Penghinaan Adnan Buyung Nasution, anggota Wantimpres, sekaligus pembela utama Ahmadiyah, terhadap MUI dan ketua Majelis Ulama Indonesia, KH Ma’ruf Amin kena batunya. Pada Rabu siang (15/5) sekitar 500 massa dari Komando Laskar Islam mendatangi kantor Wantimpres di Jalan Veteran Jakarata Pusat.

Massa yang terdiri dari Laskar Pembela Islam, Missi Islam, Angkatan Mujahidin Indonesia, Gerakan Reformasi Islam (Garis), Gerakan Pemuda Islam (GPI), Front Pembela Islam dan Pelajar Islam Indonesia berkumpul di Masjid Istiqlal dan kemudian long march menuju kantor Wantimpres. Sampai di kantor Wantimpres, sembari meneriakkan takbir, meminta Adnan Buyung Nasution untuk keluar. “Kita minta Adnan Buyung keluar, dan kita tunggu di sini,” ujar Munarman.

Umat Islam sebenarnya sudah lama marah terhadap sikap Adnan Buyung yang kerap menghina dan melecehkan Majelis Ulama Indonesia. Kemarahan umat Islam makin tak terbendung ketika Adnan Buyung Nasution menghina ketua MUI, KH Ma’ruf Amina dalam wawancaranya yang disiarkan radio BBC, dengan mengatakan,” Itu orang /manusia yang tidak punya harga diri atau rasa malu.”

Dalam Pernyataan sikapnya, Koordinator Aksi Komando Laskar Islam, Munarman menolak keras sikap kasar dan penghinaan Adnan Buyung Nasution kepada KH Ma’ruf Amin sebagai ulama yang menjadi panutan umat Islam dan sebagai pejuang pemberantas kebatilan Ahmadiyah.

“Kita minta supaya dia menghentikan ocehannya yang menghina KH Ma’ruf Amin, ketua Manjelis Ulama Indonesia, yang juga anggota Dewan Pertimbangan Presiden,” ujar Munarman yang juga bekas anak buah Adnan Buyung di YLBH.

Komando Laskar Islam kemudian menuntut kepada Presiden SBY agar segera mencopot Adnan Buyung Nasution dari jabatn Anggota Wantimpres, karena sangat tidak etis sebagai anggota Wantimpres bidang hukum menghina dengan kasar KH Ma’ruf Amin yang merupakan anggota Wantimpres bidang agama.

Sayang, siang itu Adnan Buyung tidak ada di kantor Wantipres. Para laskar kemudian menggelar orasi dengan dijaga puluhan anggota polisi. Laskar mengancam akan menangkap Adnan Buyung di mana pun berada.

[pd/www.suara-islam.com]