). Penggunakan kata perang Salib (crusade) tentu bukan tanpa makna, perang salib jelas mengisyaratkan dalam perang melawan terorisme ini , Islam adalah musuh.
Hal senada dinyatakan Wakil menteri pertahanan urusan intelijen Letnan Jenderal William Boykin mengatakan: “the
Wajib Membela
Isu sensitif kedua adalah Yahudi dan
Kedatangan orang Yahudi di AS diperkirakan dimulai saat
Pengaruh Yahudi pun semakin menguat, ketika ekonomi AS dibangun oleh Rothschild yang dikenal sebagai tokoh Yahudi internasional. Gurita kerajaan ekonomi Rothshild pun semakin menguat hingga saat ini, menguasai berbagai sektor terutama perbankan.
Keluarga Bush yang dikenal sebagai konglomerat minyak pun diperkirakan memiliki hubungan dengan garis keturunan Yahudi. Eramuslim Digest mengutip sebuah artikel yang berjudul “Goerge W. Bush, Zionist Double Agent,American Traitor”. Artikel yang ditulis Texe Marrs, investigator independen - setelah selama lebih kurang enam tahun meneliti akar silsilah keluarga Bush- membuktikan hubungan itu.
Kekuatan lobi Yahudi di dunia politik AS pun tidak diragukan lagi. Dua organisasi yang sangat menentukan sikap politik luar negeri AS adalah JINSA (Jews Institute for National Security Affairs) dan CSP (Centre for Security Policy) yang dekat dengan CPD (Committee on The Present Danger). CPD sendiri merupakan tempat berkumpulnya para Hawkist Gedung Putih dan Pentagon seperti Paul Wolfowitz, Dick Cheney, Karl Rove. Terdapat juga AIPAC (American Israel Public Affairs Committee) yang juga memiliki peran yang besar.
Tidaklah mengherankan kalau Obama juga mengikuti tradisi politik AS ini, tunduk kepada Yahudi dan siap membela negara Zionist Israel. New York Sun Editorial (January 9, 2008) mengungkap bagaimana sikap Obama terhadap
Obama juga mengatakan. “Jika saya menjadi presiden Amerika, maka negara ini harus bahu membahu dengan
“Mereka yang telah bekerja dengan saya di
Kandidat presiden Partai Demokrat, Barack Obama mengatakan dia akan melakukan apapun semampunya untuk menjamin keamanan
Sikapnya terhadap Hamas juga tidak berbeda dengan presiden Bush. “Saya sudah mengatakan bahwa mereka adalah organisasi teroris, yang tidak boleh kita ajak negosiasi kecuali jika mereka mengakui Israel, meninggalkan kekerasan, dan kecuali mereka mau diam oleh perjanjian sebelumnya antara Palestina dan Israel.
Walhasil, umat Islam tidak perlu berharap Obama akan bersikap lebih adil kepada umat Islam terutama kaum muslim Palestina. Tidak perlu juga berharap Obama akan menghentikan
Yang mungkin terjadi malah sebaliknya, kebijakan Obama bias jadi lebih keras terhadap umat Islam dan Palestina. Pasalnya, dia merasa harus membuktikan isu yang selama ini mengatakan dia dekat dengan Islam dan mendukung HAMAS adalah tidak benar.(Farid Wadjdi)
1 komentar:
Artikel di Blog ini bagus dan berguna bagi para pembaca.Anda bisa lebih mempromosikan artikel anda di www.infogue.com dan jadikan artikel anda topik yang terbaik bagi para pembaca di seluruh Indonesia.Telah tersedia plugin/widget.Kirim artikel dan vote yang terintegrasi dengan instalasi mudah dan singkat.Salam Blogger!!!
http://berita-politik-dunia.infogue.com/
http://berita-politik-dunia.infogue.com/obama_wajib_bela_israel
Posting Komentar