Blogger Themes

News Update :

Bush Bertemu Mesra dengan Penguasa Arab Saudi

Rabu, 21 Mei 2008

Sunday, 18 May 2008 21:39

Syabab.Com - Usai berkunjung ke Israel Presiden AS Bush bertemu dengan kawannya, penguasa Arab Saudi, Raja Abdullah. Pada pertemuan itu Bush meminta Arab Saudi meningkatkan produksi minyak. Walaupun ditolak, tetapi Abdullah menjadi teman mesra Bush. Sebelumnya di Israel Bush terang-terang bersedia menjadi tameng Israel untuk bersama-sama menghadapi Islam yang dikatakannya sebagai syetan dan teror.


Pertemuan Bush dengan Raja Arab dilakukan di luar kota Riyadh. Diperkirakan, Bush akan meminta Arab Saudi untuk mendongkrak produksi minyak yang membumbung. Permintaan serupa telah ditolak pada Januari lalu.

Arab Saudi menyimpan sekitar seperlima cadangan minyak dunia dan merupakan pengimpor 14 persen minyak mentah bagi Amerika Serikat.

Lawatan Presiden Bush ke Arab Saudi antara lain juga bertujuan untuk memperingati 75 tahun hubungan resmi Amerika dan Arab Saudi.




Tolak Permintaan Bush, tapi Tetap Bermesraan

Arab Saudi telah menolak permintaan Presiden Bush agar menaikkan produksi minyak secara keseluruhan meskipun harga minyak di Amerika dan seluruh dunia terus naik. Presiden Bush mengemukakan permintaan itu dalam pertemuan dengan Raja Abdullah hari Jum’at di ranch raja di luar ibukota Riyadh. Permintaan serupa telah ditolak pada Januari lalu.

Pemerintahan Bush berpendapat persediaan yang tidak cukup mendorong harga naik ke tingkat belum pernah terjadi. Namun pemerintah Arab Saudi mengatakan persediaan dan permintaan cukup seimbang.

Dalam jumpa pers Jum’at petang menteri perminyakan Arab Saudi, Ali Naimi mengatakan Arab Saudi bulan ini telah menaikkan produksi minyak mentah sebanyak 300 ribu barel sehari atau sedikit di atas 3%. Kenaikan itu, katanya, ditujukan untuk menutupi pengurangan produksi yang dilakukan Venezuela dan Meksiko.

Arab Saudi menyimpan sekitar seperlima cadangan minyak dunia dan merupakan pengimpor 14 persen minyak mentah bagi Amerika Serikat. Lawatan Presiden Bush ke Arab Saudi antara lain juga bertujuan untuk memperingati 75 tahun hubungan resmi Amerika dan Arab Saudi.

Dalam suatu pernyataan di Gedung Putih menyatakan kedua negara telah menandatangani kesepakatan untuk melindungi sumber-sumberdaya energi, meningkatkan kerjasama nuklir untuk kepentingan damai, memperluas perang melawan terorisme, dan memperkuat perjanjian nonproliferasi senjata penghancur massal.

Demikianlah Penguasa Arab itu telah berteman dengan Bush yang telah membunuh lebih dari 1 juta kaum Muslim Irak dan membunuh ribuan warga Muslim Afghanistan. Bush juga telah menyakiti umat Islam dengan terang-terangan mendukung penjajahan Israel atas negeri Muslim Palestina. Lalu atas dasar apa penguasa Arab itu berteman dengan musuh-musuh Allah?

Hal itu wajar, karena Arab Saudi sejak awal berdirinya merupakan hasil konspirasi para pengkhianat Khilafah waktu itu yang malah bersama dengan Barat yakni Inggris untuk melawan Khilafah. Jadi bila sekarang berteman tak aneh lagi. Tetapi mengapa mereka tidak merenungi ayat Allah Swt berikut ini:











"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil musuh-musuh-Ku dan musuhmu menjadi teman-teman setia yang kamu sampaikan kepada mereka (berita-berita Muhammad), karena kasih sayang. Sesungguhnya mereka telah ingkar kepada kebenaran yang datang kepadamu, mereka mengusir Rasul dan (mengusir) kamu karena kamu beriman kepada Allah, Tuhanmu..." (TQS. Mumtahanah: 1).

[z/f/voa/syabab.com]

Share this Article on :

0 komentar:

 

© Copyright AL-FATIH ZONE 2010 -2011 | Design by Herdiansyah Hamzah | Published by Borneo Templates | Powered by Blogger.com.