imt-01.jpg imt-02.jpg imt-04.jpg

Alhamdulillah, luar biasa. Banyak pilihan aktifitas untuk mengakhiri 2007. HTI DPD Kota Surabaya pada Ahad 30 Desember memilih melakukan kegiatan Islamic Mega Training (IMT). Acara yang dikemas dengan format training-pelatihan ini mendapatkan respon yang sangat positif dari seluruh peserta. Hampir 100% mereka menyatakan acara ini menyenangkan, mengesankan dan memberikan manfaat besar untuk mengenalkan Islam dengan syariah & khilafahnya. Termasuk kesediaan untuk follow up-nya.

imt-01.jpg

welcome greeting oleh Ketua DPP HTI: KH. M. Al Khaththtath

imt-02.jpg

Tim trainer kelas khalifah Usman bin Affan sedang memberikan penjelasan

Acara yang dilaksanakan di kampus STIESIA, Jl. Menur Pumpungan 30 Surabaya ini dimulai pukul 08.30 sd 17.00 dengan mengangkat tema Saatnya Menjadi Penegak Syariah untuk Mewujudkan Indonesia Lebih Baik. Dengan diikuti 350 peserta dari berbagai kalangan mulai pelajar, mahasiswa, profesional, pedagang, tukang bakso, hingga para takmir, mubaligh dan tokoh masyarakat mereka semua membaur penuh kekeluargaan dan merasakan suasana ukhuwah yang tinggi. Selain sesi general mereka mengikuti sesi klasikal di 5 kelas khalifah sesuai segmentasi yang telah dibuat dengan penuh semangat, antusias, aktif & khidmat hingga acara tuntas.

Diawali dengan pembukaan, pembacaan Al Qur’an dan selayang pandang tentang syariah dari tokoh yang juga peserta, acara ini diliput oleh Suara Surabaya. Kemudian dilanjutkan dengan wellcome greeting oleh DPP HTI KH. M. Al Khaththath yang memberikan motivasi agar umat mendukung bahkan turut langsung dalam perjuangan penegakan syariah ini. Setelah itu ditayangkan profile HTI beserta cuplikan & galeri kegiatannya.

imt-03.jpg

Seorang tokoh di kelas khalifah Abu Bakar as Sidiq sedang bersimulasi tentang perbandingan Islam dg yang lain

imt-04.jpg

Seorang peserta yg memberikan kesan, IMT menyenangkan, berkesan & bermanfaat

Baru setelahnya masing-masing peserta menuju kelas-kelas untuk mengikuti materi training yang meliputi Dinamika Ukhuwah yang penuh game dan full gerak. Sesi materi kedua setelah dhuhur peserta diajak olah gerak sejenak diserta alunan musik salawat nabi. Baru setelah fresh, masuk ke materi Kesempurnaan Islam yang membedah secara interaktif disertai kuis dan simulasi kelompok tentang Islam sebagai Dinul Haq, yang berbeda dengan agama lain sampai pada poin mewaspadai bahaya paham sinkritisme dan wajib ditolak keberadaanya. Kemudian mengupas Ruang Lingkup Islam dimana peserta merasakan sendiri bahwa tidak ada satupun kegiatan manusia yang lepas dari aturan Islam. Mulai dari potong kuku sampai potong leher ada aturannya, dari masuk kamar mandi sampai masuk ke negara lain diatur oleh Islam.

Adalah keniscayaan akan keberadan aturan syariah Islam dalam masalah aqidah, akhlaq sampai muamalah yang berkaityan dengan ekonomi, pendidikan, pertahanan, politik, pemerintahan, sanksi dst. Peserta juga diajak untuk itu masuk ke dalam Islam secara kaffah dan menghindari jauh-jauh bahkan membuang virus sekulerisme yang prakteknya adalah mengambil Islam sebagian dan menolak sebagian yang lain.

imt-05.jpg

Seluruh panitia & peserta berangkulan saling melepas maaf di penghujung acara

imt-06.jpg

Peserta saling menceritakan pengalaman amar makruf nahi munkarnya saat sesi dinamika ukhuwah di kelas khalifah Umar bin Abdul Aziz

Kemudian peserta diajak nonton bareng film Realitas Umat Islam Saat Ini yang menampilkan kondisi luar negeri dunia Islam & dalam negeri yang penuh krisis & permasalahan. Setelahnya baru mendiskusikan, mengeksplor serta mendiagnosa kenapa hal itu terjadi? Apa penyebabnya? Dan bagaimana mengatasinya? Sampai pada kesepahaman bahwa kondisi harus berubah dan diubah. Jalannya adalah dengan dakwah dan menjadikan diri terlibat aktif sebagai penegak syariah.

Materi terakhir dan paling menarik adalah Wujudkan Indonesia Lebih Baik dengan Syariah yang intinya adalah menyadarkan akan kewajiban dakwah. Menariknya adalah peserta diajak bersimulasi “kapal pecah” yang diambil dari gambaran hadits tentang masyarakat. Mereka merasakan betul betapa jika kita diam saja atau hanya berteriak-teriak jadi komentator saja terhadap kemungkaran maka niscaya kapal akan pecah dan masyarakat akan tenggelam, termasuk diri kita. Sehingga tidak ada jalan lain selain ikut bersama berdakwah demi tegaknya syariah.

imt-07.jpg

Peserta remaja menerima tantangan di panggung kelas khalifah Ali bin Abi Thalib

imt-08.jpg

Peserta dari berbagai kalanganterlihat serius tapi santai

Akhirnya peserta diajak ke general forum lagi untuk mengikuti forum kesan & pesan peserta, penampilan polling kuesioner dan refleksi yang mengambil pelajaran dari berbagai bencana di akhir tahun serta krisis yang terjadi di Indonesia. Untuk menuntaskan acara, seluruh panitia & peserta kemudian bersalaman, berangkulan untuk saling melepas maaf dan melekatkan tekad bersama menjadi penegak syariah. Yang menarik, IMT 2007 kali ini diikuti peserta termuda berusia 8 tahun, adik M. Sulthan Mahdi Al Faruqi yang bersama peserta lain senantiasa menebarkan salam IMT: Alhamdulillah, Galang Ukhuwah, dengan Syariah, Allahu Akbar.

imt-09.jpg

Nampak peserta IMT termuda berusia 8 tahun siap menjadi mujahid penegak syariah

(HTI DPD Kota Surabaya)