Suara-islam.com--Demikian yang disampaikan Ketua MUI H. Amidhan saat mengikuti acara Silaturahmi dengan Pejabat Thailand Selatan, di Sekretariat PP Muhammadiyah, Jakarta, Rabu tadi (23/1).
Tentang tujuan MUI mengeluarkan fatwa sesat pada aliran Ahmadiyah menurutnya adalah untuk mengingatkan umat Islam agar tidak terperosok dalam Ahmadiyah. Juga terkandung himbauan kepada yang sudah masuk Ahmadiyah untuk bisa kembali pada ajaran yang benar.
Selain itu, apabila Ahmadiyah benar-benar bertobat lanjut Amidhan, buku-buku dan literatur yang berisi tentang ajaran yang menyimpang itu juga harus ditarik dari peredaran, ataupun di bakar.
"Kalau itu tidak dilakukan ya sama saja tidak jujur dong, sama aja bohong. Jadi sebenarnya, konsekuensinya berat sebetulnya. Dan yang juga menjadi pertanyaan dari umat itu, mereka belum menyatakan, bahwa mereka dari segi keyakinan belum putus dengan khilafahnya di London, "tandasnya.
Hal yang sama ditegaskan Amin Jamaludiin, ketua Lembaga Pengkajian dan Penelitian Islam (LPPI). Menurutnya pemerintah harus menarik semua buku-buku Amadiyah. “Buku-buku tersebut sampai sekarang masih bebas beredar,” ujarnya ketika berbicara di depan peserta diskusi Forum Kajian Sosial Kemasyarakatan (FKSK), Senin (21/1) di Jakarta. Kalau tidak ditarik, kata Amin, maka itu sama saja dengan bohong.
Sementara itu Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin meminta, umat Islam berhusnudzon dan mengawasi komitmen Ahmadiyah terhadap pernyataan yang sudah dikeluarkannya pekan lalu, bahwa JAI tidak menyimpang dari ajaran Islam.
"Kita perlu berhusnuzon, marilah kita terima sambil kita awasi. Benarkah pihak Ahmadiyah, secara konsekuen dan konsisten mengamalkan itu. Jadi sebaiknya kita beri kesempatan dululah, kepada mereka yang kebetulan sudah menyampaikan secara tertulis itu. Sambil kita awasi, kita lihat perkembangan, "ujarnya.
Namun, tambah Din, seandainya tidak benar ini akan menjadi catatan penting tentang tidak konsistenan para pengikut JAI. [eramuslim/pd/www.suara-islam.com]
0 komentar:
Posting Komentar