Blogger Themes

News Update :

Krakatau Steel Siap Diobral, Siapa Diuntungkan?

Rabu, 14 Mei 2008

Thursday, 08 May 2008 11:42

Syabab.Com - Setelah sekian banyak aset negara dijual, kini pemerintah akan menjual salah satu aset negara yang tak kalah penting bagi negeri ini, PT Krakatau Steel. Privatisasi yang berakar dari kapitalisme ini telah membuka peluang lebar bagi asing untuk mencaplok negeri yang dulunya kaya ini. Kapitalisme yang busuk membiarkan aset milik umum dijual kepada sekelompok orang yang berduit. Beda halnya dengan Islam, negara tak berhak untuk menjual sejengkal aset milik umum kepada siapa pun.


Bahkan penjualan industri baja ini sudah tak malu-malu lagi. Menurut Menteri Perindustrian Fahmi Idris, dirinya menginginkan adanya keterbukaan dalam proses pelepasan saham PT Krakatau Steel (KS) tersebut. Seolah bila penjualan dilakukan secara terbukan menjadi hal yang sah.

"Saya mengemukakannya terbuka supaya tidak ditutupi itu, karena kalau ditutupi maka ada kepentingan sekelompok orang, saya enggak mau itu terjadi, maka saya buka. Tugas saya cuma itu, enggak lebih dari itu. Prosesnya itu adalah di Menneg BUMN saya tidak mungkin ikut campur. Yang perundingannya akan dimulai minggu depan," kata Fahmi.

Atas rencana penjualan aset negara ini, berbagai kalangan melakukan penolakan terhadap privatisasi KS ini. Penolakan bukan saja dari kalangan masyarakat di sekitar pabrik KS di Cilegon, melainkan juga dari kalangan direksi dan karyawan.

"Kami warga Al-Khairiyah sebagai bagian dari warga Cilegon Banten merasa prihatin atas rencana PT Krakatau Steel untuk dijual ke pihak asing," kata Ketua Pengurus Besar Al-Khairiyah Citangkil Cilegon, Hikmatullah A Syam'un dalam surat pernyataannya.

Privatisasi: Alat Penjajahan Kapitalisme

Sebelumnya, Menteri Negara BUMN, Sofyan Djalil mempersiapkan 36 BUMN yang siap diprivatisasi yang akan dilakukan pada semester II tahun ini. BUMN yang diusulkan untuk diprivatisasi adalah PT Asuransi Jasa Indonesia, BTN, Jakarta Lloyd, Krakatau Steel, Industri Sandang, PTB Inti, Rukindo, Bahtera Adi Guna, PT Perkebunan Nusantara III, PT Perkebunan Nusantara IV, PT Perkebunan Nusantara VII, dan Sarana Karya. [Baca: Sebanyak 36 BUMN siap dijual]

Privatisasi tiada lain penjualan aset negara. Siapa yang diuntungkan. Tiada lain para kapitalis. Melalui privatisasi menyebabkan aset yang semestinya dikelola untuk kesejahteraan rakyat diserahkan kepada asing. Tentu saja, asing akan meraup keuntungan yang berlipat-lipat. Sedangkan rakyat semakin sengsara.

Demikianlah kapitalisme yang telah menyebabkan sumber daya di negeri-negeri Muslim diserahkan kepada asing. Mengapa kita masih percaya para kapitalsime? Beda halnya dengan Islam, tidak membolehkan sedikit pun milik umum diserahkan kepada bukan pemiliknya. Khilafah Islamiyyah, institusi penegak syariah akan mengembalikan kekayaan negeri-negeri Muslim kepada para pemiliknya, yakni kaum Muslim. [z/f/dtk/syabab.com]

Share this Article on :

0 komentar:

 

© Copyright AL-FATIH ZONE 2010 -2011 | Design by Herdiansyah Hamzah | Published by Borneo Templates | Powered by Blogger.com.