Blogger Themes

News Update :

HTI Peringatkan Pemerintah Atas Kedzalimannya Menaikkan BBM

Rabu, 14 Mei 2008

Wednesday, 14 May 2008 11:32

Syabab.Com - Ribuan orang dari gerakan Islam Hizbut Tahrir Indonesia menggelar aksi masirah menolak kenaikan harga BBM di depan Istana Merdeka Jakarta, Selasa (13/05). Mereka menolak kenaikan harga BBM dan menuntut diterapkannya sistem syariah dan khilafah ditegakkan di Indonesia. HTI juga mengingatkan pemerintah dengan ayat al-Quran dan doa Rasulullah terkait kemurkaan Allah Ta'ala pada hamba yang selalu berpaling dari-Nya.

Aksi diawali dengan long march dariu Masjid Istiqlal. Mereka membawa bendera-bendera Rasulullah Saw, al-liwa dan raya. Bendera berwarna hitam dan putih bertuliskan kalimah tauhid itu berkibar di tengah-tengah teriakan penolakkan mereka atas kezhaliman pemerintah yang akan menaikkan BBM. Para peserta aksi juga membawa spanduk-spanduk dan poster yang bertuliskan, "Harga BBM naik, kemiskinan meningkat" serta "Dengan Syariah dan Khilafah, rakyat sejahtera".

Juru Bicara HTI, Muhammad Ismail Yusanto menyatakan, jika harga BBM jadi dinaikkan maka hal tersebut akan memicu naiknya harga barang dan jasa, yang artinya akan menambah kesengsaraan rakyat yang selama krisis memang sudah semakin menderita.

Selain itu, dana kompensasi berupa Bantuan Lagsung Tunai (BLT) plus yang akan diberikan kepada rakyat dinilai tidak akan mencukupi untuk mengganti penderitaan rakyat akibat kenaikan BBM.

Ismail juga menilai, kenaikan BBM, kelangkaan sembako, dan kesulitan hidup yang dialami rakyat saat ini adalah dampak diterapkannya sistem kapitalisme sekuler baik dalam bidang ekonomi maupun politik.

HTI mempertanyakan penjelasan pemerintah bahwa dengan kenaikan harga minyak mentah dunia, subsidi makin meningkat. “Ini patut dipertanyakan karena tidak semua minyak yang kita pakai itu impor. Karenanya aneh bila itu kemudian disetarakan dengan harga internasional. Kita itu masih memproduksi 910 ribu barel setiap hari. Mustinya kalau kita mau bicara tentang subsidi, itu adalah minyak yang diimpor, bukan seluruh minyak yang kita pakai, ” tandasnya.

Dalam pernyataan sikapnya, HTI memandang Kenaikan BBM, kelangkaan sembako dan kesulitan hidup yang dialami oleh rakyat saat ini adalah dampak diterapkannya Kapitalisme Sekular, baik dalam bidang ekonomi maupun politik. Maka, sudah saatnya, sistem Kapitalisme Sekular yang selama ini mencengkeram Indonesia dan menimbulkan kesengsaraan rakyat banyak harus segera ditinggalkan.

Sebagai gantinya, HTI mendesak di Indonesia segera diterapkan sistem ekonomi yang adil, yakni sistem ekonomi Islam yang berlandaskan pada syariah dan dikelola secara mandiri. Sistem seperti inilah yang dijamin akan membawa kerahmatan bagi negeri ini. Bila Sosialisme telah gagal, Kapitalisme demikian juga, kemana lagi kita akan menuju bila tidak kepada Islam?

Di akhir pernyataan sikap HTI mengingatkan pemerintah dengan ayat Allah

“Siapa saja yang berpaling dari peringatan-Ku (syariah), maka dia berhak mendapatkan kehidupan yang sempit. Dan, kami akan mengumpulkannya pada Hari Kiamat dalam keadaan buta (QS. Thaha: 124).

Serata mengingatkan pemerintah akan sabda Nabi saw.:

“Ya Allah, siapa saja yang menjadi pengatur urusan umatku kemudian ia memberatkan mereka, maka beratkanlah ia” (HR. Muslim). [m/z/all/syabab.com]

Share this Article on :

0 komentar:

 

© Copyright AL-FATIH ZONE 2010 -2011 | Design by Herdiansyah Hamzah | Published by Borneo Templates | Powered by Blogger.com.