HIizbut-tahrir.or.id - Mesir mengatakan tidak akan lagi mentolerir warga Palestina yang berusaha memasuki negara itu secara tidak syah melalui perbatasan Gaza dan mengancam akan mengambil tindakan keras terhadap mereka yang nekad menyeberangi perbatasan. Kantor berita resmi Mesir, Mena, mengutip Mentri LN Ahmad Aboul Gheit yang mengeluarkan ancaman itu. Ia mengatakan Mesir sebelumnya mengizinkan warga Palestina menyeberangi perbatasan itu karena alasan kemanusiaan. Ratusan ribu warga Palestina membanjir masuk ke wilayah Mesir untuk membeli bahan makanan dan perbekalan setelah Hamas menjebol tembok perbatasan bulan lalu sebagai tanggapan terhadap blokade Israel terhadap Gaza. Pasukan Mesir telah menutup kembali tembok yang bobol itu hari Ahad. Aboul Gheit juga menuduh Israel mengakibatkan krisis kemanusiaan di Gaza, dan mengecam Hamas karena menembakkan roket ke Israel selatan. (VOA online : 07/02/2008)

Komentar (red)

Semakin jelas , bahwa penguasa Mesir sebagai agen AS di Timur Tengah. Meskipun saudaranya se-imannya dalam keadaan kelaparan dan terancam kematian, penguasa Mesir lebih tunduk kepada instruksi AS dan Israel menutup perbatasan. Walhasil, persoalan Palestina menjadi semakin sulit diselesaikan akibat pengkhianatan penguasa negeri-negeri Islam di Timur Tengah, yang alih-alih mengirimkan pasukannya untuk membebaskan Palestina, malah menutup perbatasannya. Kejatuhan penguasa pengkhianat ini tinggal menunggu waktu saja. Khilafah akan membebaskan Palestina dengan menghilangkan sekat-sekat nasionalisme yang memecahbelah negeri Islam. Tegaknya Khilafah akan menghentikan dan melenyenpakan pengkhianatan penguasa negeri-negeri Islam yang menjadi boneka AS. Pasukan Khilafah , seperti yang dipimpin Sholahuddin al Ayyubi, akan menggerakkan seluruh umat Islam dari berbagai bangsa, suku, dan warna kulit, untuk membebaskan Palestina. Sementera saat ini, kondisi perang terhadap Israel harus tetap dipertahankan,tidak ada perdamaian dengan musuh Allah yang menjajah tanah yang disucikan itu.