Blogger Themes

News Update :

SKB 3 Menteri Soal Ahmadiyah Tidak Menyentuh Substansi Persoalan

Rabu, 11 Juni 2008

Tuesday, 10 June 2008 09:49

Syabab.Com - Surat Keputusan Bersama tiga menteri tentang pelarangan Ahmadiyah akhirnya diterbitkan hari ini, Senin (09/06). Sebagian kalangan isi SKB ini tak menyentuh esensi persoalan Ahmadiyah, yakni sesatnya Ahmadiyah dan penodaan Ahmadiyah terhadap Islam. Sebelumnya puluhan ribu kaum Muslim dari berbagai elemen dan ormas yang tergabung dalam Forum Umat Islam (FUI) mendesak pembubaran Ahmadiyah ini.


Dalam sebuah wawancara di salah satu televisi nasional, Muhammad Ismail Yusanto, Juru bicara Hizbut Tahrir Indonesia menilai bahwa isi SKB ini tidak tegas [baca: Audio Wawancara Ismail Yusanto dan Syamsir Ali Soal Ahmadiyah - soon] . Menurutnya hal itu karena isi SKB itu tidak menyentuh substansi persoalan. Menurut Ismail, ada dua substansi pertama, sesuai dengan penilaian bakorpakem bahwa Ahmadiyah ini menyimpang dari Islam. Kedua Ahmadiyah ini telah melakukan penodaan agama, yakni menghina Nabi Muhammad dengan adanya Nabi setelah Muhammad dan menjadikan kitab tadzkirah sebagai kita suci mereka.

Menurut juru bicara Hizbut Tahrir Indonesia yang gencar menolak Ahmadiyah ini menyatakan bahwa Bakorpakem telah melakukan pemantauan selama tiga bulan dan terbukti Ahmadiyah itu tetap dalam keyakinannya, yaitu Ghulam Ahmad sebagai Nabi dan Buku Tadzkirah sebagai wahyu suci. Ismail juga membantah pernyataan Jubir Ahmadiyah Syamsir Ali.

Ismail mengatakan bahwa umat Islam tak akan berhenti untuk tetap mendesak pembubaran Ahmadiyah. walaupun SKB tiga menteri telah diterbitkan.

"Umat Islam tidak akan berhenti dengan SKB ini, akan terus bergerak agar substansi persoalan itu terselesaikan," kata Yusanto.

"Terselesaikannya itu hanya dengan satu jalan, yaitu Ahmadiyah dibubarkan," tegasnya lagi.

Pemerintah Turut Andil dalam Keruhnya Suasana

Pemerintah lamban menangani persoalan Ahmadiyah ini menurut Ismail karena ketidaktegasan pemerintah.

"Ini soal ketegasan, kalau pemerintah itu memang betul-betul berdiri untuk menjaga kemurnian agama dari penduduk mayoritas negeri ini saya kira dia punya dasar yang kuat untuk melarang Ahmadiyah, membubarkan Ahmadiyah" tegas Yusanto.

"Saya ingin husnudzan saja bahwa pemerintah akan mengambil langkah sebagaimana yang kita maui, dan kalau tidak akan terus melakukan tekanan dan tuntutan kepada pemerintah," katanya.

Ia yakin, persoalan Ahmadiyah akan selesai jika sikap pemerintah tegas serta tidak gamang.

"Ini tergantung pemerintah. Kalau pemerintah itu bersikap tegas, saya kira selesai seperti yang dilakukan di Brunei, Malaysia, kemudian Pakistan, selesai. Tetapi karena pemerintah ini gamang kemudia dia tidak memiliki pijakan yang kokoh di dalam menyelesaikan soal Ahmadiyah akhirnya berlarut-larut sampai sekarang. Kalau misalnya kita ingin mengatakan siapa yang turut andil keruhnya suasana, menurut saya ya pemerintah," tegasnya lagi.

Tinggalkan Kesesatan atau Menjadi Non Muslim

Ismail juga membantah Jubir Ahmadiyah yang menuding umat Islam telah mempolitisir Ahmadiyah ini. Bahkan menurut Ismail, Syamsir Ali itu sendiri yang mempolitisir. Menurutnya persoalan Ahmadiyah ini kuncinya ada di pihak Ahmadiyah: masuk Islam semurni-murninya dengan meninggalkan keyakinan adanya Nabi setelah Muhammad atau tetap pada pendapatnya dan itu non Muslim.

"Kalau betul Pak Syamsir Ali itu ingin menjaga ketertiban maka Pak Syamsir inilah kunci dari penyelesaian. Alternatifnya ada dua, yang pertama bahwa Ahmadiyah kalau ingin tetap dianggap Islam, meninggalkan seluruh doktrin, keyakinan dan paham agamanya, paham Ahmadiyahnya, masuk kepada Islam semurni-murninya. Atau yang kedua kalau tetap ingin bertahan dengan keyakinannya itu, maka ini dianggap sebagai non Muslim. selesai. Dua alternatif ini tergantung kepada Pak Syamsir Ali dan kawan-kawan. Kalau betul-betul ingin menyelesaikan masalah. Kalau dia tidak mau seperti sekarang maka Pak Syamsir ini pangkal dari masalah," tegas Ismail. [z/tvo/syabab.com]

Share this Article on :

0 komentar:

 

© Copyright AL-FATIH ZONE 2010 -2011 | Design by Herdiansyah Hamzah | Published by Borneo Templates | Powered by Blogger.com.